TFC - 47

66 9 1
                                    

Weekend ini Alyssa habiskan bersama Megan. Sejak pagi tadi gadis itu sudah berada di apartemen Megan. Dengan pakaian santainya Alyssa tengah asik mengganggu Megan yang kini sedang menyelesaikan pekerjaan kantornya.

"Abang nyuruh aku kesini buat liatin abang kerja doang kah?"tanya Alyssa

Megan melirik Alyssa sebentar lalu kembali memusatkan pandangannya ke laptop.

"Bentar sayang, tinggal kirim email doang ini."

"Dari lima menit yang lalu kamu udah ngomong begitu."

"Wkwk beneran ini terakhir."

"Aku mau ke dapur aja lah."

Alyssa memutuskan untuk meninggalkan lelaki yang tengah sibuk itu. Dengan mulut menggerutunya, Alyssa berjalan menuju dapur.

"Dasar manusia. "

"Tau gitu gue mending gue kesini nya agak siangan aja."

Alyssa membuka kulkas, mencari stok es krimnya. Namun tak ada satupun es krim yang ada di lemari pendingin itu.

"Ish es krim juga gaada, cemilan gaada. Kulkas isinya air doang."gerutu Alyssa

"Abanggg."teriak Alyssa

"Iyaa."balas Megan dengan teriakan juga.

"Kok es krimnya abis? Ga ada Snack juga."

"Masa iya? Perasaan kemarin baru ngisi kulkas."

"Gaada ih, kesini dulu coba."

Megan dengan kacamata yang bertanggar di hidungnya datang mendekat ke arah Alyssa.

"Tuh, isinya air doang."tunjuk Alyssa

"Diabisin Dion kayanya, kemarin malem dia nginep disini."

"Yaudah temenin beli ayo."ajak Alyssa

"Bentar ya, belum beres."

"Ish tadi katanya terakhir."

"Ada revisi dikit tadi, nanti ya."

"Yaudah, aku sendiri aja belinya."

Alyssa mengambil tas selempangnya yang ada di sofa.

Megan menahan tangan gadis itu "Abang temenin."

"Gausah, katanya belum selesai."

"Abang temenin, tunggu bentar." Megan lalu pergi ke kamarnya dan mengganti baju tidurnya dengan kaos hitam polos.

"Ayo."

***

"Kamu antri bentar, Abang ke toilet dulu ya."ucap Megan

"Iyaa."

Setelah mengambil beberapa kebutuhan isi kulkasnya, dan tentu saja stok makanan ringan serta es krim buat Alyssa, saatnya membayar.

Alyssa mengantri, dirinya ada dibarisan ke lima dan yang terakhir.

"Enak ya melorotin Megan."ucap seseorang dibelakangnya.

"Maksudnya?"tanya Alyssa dan memutar tubuhnya, menatap orang itu.

"Kenapa? Emang iya kan? Kamu pacaran sama dia cuman melorotin uangnya doang, dasar cewek matre."

"Tanpa gue pacaran sama dia pun gue bisa beli apa aja, dan tutup mulut lo itu."ucap Alyssa masih mencoba bersabar.

"Yaampun ngerinya. Megan kok betah sih pacaran sama Lo yang kaya bocah ini? Udah ngasih apa aja Lo?"

Masih ingat dengan Alice? Dia kini sedang berada di belakang Alyssa dengan wajah angkuhnya dan menatap Alyssa dari atas sampai bawah.

"Apa jangan-jangan lo kasih tubuh Lo biar Megan betah ya?"lanjut Alice

Alyssa menampar pipi Alice "Jaga mulutnya dong, omongannya kaya ga pernah di sekolahin aja."

Orang-orang yang tengah mengantri bahkan sang kasir pun pun tercengang dan menatap Alyssa dan Alice. Bahkan Megan yang baru mau menyusul Alyssa pun terdiam sebentar.

Kenapa Alyssa menampar orang itu, pikirnya. Lalu Megan pun menghampiri mereka.

"Ale."panggil Megan

Alice juga menatap Megan dan memasang wajah yang sengaja ia buat seolah tamparan Alyssa begitu menyakitkan.

"Ada apa ya mbak?"tanya orang yang di depan Alyssa.

"Gapapa Bu, maaf bikin ga nyaman."ucap Alyssa

"Kok kamu jahat banget sih, aku salah apa?"tanya Alice dengan memegang pipinya.

"Jangan berlagak sok korban deh Lo, keluarin wajah ular Lo yang tadi Lo tunjukin ke gue."ucap Alyssa

"Pacar kamu kasar juga ya, ga sopan lagi."ucap Alice

"Stop drama deh, sebelum gue tampar pipi Lo yang satunya."ucap Alyssa

"Ale."tegur Megan

"Apa? Mau belain dia? Abang kalau ga tau apa-apa mending diem."

"Tapi ga nyampe nampar juga dong sayang."ucap Megan

"Abang emang tau alasan aku nampar dia apa? Engga kan?"

"Kamu tunggu di mobil aja ya, biar Abang yang ngantri."ucap Megan lalu memberikan kunci mobilnya kepada Alyssa.

Alyssa menabrak bahu Alice sedikit keras dan keluar dari supermarket itu.

"Saya gatau apa yang udah kamu katakan kepada Alyssa hingga buat dia nampar kamu, saya juga tidak membenarkan sikapnya tadi, tapi saya tidak mau minta maaf tentang itu. Ucapan kamu tadi pasti sangat menyakiti hatinya dan membuat dia melakukannya."ucap Megan

"Kamu kok gini sih sekarang? Kamu ga liat pipi aku? Emang dasar cewek ga tau sopan santun, ga tau diri! Masih aja betah sama cewek kaya gitu, udah ngasih apa aja dia sama kamu? Aku bisa kok ngasih yang lebih kalau kamu mau ninggalin dia."

Megan tak habis pikir dengan gadis didepannya ini.

"Sekarang saya paham kenapa dia menampar kamu tadi. Jahat banget ya omongannya, padahal sesama wanita loh. Saya peringatkan kamu untuk menjauh dan tidak muncul lagi di hadapan saya atau Alyssa! Kalau tidak, saya tidak akan tinggal diam!"

"Berikutnya, silahkan mas."ucapan sang kasir memotong percakapan Megan dan Alice.

"Totalnya satu juta lima puluh ribu mas."

Setelah membayar dan mengambil barang belanjaannya, Megan buru-buru jalan ke mobil.

The Final Chapter - Kim Mingyu [✓]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt