TFC - 49

48 5 0
                                    

Satu bulan berlalu dan sekarang Alyssa tengah dikejutkan ketika mamanya memberitahu bahwa acara pernikahannya dengan Megan tinggal seminggu lagi.

Buru-buru Alyssa mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan kepada cowok itu.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kenapa sih kak, mukanya cemberut gitu?"tanya Sarah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kenapa sih kak, mukanya cemberut gitu?"tanya Sarah

"Lagi kesel mah."jujur Alyssa

"Kesel kenapa? Harusnya seneng dong bentar lagi nikah."

"Diminum dulu nih, mama buatin es coklat." Sarah menyerahkan gelas itu kepada Alyssa.

Alyssa meneguk es coklat itu lalu menatap mamanya.

"Tapi Abang gaada bilang apa-apa dulu ke aku, gimana aku ga kesel mah."

"Lupa kali."

"Emang lupa katanya, dasar om-om pikun."

"Hush ngomongnya ih."tegur Sarah

"Maaf mah, kelepasan."ucap Alyssa

Sebenarnya kalau tidak ada Sarah mamanya, Alyssa akan lebih mengeluarkan kata-kata yang lain lagi. Cuma sekarang terhambat, nanti saja ia katakan didepan cowok itu langsung.

"Tuh kayanya ada tamu."ucap Sarah lalu pergi kedepan.

"Megan nih kak."ucapnya ketika mendapati Megan turun dari mobil.

"Sore Tante."sapa Megan

"Sore nak Megan, ayo masuk. Udah di tungguin tuh."

Megan mengekori Sarah di belakang.

"Kalian ngobrol dulu aja, mama mau ke belakang."ucap Sarah

"Iya Tan."

Megan duduk disebelah Alyssa dan langsung menangkup wajah cemberut Alyssa "kenapa sih cemberut aja mukanya."

"Kinipi sih cimbirit iji mikinyi."

"Haha lucu banget bibirnya monyong-monyong gitu."

Alyssa melepaskan tangan Megan "ketawa lagi."

"Abang minta maaf ya, beneran deh lupa. Kemarin sibuk ngurusin beberapa persiapan buat nikah."

"Tuh! Yang mau nikah nih Abang doang ya? Nyampe urusan itu pun aku gatau."

"Bukan gitu cil. Abang tuh mau kamu tinggal terima beres aja."

"Tapi kan ini pernikahan kita berdua, kalau Abang nikah sendiri sih aku bodoamat."

"Iya maaf ya? Ada dream pernikahan yang kamu mau ga? Kita masih bisa ubah, nanti besok kita ketemu sama WO nya ya?"tanya Megan

"Gaada sih, cuman aku mau serba putih aja. Trus gaun nya juga ada beberapa yang aku mau."

"Boleh, besok kita pergi kesana ya."

Megan mencolek pipi Alyssa "udah atuh senyum."

"Apasih ah colak colek."

***

Keesokan harinya seperti yang Megan katakan kemarin, mereka berdua kini sudah berada di butik. Megan membawa Alyssa ke butik rekomendasi bundanya, katanya disana bagus-bagus.

Setelah mencoba beberapa gaun, akhirnya pilihan Alyssa jatuh kepada gaun yang simpel tapi elegan tentunya.

"Cantik banget kakaknya."ucap pegawai butik yang membantunya.

"Haha makasih kak."

"Pihak laki-laki juga sudah dapet kak jas nya, saya doain lancar nyampe hari h ya kak?"

"Aamiin, makasih kak."

Setelah menyelesaikan fitting baju dan menemui WO, kedua manusia itu pulang.

"Kamu mau cuti kapan?"tanya Megan

"H-4 kayanya, soalnya masih banyak kerjaan."ucap Alyssa

"Yaudah."

"Abang gimana?"

"Gampang Abang mah, Abang bosnya ini."

"Sombong amat."

"Wkwk bukan sombong sayang."

"Yaudah, kamu istirahat sana. Jangan makan-makan yang sembarangan dulu, trus kurangin dulu ngerujak mangganya."

"Wkwk kok tau?"

"Mama kamu yang bilang."

"Iyaa, ga sering-sering lagi."

"Hati-hati ya bawa mobilnya."

"Hmmm, Abang pulang dulu."

"Dah."

The Final Chapter - Kim Mingyu [✓]Where stories live. Discover now