05. a ridiculous slap

12 4 0
                                    

Mobil hitam itu pun sampai dikediaman pribadi El yang terletak jauh dari rumah-rumah tetangga. Rumah besar nan luas itu hanya ada satu-satunya di dalam hutan yang rindang dengan pepohonan. Meskipun begitu El merawat rumah utama dengan baik sendirian sehingga rumah itu masih terawat dengan baik.

Karena El tidak suka berinteraksi dengan orang lain itulah kenapa El membeli villa terpencil di dalam hutan. Di belakang Villa ada sebuah ruangan kecil yang tak terpakai, jadi El membawa Alea kesana dengan menggendongnya.

Saat memasuki ruangan yang lembab dan gelap tak terasa siang sudah berganti malam. Lalu perlahan kesadaran Alea mulai kembali. Tubuh mungilnya mulai menggeliat di atas pangkuan Elard. Lalu perlahan matanya terbuka.

"Selamat malam, nona?" Ucap El sambil menatap Alea dingin.

Saat matanya terbuka dengan sempurna Alea terkejut dengan pemandangan awal yang ia lihat, begitupula posisi tubuhnya yang sedang dibopong lelaki tinggi putih pucat. "Tu.. Turunkan aku!"

El pun dengan sengaja melepaskan tangannya hingga Alea terjatuh dari pangkuan El dan terduduk dilantai dingin nan kotor.

"Aww.." Alea merintih kesakitan sambil berusaha bangun dari duduknya.

"Kau bilang turunkan, aku sudah menurunkanmu kan?"

"Tapi tidak dengan posisi setinggi itu! lalu aku ada dimana?" Alea pun sudah berhasil berdiri sambil memperhatikan sekitar.

"Aku menculikmu." Ucap El datar.

Saat mendengar perkataan El, Alea langsung menatap kearah El dengan perasaan terkejut dan ketakutan mulai menyelimuti dirinya.

Kesadaran Alea baru kembali sepenuhnya saat itu, dia baru mengingat bahwa saat di jalan pulang ia dibius oleh seseorang lalu jatuh pingsan. Saat sadar Alea melihat El tidak seperti orang jahat tapi ternyata El lah yang menculiknya.

"Ke.. Kenapa kamu menculikku?" Ucap Alea sambil masih menahan sedikit rasa sakit.

El berjalan mendekati Alea, lalu ia mensejajarkan kepalanya dengan tinggi Alea. Matanya menatap setiap inchi wajah Alea yang memasang ekspresi ketakutan sekaligus terkejut.

"Aku ingin tahu, apa kau bisa memuaskan hasratku." Setelah El berkata demikian gejolak amarah di tubuh Alea memuncak. Lalu tangan  kanan Alea terangkat ke udara dan mendaratkan satu tamparan keras dipipi kiri El.

Plakkk...

Dan kejadian inilah awal episode 1 bermula. Hingga El akhirnya menawarkan sebuah permainan pada Alea. Dan yang menang akan dikabulkan 1 permintaannya.

***

"Tumben Alea tidak datang ke panti. Biasanya saat sore ia rutin datang untuk bermain bersama anak-anak." Ibu panti sedang berdiri diluar panti melihat sekeliling, berharap ia melihat Alea. Namun yang datang justru seseorang dari kantor pos.

"Selamat malam bu, ada surat untuk ibu." Ucap tukang pos.

"Ahh iya terimakasih pak." Ibu panti pun menerima suratnya.

"Sama-sama, kalau begitu mari."

"Ah iya silahkan."

Setelah tukang pos pergi, ibu panti pun penasaran dengan isi suratnya lalu ia membuka amplop berwarna putih itu.

"Siapa ya yang memberikan surat?" Ibu panti pun membaca isi suratnya.

Isi surat

Ibu panti, ini aku Aleasha. Maaf karena mendadak memberi surat. Hari ini Alea akan pergi ke kota untuk bekerja. Kebetulan kenalan Alea membutuhkan pekerja. Jadi Alea buru-buru pergi ke kota saat siang dan tidak sempat berpamitan pada semua orang. Alea akan kembali dalam beberapa bulan, jadi jangan mengkhawatirkan Alea.

Salam

Aleasha Elewys Callista

Setelah selesai membaca surat itu, ibu panti pun sedikit terkejut. "Tidak biasanya Alea pergi tiba-tiba seperti ini. Tapi jika Alea sudah mengirim surat, berarti ia sampai dengan selamat. Semoga kamu selalu sehat Alea."

Ibu panti tidak menaruh kecurigaan saat membaca surat tersebut. Tapi memang ada sedikit kejanggalan, namun ibu panti hanya berfikir positif saja dan mendoakan yang terbaik untuk Alea.



Bersambung







A MAN WITHOUT FEELINGS FALL IN LOVEWhere stories live. Discover now