TFC - 06

83 12 1
                                    

Alyssa tengah sibuk memoles wajahnya, make up yang natural membuatnya semakin cantik.

Setelah memakai lipstik sebagai penyempurna, Alyssa mengecek ponsel yang sedang diisi daya itu.
Setelah membalas pesan yang dikirimkan Megan, Alyssa mengambil ponselnya dan meraih tas selempangnya, serta tak lupa menyemprotkan parfum.

Setelah membalas pesan yang dikirimkan Megan, Alyssa mengambil ponselnya dan meraih tas selempangnya, serta tak lupa menyemprotkan parfum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Outfit Alyssa hari ini)

Alyssa menunggu Megan diruang tamu sambil memainkan ponselnya.

Tak lama Megan datang, dengan kaos hitam dibalut jaket berwarna abu tua. Walaupun sederhana, tak bisa mengurangi kadar ketampanan dari seorang Megantara.

 Walaupun sederhana, tak bisa mengurangi kadar ketampanan dari seorang Megantara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Outfit Megan hari ini)

"Orang tua kamu ada? Abang mau pamitan dulu."ucap Megan

Alyssa menggeleng "mereka lagi ke rumah nenek bang, dari semalem."

"Oh yaudah, mau berangkat sekarang?"tanya Megan

"Boleh."

Keduanya kini sudah didalam mobil "kita mau kemana bang?"

"Ada tempat yang mau kamu kunjungi ga?"

"Eum gaada sih."

"Ke kafe temen abang mau?"

"Boleh."

"Btw bang, Dion kemaren cerita kalau Abang gamau dijodohin sama temennya bunda, padahal dicoba aja dulu bang siapa tau ntar cocok."ucap Alyssa membuka obrolan

"Abang gasuka begitu-begituan, udah bilang bunda juga tetep aja kekeuh mau dikenalin mulu."

"Lagi pula, temennya bunda pada rempong jadi makin gasuka."

Alyssa tertawa "haha gaboleh gitu ish."

"Kata Dion, kamu terakhir pacaran waktu semester 2?"tanya Megan

Alyssa mengangguk "iya, trus putus deh."

"Kok bisa?"

"Bisa aja bang, dia nya main belakang."

"Selingkuh?"

"Iya."

"Emang harus diputusin sih."

"Iyakan, aku tuh bisa maafin apapun kecuali kalau main tangan sama main perempuan."

"Dia ada main tangan juga?"

"Pernah waktu itu, katanya sih kelepasan."

"Tetep aja main tangan dong itu, gaboleh."ucap Megan

"Iya, makannya aku putusin."

"Oh iya kamu seumuran kan sama Dion?"

"Seumuran bang, beda bulan doang."

"Nah udah nyampe."

Terlalu asik ngobrol, keduanya kini telah sampai di kafe temen nya Megan.

"Mau makan apa?"tanya Megan sembari menunjukan menu ke Alyssa

"Best seller nya apa?"tanya Alyssa yang membulak-balikan buku menu, bingung

Megan menunjuk "ini, ini, ini juga kayanya."

"Emm aku mau ice cream waffle aja sama red velvet cake, trus minumnya mochaccino with ice."ucap Alyssa

"Manis semua, ga takut diabetes?"tanya Megan

Bukannya apa, semua yang dipesan Alyssa makanan manis semua.

"Ga sering ini kok bang."

"Yaudah, Abang pesenin dulu."

Megan pergi memesan, setelah itu kembali duduk dihadapan Alyssa.

"Oh iya ngelanjutin obrolan yang dimobil tadi, masa Abang gaada cewek sih."

"Abang ngapain boong sih, kalau ada pun Abang kenalin ke bunda biar ga di teror terus."

"Abang kan mapan, ganteng, masa iya gaada."

"Pernah pacaran tapi kan?"

"Pernah, 3 tahun yang lalu."

Alyssa menatap Megan tak percaya "bang seriusan."

Megan tertawa kecil "astaga beneran cil, ga percayaan banget kamu."

"Cil?"tanya Alyssa

"Bocil. Ya abisnya ga percayaan."

"Can't everyone stop calling me cil, aku udah gede ya udah kuliah. Ga Dara, ga mama dan sekarang Abang juga ikutan bilang aku bocil."

Megan lagi-lagi tertawa dan mengusap rambut Alyssa "stop lucu please."

Alyssa diam, jantungnya tiba-tiba tidak bisa ia kondisikan.

"Abang ambil pesenan dulu."

The Final Chapter - Kim Mingyu [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang