TFC - 35

41 7 0
                                    

Megan masih diam begitupun Alyssa. Tak ada niat untuk membuka mulut.

"Abang."setelah sekian lama Alyssa memberanikan diri untuk berbicara.

"Abang kan udah bilang kalau ada sesuatu yang ngeganjel kamu bisa ngomong langsung, biar Abang tau salahnya dimana."

"Kemarin aku liat Abang di restoran. Tapi bukan meeting."

"Aku liat ada mantan Abang juga, udah gitu pake segala ngusap bibir atau apalah itu."

Akhirnya Megan tau yang menjadi masalah mereka. Dan yang membuat Alyssa mendiamkannya.

"Sebenernya aku mau biasa aja, cuma lagi sensitif gatau kenapa jadi kebawa emosi."

Megan menggenggam tangan Alyssa dan menatap gadis itu.

"Abang jelasin ya?" Alyssa mengangguk.

"Pertama, Abang memang ada meeting waktu itu. Kedua, ada Joshua juga disana cuma waktu itu berkas ada yang ketinggalan dan dia balik kantor buat ngambil. Ketiga, Abang gatau kalau Alice juga ada disana. Dan keempat, yang bikin kamu tambah marah. Abang gatau kenapa dia tiba-tiba kaya gitu, Abang kaget. Abang marahin dia kok mungkin kamu keburu pergi waktu itu."

"Tapi waktu itu dia ngeliat aku dengan muka nyebelinnya."

"Abang ga bisa kontrol, itu kan muka dia."

Alyssa memukul pelan lengan Megan.

"Bener kan?"

"Ya bener sih."

"Abang minta maaf udah bikin salah paham ya, nyampe bikin kamu sakit gini."

"Apasih pede abis, aku sakit ya karna emang pure kecapean aja."

Megan tertawa "ya takutnya kan, kamu kepikiran nyampe sakit."

"Aku ga se-lebay itu plis."

Megan mengusap kepala Alyssa "ada yang ngeganjel lagi?"

"Ga ada."

"Lain kali langsung ngomong ya? Abang bukan dukun yang langsung tau."

"Katanya waktu itu bilang Abang cenayang."

"Udah bukan, dipecat."

"Apasih haha."

Megan mengusap pipi Alyssa "abis nangis ya?"

Alyssa mengangguk kecil.

"Jangan nangis ya? Jangan pernah nangis karna Abang, kecuali kamu nangis bahagia."

"Tergantung, kalau Abang bikin nangis ya aku nangis."

"Tapi kalau kamu nyebelin trus keras kepala mah wajib dibikin nangis.

"Mana bisa gitu."

"Bisa lah."

"Ekhmm."

Dion masuk "udah baikkan kan kalian? Awas aja kalau belum."

"Udah."ucap Megan

"Gitu dong, kalau mau marahan ya kalau bisa gue gausah tau wkwk biar ga kepikiran."

"Haha tapi thanks ya Yon."ucap Alyssa

"Santai elah."

"Eh ada nak Megan."ucap Sarah yang baru datang disusul Kavi dibelakangnya.

"Iya Tan."

"Udah lama Megan?"tanya Kavi

"Lumayan sih om."

"Pasti capek ya abis pulang kantor langsung kesini."ucap Sarah

"Enggak kok Tan, gapapa."

Alyssa melupakan hal itu, dia menatap Megan dengan raut sedih.

"Lah kenapa mukanya gitu kak?"tanya Kavi

Megan menatap Alyssa dan mendapati sang gadis sudah berkaca-kaca.

"Heh jangan nangis."ucap Megan mengusap pipi Alyssa begitu air mata gadis itu menetes.

"Kak kenapa? Ada yang sakit?"panik Sarah

Alyssa menggeleng.

"Mau peluk."ucap Alyssa lalu merentangkan kedua tangannya meminta peluk.

"Sini papa peluk."

"Gamau, mau peluk pacar aku."

"Astaga."

Megan memeluk Alyssa dan mengelus kepala gadis itu.
Dirinya bingung cuman ia tahan untuk tidak bertanya.

"Hadeuh bucin."ucap Dion

***
Masih belajar ngedit maapkeun😭🙏

***Masih belajar ngedit maapkeun😭🙏

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
The Final Chapter - Kim Mingyu [✓]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin