Entah Kenapa Selalu Apes..

132K 9.5K 520
                                    

"Om... rumah sepi ya gak ada anak - anak..."

Keanu menopang tangannya pada kedua pahanya sambil menemani Radith, ayah Rozzie, di teras halaman belakang rumah Rozzie. Ditatapnya berbagai tanaman cantik yang menghiasi taman kecil di sudut halaman. Sejak tadi pikirannya melayang pada Rozzie. Rasa penasarannya selalu mendorongnya untuk menghubungi gadis pujaan hatinya itu. Tapi disimpannya niatnya itu. Nanti, ia akan menelepon gadis itu nanti. Ketika ia sudah terbaring di atas kasur empuk milik Rozzie.

"Hm.... ah kamu sok akrab banget sih. Tua banget pikirannya. Kamu gak tau kan gimana rasanya jadi om?"

Keanu menggeleng polos melihat wajah Radith, yang selalu didoakannya agar menjadi calon mertuanya kelak. Wajahnya memandang iba melihat raut wajah Radith.

"Diminum dulu teh-nya om sebelum cerita...", ujar Keanu sambil menyodorkan cangkir teh milik Radith.

"Siapa juga yang mau cerita sama kamu. Ge er kamu..", ujar Radith sambil menghabiskan isi cangkirnya yang tinggal setengah. "Tapi berhubung om gak suka nulis diary, boleh deh.. tapi jangan dipotong! Jangan tidur kamu ya."

"Siap om..."

Radith pun menarik nafas sebelum bercerita. Pandangannya menerawang ke arah kolam renang. Keanu pun hanya bersabar menunggu sepatah kata keluar dari bibir Radith. Lama... lama... sabar.. penuh harap...

Tapi bukannya sebuah kata yang ia dapatkan, melainkan suara asing disertai bau - bauan aneh di sekitarnya.

"IH OM! KENTUT YA??"

Keanu berseru heboh sementara Radith justru tertawa nyengir menatapnya. "Maap yah.. kebayakan makan ubi tadi.. hehehe... Jangan tegang gitu dong mukanya.. santai..."

Keanu pun reflek memencet hidungnya sambil mengibas - ngibaskan tangannya berusaha mengusir bau tak sedap di sekitarnya dan menetralisir oksigen yang akan dihirupnya.

"Ini sih baunya dahsyat banget. Kayak sembelit 3 hari om!", keluh Keanu sambil megap - megap.

"Sembarangan kamu kalau ngomong. Usus om ini masih bagus. Semua pembuangan lancar.. car.. car!", ujar om Radith sambil mengibas - ngibaskan tangannya. "Ngomong - ngomong tumben kamu nginep segala."

"Jadi om gak seneng nih?", tanya Keanu dengan sebelah alis terangkat.

"Ya enggak sih. Kamu pasti niatnya mau modusin Zie, kan? Kasian deh Zie-nya gak ada di rumah..", ujar Radith sambil terkekeh melipat salah satu kakinya ke atas pahanya. Keanu pun hanya mengangkat bahunya lesu. "Emang kamu gak capek ngejar anak om terus? udah tau ditolak mentah - mentah..", goda Radith pada Keanu.

Keanu pun menatap Radith tak setuju. "Enggak ditolak, om. Cuma belum diterima aja.. Liat aja nanti... Om jangan nyesel ya punya mantu kayak saya."

"Enggak, om gak bakal nyesel. Lumayan juga ada temen ngobrol yang nyambung...", ujar Radith sambil tersenyum senang.

Ditatapnya putra dari sahabat almarhumah istrinya itu. Wajahnya tidak kalah tampan darinya, otaknya cerdas luar biasa seperti ibu dan ayahnya walaupun selalu tertutupi oleh kelakuannya yang 'selengean'. Beberapa orang mungkin akan menilai Keanu hanya bermodal tampang dan uang. Hanya orang yang benar - benar mengenalnya lah yang tau betapa jeniusnya lelaki itu. Radith tau benar masa kecil Keanu karena anak itu seringkali main ke rumahnya sejak kecil untuk bermain bersama kedua putrinya. Sejak kecil kecerdasan Keanu memang yang paling menonjol diantara yang lain.

"Kamu perlu bantuan om gak?", tawar Radith pada Keanu.

"Maksudnya dijodohin atau dicomblangin gitu om?", tanya Keanu yang dijawab anggukan Radith.

MASQUERADE PRINCEHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin