TFC - 38

37 6 1
                                    

Tidak terasa satu tahun sudah hubungan Megan dan Alyssa berjalan. Megan yang semakin sukses di pekerjaannya dan Alyssa yang kini sudah memasuki masa-masa sibuknya mengerjakan skripsi.

Satu tahun untuk mengenal karakter masing-masing dan memahami satu sama lain.

Masih ingat Naura? Cewek cantik yang waktu itu bersama Dion. Usaha Dion untuk membuat Naura menjadi kekasihnya membuahkan hasil.

6 bulan lalu mereka menjalin hubungan. Dion yang sering membawa Naura bertemu temannya pun membuat gadis itu kini menjadi bagian dari mereka.

Seperti sekarang keenam orang itu kini sedang berada di kediaman Dion. Selain kangen bunda Anin, mereka juga kangen masakan bundanya Dion itu. Apalagi mangga di belakang rumahnya.

Kediaman keluarga Tama pun terlihat begitu ramai. Dion kalau udah bawa temennya pasti gini, ga ada istilah jaim.

Siang itu pun mereka berencana membuat nasi liwet. Anin, Alyssa, Dara dan Naura sudah sibuk di dapur. Sedangkan para cowok berada di halaman belakang sedang melihat Tama dan Hendry yang bermain catur.

"Kalau Hendry menang, om traktir kita ya? Deal?"ucap Hendry ditengah-tengah permainan.

"Mau meras bokap gue ya Lo?"tanya Dion sang anak.

"Kali-kali Yon, kapan lagi malak om Tama wkwk."ucap Hendry

"Ga menang pun nanti om traktir."ucap Tama

"Asik."

Megan hanya menggelengkan kepalanya dan terkekeh kecil. Lalu dirinya masuk ke dalam.

Dilihatnya para cewek yang masih sibuk. Namun perhatiannya tertuju kepada Alyssa yang sedang mengulek sambal.

"Bikin yang enak."ucap Megan dan mendekat ke Alyssa

"Udah enak ini, mau coba?"

Alyssa mencolek sambal dengan menggunakan jari kelingkingnya dan menyuruh Megan untuk mencobanya.

Megan mencicipi sambal itu dari tangan Alyssa, kelingking gadis itu kini masih berada di mulut Megan "enak, tapi kurang garam dikit."

Alyssa memasukkan garam dan mengaduknya.

"Abang, bunda minta tolong dong."ucap Anin

"Apa Bun?"tanya Megan yang kini menatap Anin.

"Ini angkatin nasi liwet nya ke belakang."

"Kita makan di belakang aja gelar tikar."

"Tikarnya emang udah nyiapin?"

"Udah, tinggal di gelarin aja. Tikarnya bunda taro di gajebo."

"Yaudah biar Abang suruh mereka gelar tikarnya dulu."

Megan kembali menghampiri mereka yang masih bermain catur. Sebenarnya sisanya hanya menonton.

"Yon tikarnya tolong di gelarin."ucap Megan sambil menunjuk tikar yang ada di gajebo.

"Oke. Udah mateng kah?"

"Udah."

Megan kembali masuk dan membawa nasi liwetnya, disusul para cewek yang membawa lauk serta lalapannya.

"Wih wangi banget."ucap Yesa

"Pada cuci tangan dulu sana."titah Anin

Mereka menurut, satu persatu mencuci tangan. Tema kali ini adalah menyunda. Diatas tikar itu sudah terdapat daun pisang yang lumayan besar.

Setelah mengatur posisi duduk, mereka mulai makan.

"Oh iya, gimana skripsi kalian?"tanya Tama disela makannya.

"Jangan ditanya om."ucap Yesa

"Lancar?"

"Boro-boro om, udah hampir gila ngerjainnya."keluh Hendry.

"Semangat ya, semoga cepet-cepet beres trus bisa sidang bareng."ucap Tama memberi semangat.

"Aamiin."

"Aamiin om."

"Traktirannya nanti aja pas kalian selesai sidang gimana?"tanya Tama

"Beneran om? Padahal Hendry tadi becanda doang."

"Beneran, ntar kita makan-makan ya."

"Boleh request restorannya ga Yah?"tanya Dion

"Boleh, atur aja."

"Asik."

Sedangkan dua orang yang duduk sebelahan itu malah sibuk berdua.

"Udah, jangan dimakan lagi sambelnya."ucap Megan lalu menjauhkan sambel milik Alyssa.

"Baru nyocol juga."protes Alyssa

"Kemarin kan udah makan rujak."

"Ya kan itu kemarin."

Megan menahan tangan Alyssa yang akan kembali mengambil sambal.

"Udah dong, ntar perutnya sakit."

"Setengah sendok lagi deh, ya ya ya?"

Lagi-lagi Megan menggeleng.

"Ayolah abanggg. Buat Minggu ini ga makan pedes lagi kok."

"Yaudah terserah, kalau ngeluh sakit perut jangan bilang Abang."

Alyssa tak menghiraukan ucapan Megan, terlalu fokus mengincar sambal yang dibuatnya tadi.

"Sambelnya enak, hebat banget anak bunda"ucap Anin memuji sambal buatan Alyssa.

"Hehe makasih bunda."

"Cuma agak pedes aja Le, tapi enak kok."ucap Yesa

"Ya kan namanya juga sambel, pasti pedes lah."ucap Dara

Setelah selesai makan, mereka berbagi tugas. Ada yang mencuci piring, membereskan tempat makan tadi. Selebihnya sih duduk-duduk aja di gajebo.

The Final Chapter - Kim Mingyu [✓]Where stories live. Discover now