Epilog -- Stay With Me, Zie.

164K 10.3K 650
                                    

Keanu mengelus perut istrinya dengan sayang. Tiga bulan menikah, ternyata Tuhan telah menitipkan kepercayaan pada keduanya untuk menjadi orangtua. Keanu lebih dari sekedar bahagia kala Rozzie memintanya untuk menemaninya ke dokter kandungan karena dirasanya ada yang aneh dengan kondisi tubuhnya. Rozzie seringkali merasa lemas dan mual di pagi hari. Belum lagi kadang keinginan membuncahnya terhadap suatu panganan khusus yang sulit didapat. Dan yang lebih menguatkan dugaan Rozzie, ia tak sadar stok pembalut dalam lemarinya ternyata masih utuh.

Lalu kini, ketika usia kehamilannya sudah menginjak bulan ke-5, Keanu semakin mengetatkan perlindungannya terhadap Rozzie. Kemanapun Rozzie pergi dan dimanapun Rozzie berada, sebisa mungkin Keanu usahakan berada di sampingnya. Herannya, karena terlalu bersemangat untuk menjaga Rozzie, Keanu hampir tak pernah merasa lelah. Ia sama sekali tak keberatan harus mengurangi jam tidur malamnya ataupun terbangun di malam hari hanya untuk mencarikan makanan yang diinginkan Rozzie.

Ya, cukup sulit. Terkadang Keanu terpaksa harus membagunkan Mbak Yemi ataupun bereksperimen sendiri demi memenuhi keinginan Rozzie. Berkali - kali keliling Jakarta, Keanu belum pernah menemukan penjual kue cucur berkeliaran di malam hari ataupun penjual es podeng saat pagi buta. Jadilah Keanu seorang koki dadakan dengan ilmu ala kadarnya. Bukan sekali dua kali Rozzie menertawakan hasil makanannya. Namun demikian, Rozzie tetap menghargai usaha Keanu. Buktinya, seperti apapun hasil masakannya, selalu Rozzie habiskan. Tak lupa sebuah kecupan ia daratkan di pipi suaminya setelah lelaki itu berbaik hati memenuhi keinginan aneh - anehnya.

Setelah selesai memberikan salam di pagi hari kepada buah hatinya yang masih berada di dalam perut, Keanu menoleh ke arah Radith yang baru saja datang dari arah dapur dengan kopi di tangannya. Mertua lelakinya itu menyerahkan salah satu cangkir kopi di tangannya kepada Davian, Opanya, yang kini tengah duduk tepat di samping Radith.

"Karena menurut dokter kemungkinan bayi kamu adalah perempuan, bagaiman kalau namanya... Li...Lio...Lionel?" ungkap Davian seraya memandang tablet besar di tangannya sambil membenarkan letak kacamatanya. "Ini bacanya bagaimana, ya? Saya yang salah? Kok, seperti nama laki - laki? tapi ditulisnya untuk perempuan...."

Radith menyeruput kopi di tangannya seraya mengintip ke arah tablet dalam genggaman tangan Davian. "Salah, Pak Dav. Namanya Lynnelle... artinya cantik," ujar Radith membenarkan. "Tapi... saya rasa terlalu susah diucapkan anak kecil. Apalagi kalau dulunya cadel seperti si Kean."

Keanu mengernyitkan keningnya tak setuju ke arah Radith. "Apa hubungannya dengan anak cadel? Kan, nggak unsur huruf 'R' dalam nama itu."

Rozzie mengangguk membenarkan perkataan suaminya.

Radith pun memutar bola matanya ke arah Keanu seraya mengusap pelipisnya. "Capek, deh, Bo. Yey nggak ingat dulu yey nggak bisa ngomong huruf 'L' yang benar? Ih, nggak laki banget..."

"Benar, itu...." dukung Davian sambil tertawa mengangguk - angguk ke arah Radith. "Ngomong 'belimbing' saja susah, malah jadi 'beyimbing'. Ih, sok imut..."

Tak kuasa, Rozzie melepaskan tawanya di samping Keanu sementara lelaki itu cemberut menatap seluruh anggota keluarganya dalam ruang keluarga itu. "Itu, kan, masa lalu. Kita harus MOVE ON."

"Yasudah, jangan bertengkar. Kita cari nama lain saja," usul Davian sambil kembali menatap layar tabletnya."Nah, yang ini saja... Kenta..."

"Apa artinya, Opa?" tanya Rozzie penasaran.

"Sehat, gemuk dan kuat... nah... ini contoh foto salah satu anak bernama Kenta..." ujar Davian seraya menatap layar tabletnya serius. "Kok... gemuk banget, ya? terus, kok, laki?"

Radith dan Keanu pun menghela nafas lelah. "Sini, saya bantu carikan, Pak Davian." Usul Radith seraya meminta tablet dari tangan Davian. Davian hanya mengangkat bahunya pasrah lalu menyerahkan tablet itu pada Radith setelah semua usulan nama untuk cicitnya ditolak.

MASQUERADE PRINCEWhere stories live. Discover now