TFC - 08

90 10 0
                                    

Tandain kalau ada typo ya!

***

Tak terasa sudah hampir dua bulan kedekatan Megan dan Alyssa. Ditambah seringnya Alyssa pergi ke rumah Dion untuk mengerjakan tugas membuat mereka sering bertemu dan menjadi semakin dekat.

Kedekatan mereka pun terendus oleh sang bunda. Membuat ibu dari dua anak itu pun senang. Bahkan setiap minggu, bunda selalu menyuruh Alyssa untuk datang kerumahnya.

Seperti minggu sekarang, Alyssa kini sudah berada dikediaman Pranadipa. Sekitar jam 9, Megan menjemput Alyssa untuk kerumahnya. Siapa lagi kalau bukan suruhan bunda.

"Aku mau ambil laptop dulu ada kerjaan yang belum kelar, kamu ke bunda aja."ucap Megan begitu mereka memasuki rumah.

"Kerja terusss."sindir Alyssa

Megan mengacak rambut Alyssa "sebentar aja kok."

"Yaudah, lagian aku kesini mau ketemu bunda bukan kamu."ucap Alyssa lalu pergi mencari keberadaan bunda

"Bundaaa, yuhuuuu."ucap Alyssa sedikit berteriak

"Heh cil berisik."ucap Dion yang baru saja turun

"Cal cil cal cil, kita cuma beda sebulan doang ya anjir."

"Tetep aja tuaan gue dikit."

"Tua kok bangga."

"Berisik banget Upin Ipin."ucap Megan yang kini telah siap dengan laptop dan beberapa pekerjaan kantornya.

"Diem deh budak korporat dilarang nimbrung."ucap Alyssa

"Masih aja kerja bang."ucap Dion

"Harus, biar cepet halalin Ale."

"Waduh, bentar lagi punya kakak ipar dong."ucap Dion

"Dah ah, mau cari bunda dulu."ucap Alyssa

"Emang boleh se-menghindar itu."sindir Dion

Sedangkan Megan hanya tertawa kecil.

"Ambilin abang minum Yon, tolong."ucap Megan

"Ga ah mager, ambil aja sendiri."ucap Dion yang kini tengah duduk didepan Megan dan sibuk mengunyah cookies buatan sang bunda.

"Gue aduin bunda ya, kemaren lo abis jatoh dari motor."

"Aduin aja, gatakut."

"Beneran ya?"

"BUNDAA, KEMAREN DION ABIS JA..."Dion membekap mulut Megan agar tak melanjutkan omongannya.

"Apasih teriak-teriak, berisik."ucap Anin yang baru datang dari halaman belakang disusul Alyssa yang sudah berdiri disamping Megan.

"Kenapa sih?"tanya Alyssa

"Dion, lepasin itu abang mu gabisa napas."ucap Anin begitu melihat wajah memerah Megan.

Megan menghirup banyak udara, adiknya itu benar-benar.

"Lo mau bunuh gue ya."ucap Megan

"Rencananya sih gitu."

"Kalian ini ribut terus. Tapi kalau jauhan aja saling nyari."ucap Anin

"Abang bantuin bunda ambil mangga yang dihalaman dong, udah mateng. Tadi mau bunda petik cuman ketinggian."lanjutnya

"Abang ada kerjaan bun, Dion aja."

"Adik mu ini kan gabisa manjat bang, yang ada nanti gabisa turun lagi."

"Bunda mau buat jus mangga sama Ale, cepetan ambilin."

Megan bangkit dan pergi untuk memetik mangga kemauan bunda dan Alyssa itu.

"Bawa kreseknya nih."Alyssa menyodorkan kresek hitam kepada Megan.

Megan menerima itu dan langsung memanjat pohon mangga.

"Awas banyak semut."ucap Alyssa

Berbekal keahlian manjat-memanjat saat kecil dulu, Megan berhasil mengambil beberapa mangga lalu menyerahkannya kepada Alyssa.

"Wah timaaciw bang Megan."ucap Alyssa senang lalu pergi kedalam rumah meninggalkan Megan yang masih menepuk-nepuk bajunya.

"Bunda mangga nya ni."

"Loh ada yang masih muda juga, kita bikin rujak sekalian kali ya?"tanya Anin yang dibalas anggukan Alyssa.

"Aleee."panggil Megan sedikit berteriak

"Susul dulu sana, ini biar bunda aja."

Alyssa menghampiri Megan yang kini tengah menggaruk punggungnya "kenapa?"

"Tolong liat dong kayanya digigit semut deh gatel banget."ucap Megan sembari menunjuk punggungnya

Alyssa sedikit menyingkap baju Megan dan benar saja terlihat kulit Megan yang memerah.

"Merah banget ini, mau dipakein bedak gatel ga?"tanya Alyssa

"Tanya bunda coba sana, aku gatau naronya dimana."

Setelah menanyakan kepada sang bunda, kini Alyssa sudah membawa bedak gatel tersebut.

"Buka dikit bajunya."

Alyssa menaikan baju Megan ke atas dan menaburi bedak.

"Hayoh kalian lagi ngapain."ucap Dion sambil menunjuk Alyssa dan Megan.

"Kalau mau berbuat yang iya-iya jangan disini dong."

Megan memukul lengan Dion "Apasih, orang cuma bantuin pakein bedak doang."

"Lah, bayi lo bang pake dipakein bedak segala."

"Abis digigit semut anjir gue."

"Lebay lo baru digigit semut doang, belum digigit yang lain."

"DION LO YA."

The Final Chapter - Kim Mingyu [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang