Chanyeol yang memperhatikan tingkah adiknya hanya bisa menghela napas sambil menggelengkan kepala.
Perlahan, Mingyu membuka matanya dan membaca nama yang tertera di berkas yang terpilih secara acak itu. Ekspresinya sempat berubah dingin, seperti ada sesuatu yang dia tahan, namun hanya beberapa detik sebelum senyum santainya kembali muncul, sama seperti sebelumnya.
"Oke, gue udah dapat," ucapnya santai.
"Hasil capcipcup? Yang bener aja lu," sahut Chanyeol dengan nada tidak percaya.
"Ya suka-suka gue lah, lu udah janji gak boleh protes" jawab Mingyu sambil menyeringai penuh kemenangan.
Chanyeol hanya berdecak kesal sambil menggerutu pelan.
"Jadi, sekretaris baru lu bernama... jeng jeng jeng..." Mingyu sengaja menggantung kalimatnya.
Chanyeol menatap adiknya dengan ekspresi menunggu, meski dia enggan mengakuinya.
Mingyu yang menyadari tatapan itu, langsung menunjuknya dengan ekspresi jahil.
"Nungguin ya?"
Chanyeol dengan cepat membuang muka, seolah tidak peduli.
"Gak."
"Boong dosa. Dosa lu udah banyak, mending jangan nambah." cibir Mingyu.
Chanyeol hanya mengendus malas, seolah tidak tertarik menanggapi omongan adiknya.
"Oke-oke. Karena Park Chanyeol ini sangat amat penasaran, jadi saya akan memberitahu nama sekretarisnya," ucap Mingyu sambil berdeham kecil sebelum melanjutkan. "Jadi... namanya... yaitu...Byun Baekhyun dan dia mulai masuk besok."
Setelah mengatakan itu, dia langsung berdiri dan bertepuk tangan heboh.
"Yeyy! Beri tepuk tangan! Semoga si Baekhyun Baekhyun itu betah di sini!"
Chanyeol hanya mengangkat satu alisnya, wajahnya menunjukkan ketidakpedulian penuh.
Mingyu kemudian menatap kakaknya dengan santai.
"Gue balik dulu, mau jemput bocil kematian. Babay!"
Tanpa menunggu balasan, dia melangkah keluar ruangan dan menghilang di balik pintu, meninggalkan Chanyeol yang masih mencoba mencerna keputusan absurd yang baru saja dibuat adiknya itu.
Perlahan, Chanyeol mengepalkan kedua tangannya. Rahangnya mengeras menunjukkan ketidaksenangannya, tatapan matanya berubah tajam seperti sedang menyusun rencana di dalam kepalanya.
"Lihat aja," gumamnya pelan, hampir berbisik. Sebuah senyum miring muncul di wajahnya. "Gue bakal bikin dia gak betah di sini."
~ ~ ~ ~ ~
Keesokan harinya...
Pagi-pagi sekali, Mingyu sudah terbangun dari tidurnya. Dengan wajah setengah ngantuk, dia meregangkan tubuh malas-malasan sebelum akhirnya bangkit untuk bersih-bersih dan bersiap ke kantor.
Setelah selesai, dia langsung menuju dapur untukmenyiapkan sarapan. Bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untukkakaknya.
Chanyeol.
YOU ARE READING
CTRL + Love •|| END ||•
Random⚠️{TAHAP REVISI!} Bagaimana jadinya ketika dua rival yang tidak pernah bertatap muka dipaksa bekerja sama di dunia nyata? Akankah kebencian mereka tetap menyala, atau justru berubah menjadi sesuatu yang tidak pernah mereka duga? ~ ~ {COMPLETED} ~ ~ ...
CHAP ~ 1
Start from the beginning
