[60]. Poor Cassandra

Start from the beginning
                                    

Boboiboy melotot. "Sudah kuduga. Derrick benar-benar menyukaimu! Lalu, kenapa kau mengabaikan ku tiga hari lalu? Bahkan memaksa ku untuk tidur pisah kamar. Aku kangen."

Wanita yang duduk setelah dihempas ke kasur itu hanya mengendikkan bahu. "Hanya kejahilan kecil."

Boboiboy mengelus dada nya. Sabar. Sabar. Sabar. Ini (Name) lho, nggak boleh ditonjok, nggak boleh disakitin. Sabar aja kata Boboiboy mah.

"Kau tidak marah karena aku jahili?"

"Gwenchana-yo."

**

"Ewh ... Lonte dateng." Cleo berekspresi seolah-olah jijik terhadap makhluk berjenis kelamin perempuan dengan rambut seputih uban yang baru saja tiba di kedai Tok Aba.

Jake, Harry, dan Derrick menunduk berusaha menahan tawa. Gila. Mulut Cleo memang tidak bisa di rem.

Yaya, Ying, Gopal, dan Fang mengerutkan kening mereka bingung akan perkataan Cleo yang seperti nya merujuk pada Cassandra. Cassandra sendiri mengepalkan tangan nya. Siapa sih cewek bule di samping kursi nya Yaya itu? Mulut nya mau Cassandra sumpel pake kaos kaki.

"Pfft ... Sial, hampir tertawa." Derrick memukul punggung Jake keras.

"Hai, semua!" Cassandra menduduki kursi disebelah Harry, dia mengembangkan senyum lebarnya. Berusaha bersikap ramah.

"Hai." Dengan sedikit rasa malas menggerogoti tubuh Yaya, Yaya menjawab sapaan dari Cassandra.

Posisinya di meja bundar yang agak besar itu, Yaya, Cleo, Ying, Fang, Gopal, Jake, Derrick, Harry, dan yang terakhir, beban utama kita. Cassandra.

Cleo mengepalkan tangannya. (Name) menelfon dirinya dan menceritakan seluruh kronologi nya. Dia padahal belum pernah bertatap muka secara langsung ataupun berbicara pada Cassandra, tetapi, karena gadis uban itu berusaha menghancurkan rumah tangga adik kecilnya, seketika hati Cleo dipenuhi kebencian pada Cassandra.

"Heh, lonte sok banget lo najis. Jauh-jauh sana! Pergi!" Cleo-- dengan logat Indonesia nya berdiri lalu mendorong-dorong kening Cassandra dengan jari tengahnya sebagai tanda sarkas.

Semua yang ada disana terkejut. Bahkan Tok Aba, Ochobot, dan pelanggan lain pun jadi diam menonton drama di kedai Tok Aba siang ini.

Jake, Harry, dan Derrick semakin menunduk bersamaan dengan berusaha sebisa mungkin meredam tawa mereka. Cleo terlalu brutal dan agresif.

Cassandra syok. Dia dilanda malu luar biasa. Apalagi ditatap oleh seluruh orang yang ada disana. Tok Aba, sebagai pemilik kedai itu berusaha melerai.

"Nak Cleo, nak Cleo. Ada apa ini? Jika ada masalah, tolong dibicarakan dengan kepala dingin." Tok Aba menasehati dengan nada yang amat lembut, kakek tua itu juga mengelus punggung Cleo guna meredam amarah gadis itu.

"A-apa? Apa salah ku?" Cassandra sudah mau menangis, wajah nya memerah tanda malu luar biasa.

Cleo menatap Tok Aba lalu memberi senyuman manis pada kakek itu. Lalu, tatapan Cleo menajam kearah Cassandra dengan senyuman manis yang berubah menjadi senyuman licik.

"Bagaimana aku bisa tenang, Tok? Wanita ini, wanita yang berusaha menghancurkan rumah tangga cucu mu. Dia menjebak Boboiboy dengan rencana yang klasik dan begitu bodoh. Untung lah Boboiboy dan (Name) itu pintar, jadi tidak termakan akal busuknya wanita Ular ini. Dan kau! Dengan beraninya mengajak Derrick untuk bekerja sama, untunglah Derrick tidak bodoh untuk mengikuti rencana busuk mu itu dasar jalang."

Cleo memang tidak berteriak atau membentak. Tetapi, suara nya begitu tegas dan menggelegar hingga orang-orang di kedai itu mendengarnya.

Tok Aba memandang Cassandra dengan tatapan terkejut. Ochobot sendiri sudah merekam ini sedari tadi, sepertinya akan enak jika dijadikan bahan ghibah bersama Mechabot.

Boboiboy X Reader (Possesive Husband) Where stories live. Discover now