[42]. Sadar

723 61 7
                                    

Dua brankar dalam satu ruangan yang berisi dua manusia berbeda gender itu perlahan mulai menunjukkan tanda-tanda kesadaran dari pasien. Jemari mereka perlahan mulai bergerak, membuat Karl dan Adrian bangkit.

Setelah dari ruang ICU, Amato memberitahukan pada Adrian untuk memindahkan pasutri itu ke ruang VVIP meskipun mendapat larangan dari dokter. Tetapi, karena Amato memiliki cara untuk menetralisir racun nya, Adrian menyuap para dokter itu untuk memaksa perpindahan ruangan meskipun dua pasien itu masih harus dalam pengawasan yang ketat.

Amato membawa ramuan yang telah diracik oleh enam orang dengan profesi yang tak main-main. Selama satu jam mereka melakukan racikan. Amato juga telah menguji coba nya. Berhasil. Amato berdiri, diikuti Adrian dan Karl. Mereka mengelilingi dua brankar itu dengan perasaan harap-harap cemas.

Ochobot dan Mechabot sedang kemari bersama Tok Aba. Mereka sedang melakukan perjalanan. Tim Tapops tadi sudah berkunjung dan pergi lagi ke Rimbara. Tim Jaq sendiri mendapat misi ke Iran. Kaizo kembali ke misi penyamaran nya.

Perlahan, dua pasien itu mulai membuka kelopak mata mereka, menampilkan netra yang begitu indah untuk dipandang. Karl memekik senang, dia merangkul Adrian dan Amato.

"Hah!?."

Ketiga pria dewasa itu heran, kala Boboiboy dan (Name) siuman seperti orang yang baru saja bangun tidur. Bahkan wajah mereka sudah tidak pucat bibir mereka kembali pink. Boboiboy merenggangkan badan nya dengan menguap lebar.

(Name) mengucek mata nya seperti orang yang tidurnya terganggu. Gila, apa begini cara siuman dari orang yang terkena racun dari unsur gelap? Amazing.

"Eh? Rayyan mana Oboi?." (Name) menyibak selimutnya untuk mencari anaknya yang tadi melangkah mundur dari alam bawah sadar mereka.

Boboiboy tertawa pelan. Oh lihat! Bahkan suara mereka berdua seperti suara orang yang sehat bugar.

"Nggak ada, sayang. Tadi kan cuman mimpi kita."

Karl memukul meja dengan raut wajah garang. "Apa-apaan ini!? Kenapa cara siuman kalian sangat abnormal!?."

Adrian dan Amato hanya mengelus dada sabar. Tadi Adrian sudah mau pingsan saking paniknya, Amato sampai memanggil enam orang penting tadi. Tetapi!? Mereka siuman dengan cara yang diluar nurul.

"Ha? Paman! Paman harus tau kalau tadi aku dan Oboi ketemu Ibu Nizzy sama Ibu Mara, kita main bareng! Abis itu kita juga main sama anakku, Rayyan. Gila, anakku ganteng banget." (Name) berceloteh dengan wajah yang berseri-seri.

Boboiboy mengulas senyum manis. "Mau balik ke mimpi tadi. Seru banget."

Amato menatap Adrian. Adrian mengangguk. Amato mengulas senyum tipis, istri nya dan istri Adrian serta cucu mereka yang menyelamatkan Boboiboy dan (Name) lewat alam bawah sadar. Terima kasih.

"Kalian ini! Aku sudah akan mengobrak-abrik rumah sakit ini jika kalian belum kunjung sadar. Tapi, kalian malah siuman dengan cara yang ekstrim." Adrian berkacak pinggang. Membuat Boboiboy da (Name) menyengir lucu.

"Kalian ... Ketemu sama ibu Mara istriku, dan Nizzy istri Adrian?." Tanya Amato, pandangan mata nya bukan kearah putra dan menantu nya, tetapi memandang kosong dinding rumah sakit, kilas balik kisah nya dengan Mara dulu berputar dalam bayang nya.

(Name) mengangguk riang. "Iya, ayah! Ibu, sama ibu Mara cantik banget. Seratus persen cantik pokoknya! Adem banget mereka berdua," Boboiboy mengangguk membenarkan.

Amato tersenyum tipis. Otaknya memutar kejadian saat masa-masa ia dan Mara dulu. Lelaki yang posesif Obsesif, dan Mara si gadis ceria yang humble.

Pagi itu, Amato seperti biasa akan menjemput Mara untuk menjalankan agenda rutin mereka di setiap minggu pagi. Olahraga. Jogging.

Boboiboy X Reader (Possesive Husband) Where stories live. Discover now