TFC - 27

50 8 1
                                    

Malam ini terpaksa Alyssa harus tinggal sendiri dirumah. Sebab orangtuanya akan pergi ke Surabaya untuk melihat adik dari papanya melahirkan.

Alyssa tadinya akan ikut, tapi karna kuliahnya yang tidak bisa ditinggal jadi dia tetap dirumah.

Alyssa tengah asik rebahan sambil scroll sosmed nya.

Ting

Ting

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alyssa langsung mengirim pesan kepada Megan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Alyssa langsung mengirim pesan kepada Megan.

Alyssa langsung mengirim pesan kepada Megan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alyssa menyiapkan pakaian ganti

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Alyssa menyiapkan pakaian ganti. Sambil menunggu Megan, ia kembali berbaring.

20 menit kemudian, Megan memberitahu bahwa dia sudah di depan rumah Alyssa.

Alyssa membawa tas ranselnya.
Ia berencana akan menginap di apartemen Megan, karna jujur saja dia tidak bisa sendirian dirumah.

Sebenernya bisa saja Alyssa meminta mbok untuk datang kerumahnya, cuma ia urungkan niatnya itu.

Si mbok itu dateng pagi dan pulang sore mepet malem. Setelah semua pekerjaan rumah selesai, baru si mbok pulang.

"Kok bawa tas segala?"tanya Megan

"Mau nginep."

"Bilang mama kamu dulu."

"Ntar aja."

"Gaada ntar-ntar. Telpon sekarang, kalau mau nginep."

"Ish, iya-iya."

Alyssa mencari nomer mamanya dan menekan ikon panggil.

"Halo ma."

"Halo kak kenapa? Ini papa."

"Mama kemana pa?"

"Lagi gendong anaknya tante kamu, kenapa telpon kak?"

"Kakak mau izin nginep di tempatnya bang Megan, boleh kan pa?"

"Dirumahnya?"

"Bukan, di apart."

"Berdua doang berarti?"

"Ya iya pa, ga bakal ngelakuin macem-macem kok."

"Papa sih percaya Megan, papa ga percaya sama kamu."

"Ih kok gitu."

"Haha becada papa kak. Yaudah boleh, tapi inget batasan ya?"

"Iya papa, love you."

"Love you too kak."

Tut

Panggilan terputus.

"Dibolehin?" Alyssa mengangguk.

"Yaudah ayo. Kunci dulu pintunya."

Alyssa mengunci pintu dan memasukannya kedalam tas.

"Abang mampir mekdi dulu boleh ga? BM burger."

"Boleh."

Setelah mampir membeli burger, kini Megan dan Alyssa sudah berada di apartemen Megan.

"Kamu ntar tidur dikamar Abang aja, biar Abang tidur di sofa."

"Loh bukannya kamarnya ada dua?"

"Abang jadiin ruang kerja."

Alyssa mengangguk "tapi emang gapapa?"

"Ya gapapa. Sini tasnya Abang taro dulu, kamu makan aja."

Megan menaruh tas Alyssa dikamarnya.

"Besok kamu ada kelas?"

"Abang plis deh, besok minggu."

Megan menepuk jidatnya "lupa."

"Faktor umur, gapapa."

"Mulaii."

"Haha."

"Sini, mending kita nonton aja yu."

"Tidur aja, udah malem."

"Ih ga seru, besok minggu ini."

"Satu film doang deh."

Megan menggeleng "engga."

"Ish."

"Tidur sana, besok bangun pagi. Temenin Abang belanja buat bahan di dapur."

"Oke."

"Jangan ngambek bocil."

"Mana ada aku ngambek."

"Jawabnya judes gitu."

"Mana ada aku judes."

Megan mengusap kepala Alyssa "udah sana tidur ya."

"Bawa dulu selimut ini."

"Abang pake yang dilemari aja."

Setelah mengambil selimut lain yang ada dilemari, Megan keluar kamar.

"Nite bocil."

"Nite Abang."

The Final Chapter - Kim Mingyu [✓]Where stories live. Discover now