Anything For Rozzie

111K 9.7K 667
                                    

"Masak.. masak sendiri... Makan.. Makan sendiri... Cuci baju sendiri... Tidur ku sendiri...."

Keanu menggoyangkan pinggulnya sembari bergerak lincah mengayunkan gagang pel kesana kemari membersihkan lantai ruangan Keynan. Seperti titah sang bos maha agung, putranya itu diwajibkan menjadi officeboy pribadi ruangan kerja ayahnya selama seminggu.

Keynan yang sejak tadi sibuk berkutat dengan komputernya pun tak henti - hentinya menatap putranya sambil menggeleng. Entah sudah berapa lagu dangdut yang didendangkan Keanu dengan suara dibuat - buatnya. Ia juga heran bagaimana putranya bisa hafal macam - macam lirik lagu dangdut.

"Kemanapun ada bayanganmu.. Dimanapun ada bayanganmu... di semua waktuku ada bayangmu... Oh Rozzie-ku..."

"Kamu bisa diam sebentar gak sih? papa gak bisa konsenterasi dari tadi denger kamu nyanyi." Keynan mendengus kesal sambil berkutat kembali dengan berkas - berkas dokumen serta komputer di depannya.

Keanu yang sempat menoleh pun hanya mengangkat bahu cuek. "Sensi banget, pa... Baru juga ditinggal mama sehari.." ledeknya sambil bergerak menjauhi Keynan ketika ayahnya melemparkan lirikan maut pada dirinya.

"Biasanya juga si Marni kalo bersihin ruangan papa nyanyi lagu dangdut sealbum papa gak marah... Keanu kan cuma menghayati peran, pa..."

"Senggaknya suara Marni masih lebih enak di dengar dariapda suara kaleng rombeng kamu."

Keanu pun menoleh dramatis ke arah papanya. "Papa sungguh kejam!" ujarnya dengan nada suara perempuan yang dibuat - buat. Ia pun membanting gagang pel di tangannya seraya menghentakkan kakiknya hendak berjalan keluar dari ruangan sang bos maha agung.

"Keanu..."

Keanu terdiam di tempatnya tak menoleh.

"Cepat selesaikan pekerjaan kamu. Memangnya papa tidak tau akal - akalan kamu? Kamu ini sudah hampir kepala tiga tapi kelakuan seperti bocah SD saja."

Dengan pasrah Keanu pun membalikkan badannya lalu meraih gagang pel yang tergeletak di lantai.

"Pa... mana ada officeboy setampan dan sekeren putra papa ini? Mana ada officeboy yang kerja pakai jas sama dasi?"

"Sudah jangan banyak protes. Cepat bersihin ruangan papa." titah Keynan tegas. Akhirnya Keanu pun menunduk pasrah melanjutkan pekerjaannya.

Padahal jam sudah menunujukkan pukul 7 malam. Keanu yakin ini cuma akal - akalan papanya untuk menemaninya yang belakangan ini memang sering lembur hingga tengah malam.

Tak ada lagi lantunan - lantunan lagu dangdut dari bibir Keanu. Secepat kilat ia berusaha menuntaskan pekerjaannya agar bisa segera pulang ke rumah menemani para adik - adiknya yang sebenarnya sudah tidak memerlukan penjagaan spesial dari kakak tertuanya karena usia mereka sudah cukup dewasa untuk bisa menjaga diri sendiri.

Keanu pun terpaksa menghentikan pekerjannya ketika ponsel di saku celananya bergetar menampilkan nama Rozzie di layarnya. Senyum Keanu seketika mengembang.

"Ya, password-nya..."

"Mas Keanu... hiks.. hiks..."

Senyuman jahil seketika lenyap dari ajah Keanu digantikan dengan raut panik ketika mendengar suara Rozzie di selingi isak tangisnya.

"Kamu dimana Zie? Kamu kenapa?"

Rozzie tidak juga menjawab pertanyaan Keanu justru semakin terisak. "Rozzie sayang, tenang dulu. Coba bilang posisi kamu dimana sekarang..."

Keynan yang tadi asyik dengan pekerjaannya pun kini ikut penasaran mendengar nada bicara Keanu. Ia pun tak paham mengapa di saat - saat genting seperti ini justru sikap dewasa Keanu baru keluar. Ia tidak meragukan itu. Putranya memang bisa menjadi seorang pahlawan dalam waktu sekejap hanya dengan sebuah panggilan darurat. Terutama bila Rozzie yang membutuhkannya.

MASQUERADE PRINCEWhere stories live. Discover now