TFC - 32

66 10 2
                                    

Sesampainya di restoran yang dimaksud Yesa. Kelimanya itu kini sudah duduk dan memesan makanan.

Hendry melihat-lihat sekitar, ternyata nyaman juga restorannya. Bisa jadi rekomendasi buat orang tuanya nanti, agar makan disini.

Tak sengaja matanya menangkap seseorang yang nampak tak asing olehnya.

"Itu bang Megan bukan sih? Tapi sama siapa ya?"

Ucapan Hendry membuat keempat orang itu melihat ke arah Hendry menunjuk.

Alyssa mengerutkan keningnya, sepertinya dia kenal cewek yang lagi bersama Megan itu.

Dion menatap Alyssa, menunggu reaksi yang akan di keluarkan oleh cewek itu.

Sedangkan di seberang meja sana. Terdapat Megan dan Alice.

Alice melihat ke arah meja Alyssa dan tersenyum miring.

Dirinya mengusap sudut bibir Megan "ga berubah ya dari dulu kalau makan suka belepotan."

Megan terdiam mendapat perlakuan tiba-tiba Alice.

Dengan sudut matanya Alice bisa melihat Alyssa yang terkejut.

"Lah."ucap Dara

Bukan cuma Alyssa, Dara dan trio ubur-ubur itu pun terkejut.

"Gue pulang duluan ya, sorry banget. Oh iya, minta tolong nanti anterin Dara pulang ya Sa."ucap Alyssa lalu  pergi begitu saja.

Alice yang melihat Alyssa pergi pun tersenyum miring.

Alyssa langsung menjalankan mobilnya, membuat Dion yang mengejarnya jadi tertinggal.

Dion mengacak rambutnya "nyari gara-gara Lo bang Megan."

Alyssa meminggirkan mobilnya, pusing kembali menghampirinya.
Ia mengeluarkan ponselnya dan berniat menghubungi Megan.

"Halo Ale."

"Abang dimana?"

"Abang lagi diluar, mau meeting sama klien."

"Oh."

"Kenapa?"

"Gapapa, emang ga boleh nanya?"

"Tumben aja biasanya kan sibuk sama tugas."

"Tumben ya?"

"Eh udah dulu ya, klien nya udah dateng."

"Oke."

Alyssa menatap layar ponselnya. Menghembuskan nafasnya lalu kembali menjalankan mobilnya.

***

Sore harinya, Dion sengaja pergi ke apartemen abangnya. Sebelumnya Dion sudah menanyakan apakah abangnya itu sudah pulang atau belum.

Dion mengetikkan beberapa pin dan langsung masuk. Megan sudah memberitahu pin apartemennya kepada Dion, sewaktu-waktu adiknya itu mau ke apartemennya.

"Baru pulang banget bang?"tanya Dion begitu melihat Megan tengah berbaring di sofa.

"Iya. Kenapa?"

"Gapapa sih. Oh iya btw, tadi Alyssa ke kampus cuman wajahnya pucet banget."

Megan menatap Dion "dia sakit?"

"Lah Lo gatau?"

"Dia gaada bilang apa-apa."

Megan langsung mengambil ponselnya dan berniat menghubungi Alyssa, namun gadis itu tak menjawabnya.

Megan terus menghubungi Alyssa dan kini ponsel gadis itu malah tidak bisa dihubungi.

Sedangkan Dion hanya menatap abangnya.

"Malah ga aktif."

"Lagi gamau diganggu mungkin."

"Tapi dia gapapa kan? Maksud Abang ga nyampe pingsan di kampus?"

"Untungnya engga sih."

"Syukur deh."

"Lo gamau nemuin dia bang?"tanya Dion yang melihat Megan masih merebahkan tubuhnya.

"Hari ini gue cape banget, besok kayanya."

Sebenernya Dion sudah mau menanyakan soal tadi siang, cuman Alyssa melarangnya.

Alyssa sudah tau Dion pasti mau nanyain langsung, Alyssa bilang bahwa dia bisa mengurusnya sendiri. Dan kalau Alyssa sudah bicara kaya gitu, Dion bisa apa.

"Yaudah deh, gue pulang dulu."

"Lah gitu doang? Nginep aja."

"Ga ah, lain kali aja."

"Yaudah hati-hati bawa motornya."

The Final Chapter - Kim Mingyu [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang