11. finding out who elard is

12 4 0
                                    

Alea mulai mencari tahu tentang Elard dimulai dari kamar pribadinya. Untungnya tidak kunci jadi Alea bisa masuk secara bebas.

"Ternyata kamarnya rapih. Banyak buku-buku juga." Alea melihat-lihat sekeliling. Saat melihat meja kerjanya, Alea menemukan sebuah figura foto. Di dalam foto ada seorang wanita sedang menggendong anak lelaki.

"Apakah ini El saat masih kecil? Lucunya.." Alea pun membalik figura foto itu. Ada tulisan tertera disana.

"Elard Myles Cullen 5/09/xx & Lena Adeline 07/07/xx. My lovely El 6 years." Begitulah isi tulisan disana.

"Aku penasaran, apakah orangtua El meninggal? Apa tidak ada foto ayahnya?" Alea mencari lagi foto di meja kerjanya tapi tidak ada lagi.

Setelah selesai melihat figura itu Alea menyimpannya kembali sesuai posisi semula. Ia beralih ke rak buku yang ada disana. Tangannya melihat satu persatu buku apa saja yang ada disana. Lalu matanya terhenti di sebuah album. "Ahh apa ini album foto keluarganya?" Alea pun langsung mengambilnya lalu membuka halamannya.

Saat membuka halaman pertama, Alea langsung syok dan langsung menjatuhkan album foto itu di lantai. Tiba-tiba saja perutnya mual dan merasa ingin muntah. Tapi Alea sebisa mungkin menahannya.

"Si.. Siapa sebenarnya Elard?? Foto-foto itu adalah mayat seseorang kan? Kenapa Elard mengoleksi nya? Aku harus melihat foto lainnya." Alea pun memberanikan diri membuka halaman demi halaman di album itu. Kengerian langsung timbul hingga membuat bulu kuduk Alea berdiri.

"Apakah Elard orang sekejam ini? Tidak! bahkan ini lebih kejam dari apapun. Dia sampai memfoto jasad-jasad yang sudah hancur tak berbentuk dan juga bergelimang darah. Jika aku sudah tidak berguna baginya, apa aku juga akan berakhir seperti ini?" Alea kembali takut pada sosok Elard yang sebelumnya ia pikir Elard adalah orang baik.

Alea pun menyimpan  album foto itu kembali ke tempatnya dengan hati-hati. Dia merasa tidak kuat saat mengetahui fakta Elard adalah orang paling kejam yang pernah ia temui dalam hidupnya.

Alea menguatkan diri dengan apa yang akan ia temukan selanjutnya. Tangannya lalu mulai melihat-lihat lagi pada rak ia pun menemukan sebuah foto yang terselip diantara buku-buku. Ternyata itu adalah foto Elard saat memangku seekor serigala besar di punggungnya yang telah mati berlumur darah.

"Jadi dia sungguhan bilang tentang adanya serigala? Ini semakin menakutkan." Alea pun menyimpan foto itu kembali. Setelah selesai dari rak, Alea membuka laci yang ada disamping tempat tidur. Disana ada sebuah buku berwana hitam.

"Apa ini buku diarynya?" Alea pun membuka buku diary itu. Dan betapa terkejutnya saat Alea membuka beberapa halaman isi bukunya penuh dengan kata "mati mati mati mati mati mati mati mati" Alea pun langsung menutupnya kembali dan menyimpannya.

"Semua hal yang ada disini sangat tidak wajar, kecuali foto bersama ibunya itu. Aku semakin takut pada Elard jika begini. Ingin kabur pun rasanya akan percuma karena dia pasti akan terus memburuku. Sekarang apa yang harus aku lakukan?" Alea sudah bingung harus bagaimana lagi.

Tiba-tiba saja Alea teringat, apa warga di desa tidak heboh karena dirinya tiba-tiba hilang? Atau Elard sudah mengatur semuanya? Pasti begitu, Elard tidak mungkin melakukan sesuatu dengan gegabah dan membahayakan  dirinya sendiri.

"Jika Elard tau aku sudah melihat semua rahasianya bukankah dia tidak akan membiarkan ku hidup? Aku harus cepat keluar darisini sebelum Elard datang.

Saat Alea berbalik ingin keluar dari kamar, ternyata Elard sudah ada disana, dia sedang berdiri di ambang pintu kamar sambil memperhatikan Alea.

"E... Elard? Ka.. Kapan kamu datang?" Kenapa Elard tiba-tiba ada disini? Bukannya dia akan pergi? Lalu sejak kapan dia berdiri disitu? Aku sampai tidak sadar dia masuk ke rumah. Bagaimana ini? Apa dia akan langsung membunuhku sekarang? Kenapa dia diam saja? Aku semakin ketakutan hingga tubuhku tidak bisa bergerak.



Bersambung

A MAN WITHOUT FEELINGS FALL IN LOVEWhere stories live. Discover now