TFC - 45

41 6 1
                                    

Megan yang baru selesai membeli mie di supermarket depan harus dikejutkan dengan mendapatkan telpon bahwa Alyssa tertabrak motor.

Dengan wajah paniknya, Megan menyusul Alyssa yang kini sudah dibawa ke rumah sakit.

Dilihatnya Sarah dan Kavi sedang menunggu didepan ruangan.

"Om, Tante."panggil Megan

"Kenapa bisa?"

"Tenangin dulu diri kamu, duduk dulu sini."ucap Sarah

"Tadi Ale pamit mau beli jajan ke supermarket depan komplek, awalnya Tante cegah karna tiba-tiba perasaan Tante ga enak. Tapi Ale maksa dan tetep pergi bawa motor, trus kata saksi yang ada di TKP katanya Ale udah sen mau nyebrang tapi tiba-tiba ada dari belakang ada motor kenceng banget dan nabrak Ale. Dan ternyata yang nabraknya itu lagi bawa motor curian, dan untungnya juga warga setempat langsung nolongin dan  telpon ambulans. "

"Ya Allah..."

"Tapi ga parah kan Tan?"tanya Megan

"Kita belum tau, dokternya belum keluar."

Megan menunduk dan sedikit memijat kepalanya. Dua puluh menit yang lalu dirinya masih mengobrol dengan gadis itu.

"Dengan keluarga pasien?"tanya Dokter yang baru saja keluar.

"Saya papa nya dok."ucap Kavi

"Alhamdulillah tidak ada luka serius, dan untungnya langsung dibawa kesini. Dan untuk sekarang pasien sudah bisa dipindahkan."

"Ke ruang VIP dok."ucap Kavi

"Baik pak. Kalau begitu saya permisi."

"Terimakasih dok."

"Oh iya, pasien masih dalam keadaan obat bius jadi belum siuman."

"Iya dok."

***

Setelah efek obat biusnya hilang, tak lama Alyssa membuka matanya.

Dilihatnya Megan dan kedua orangtuanya. Sarah dan Kavi sedang duduk di sofa sambil memejamkan matanya, sedangkan Megan duduk di samping Alyssa dengan menggenggam tangannya.

Alyssa menggerakkan tangannya dan mengusap kepala Megan.

Megan mengangkat kepalanya dan menatap Alyssa "kenapa? Ada yang sakit?"

"Haus."

Megan mengambil gelas dan membantu Alyssa untuk minum.

"Mau duduk aja."ucap Alyssa

Megan membantu Alyssa untuk duduk dengan hati-hati.

"Ada yang sakit ga? Abang panggilin dokter ya."ucap Megan

"Gausah, cuman agak sakit aja kepala aku."

Megan mengusap kepala Alyssa yang sudah di perban dengan hati-hati.

"Kamu bikin Abang khawatir aja sih. Untung ga ada yang parah."

"Maaf abang, aku kan gatau bakalan kaya gini."

"Abang gatau kalau misalnya terjadi apa-apa sama kamu."

Alyssa mengusap pipi Megan "Jangan ngomong kaya gitu, buktinya aku ga kenapa-napa kan?"

"Abang cuma takut."

Alyssa mengerucutkan bibirnya "Abang ih jangan gitu."

Megan memeluk Alyssa, diusapnya punggung gadis itu.

"Kakak udah sadar."ucap Sarah dan mendekat ke arah Alyssa.

Megan melepaskan pelukannya dan sedikit menjauh, memberi ruang.

"Mama."

"Kamu bikin Mama khawatir aja sih kak ya Allah."ucap Sarah

"Maaf ma."

"Gapapa, yang penting kamu udah baik-baik aja sekarang."

"Anak kita kan kuat ma."ucap Kavi lalu mengusap punggung Alyssa.

"Ada yang sakit sayang?"tanya Kavi

Alyssa hanya menggeleng.

"Aleee."ucap seseorang

Dara, Yesa, Hendry dan Naura datang dengan wajah paniknya.

"Ya ampun ni anak bikin jantungan aja."ucap Dara

"Ada luka parah ga om?"tanya Yesa kepada Kavi

"Ga ada untungnya, cuma kepalanya aja harus di perban."

"Syukur deh."

"Oh iya buat besok..."

"Apasih, masih ada lain waktu. Lagian Bandung nya juga ga bakal pindah negara ini."ucap Dion

"Iya Le gampang nanti kita bisa liburan lain waktu."ucap Naura

"Tau nih, kepala udah di perban masih aja mikirin liburan."ucap Dara

"Bukan gitu anjir, gue ga enak aja gara-gara gue ga jadi pergi."ucap Alyssa

"Ngomong sekali lagi gue lepasin tuh perban."ucap Dara

"Yang penting Lo sembuh dulu."ucap Hendry

"Tau tuh."

"Tante sama om titip Ale bentar ya, kita mau pulang sama bawa baju ganti Ale dulu."

"Iya Tan,om gapapa. Ale biar kita yang jagain."ucap Hendry

"Makasih ya. Kak mama sama papa pulang dulu ya."ucap Sarah

"Iya ma, papa hati-hati nyetirnya ya."

"Iya sayang."

Setelah kepergian orang tua Alyssa, mereka mencerca pertanyaan kepada Alyssa.

"Nanya nya satu-satu, atau Abang usir kalian semua."ucap Megan

"Wkwk iya bang maap."ucap Dion

Alyssa menceritakan kenapa dia bisa seperti ini kepada teman-temannya itu.

***
Gue pusing sendiri deh nulis chapter ini, maap ya kalau kalian ikut pusing jugaaa😭😭🙏🙏

Btw btw beberapa chapter lagi end ya mheheheh

The Final Chapter - Kim Mingyu [✓]Where stories live. Discover now