"Saya tadi sempat mampir ke RV Cafe. Kemungkinan besar flashdisk saya jatuh di sana."

Baekhyun mengerutkan kening lebih dalam.

"RV Cafe?" ulangnya pelan, memastikan.

Chanyeol mengangguk pelan.

"Cari di sana, sampai ketemu. Jangan balik ke kantor sebelum dapat."

Baekhyun menelan ludah, tampak ragu sejenak sebelum akhirnya memberanikan diri membuka suara kembali.

"Ma-maaf, Presdir..." ucapnya hati-hati. "Flashdisknya... warna apa dan bentuknya seperti apa?"

"Putih. Agak panjang. Ada tulisan nama saya di bodinya."

Baekhyun langsung mengangguk cepat.

"Ba-baik, Presdir. Akan saya carikan."

Tanpa bertanya lebih jauh, Baekhyun mengambil kembali dokumen yang tadi dia bawa, menunduk hormat, lalu melangkah keluar dengan tekad penuh untuk menemukan flashdisk yang sebenarnya...

Tidak pernah ada.

Begitu pintu tertutup, Chanyeol langsung menyandarkan tubuhnya ke kursi. Sebuah senyum puas muncul di wajahnya.

"Sampai Upin-Ipin nikah juga nggak bakal ketemu tuh flashdisk," gumamnya sambil terkekeh pelan.

Namun, tawa kecilnya langsung terhenti ketika pandangannya jatuh pada jam di layar komputernya.

Sejenak, dia teringat pada...

Bocil kematiannya.

Matanya membelalak, jantungnya seakan berdetak lebih kencang.

Tanpa menunggu lama, dia langsung berdiri, meraih jasnya, dan melangkah keluar dari ruangannya dengan cepat, hampir tergesa-gesa.






~ ~ ~ ~ ~






Sekarang, Chanyeol sudah berada di cafe kantor.

Matanya menyapu sekeliling, berusaha mencari Bibi di antara kerumunan orang yang sibuk dengan kopi dan laptop masing-masing. Namun, setelah beberapa menit mengamati, hasilnya tetap nihil.

Dahinya berkerut bingung.

Karena tidak kunjung menemukan adiknya, dia memutuskan untuk memesan minuman. Setelah pesanan diterima, dia langsung duduk di salah satu kursi kosong sambil kembali mengamati sekeliling dengan cemas.

Tetap saja, Bibi tidak terlihat di mana pun.

Rasa kesalnya perlahan naik hingga ke ubun-ubun. Dengan napas berat, dia mengeluarkan ponsel dari saku dan menekan nomor Bibi.

Tut... Tut...

Tidak butuh waktu lama sebelum panggilannya diangkat.

'Hm?'

'Dimana? Gue udah di cafe.'

'Lu lama, gue udah keluar dari tadi.'

'Ya gue kan udah bilang kalau gue ada meeting. Kata lu juga tadi mau nungguin sampe gue kelar, tapi ternyata lu pergi gitu aja.'

Hening.

Tidak ada jawaban.

'Bibi?'

'...'

CTRL + Love  •|| END ||•Where stories live. Discover now