[48]. Memulai Perang

620 68 24
                                    

Wajah cantik Grace tertoleh ke kiri saat mendapat tamparan dari tangan besar Ayahnya.

Hendrik, selaku Ayah dari Grace mengarahkan telunjuknya yang dilingkari oleh cincin berbatu permata yang besar berwarna merah terang di dahi Grace. Dia menghardik putri bodohnya itu.

"Bodoh! Bodoh! Bodoh! Bagaimana kau bisa bertindak sejauh itu pada Mafia Asia hah!? Aku tau kau memang menyukai Tuan Adrian. Tapi, ingat juga jika dia adalah pemimpin klan mafia terbesar se Asia. Mengapa aku bisa memiliki putri yang bodoh seperti mu hah!?".

Huft. Hati Grace rasanya ditikam besi panas saat mendengar kalimat terakhir. Ugh. Grace sakit hati. Mati-matian Grace menahan air mata nya agak tidak jatuh. Dia memberanikan diri untuk mendongak. Mewajahi ayahnya.

"Aku mencintainya. Aku hanya ingin menyingkirkan putri nya karena putrinya itu adalah hasil dari Adrian dan istrinya si Nizzy itu. Aku cemburu ayah. MENGERTI LAH DIRIKU INI!" Diakhir kalimat, Grace berteriak.

Hendrik memijat kening nya pusing. Di pukul tujuh pagi, dia mendapat surat resmi dari mafia Asia itu untuk berperang. Hendrik langsung meriang, dia dilanda pusing tujuh keliling. Hendrik kembali menampar pipi kiri Grace.

Grace menyentuh pipi kirinya.

"Aku tau. Tapi ingatlah! Karena perbuatan mu itu, sindikat kita terancam hancur! Ssshh, dasar tidak berguna!" Hendrik keluar dari sana setelah menjambak rambut Grace.

Grace luruh kebawah saat Hendrik keluar. Dia menangis. Ayahnya yang sangat menyayanginya, sangat memanjakannya, tidak pernah sekalipun menghakimi nya, sekarang ayahnya itu menamparnya. Grace menangis. Dia melakukan ini semua karena rasa cinta yang diikuti rasa obsesi pada Adrian.

Dulu, saat Grace menjadi perwakilan dari sindikat mafia nya untuk membeli senjata dari sindikat mafia milik Adrian, Grace sangat terpana melihat bagaimana wibawa nya Adrian, kharisma pria itu, tampan nya pria itu, kekar nya pria itu, cerdasnya pria itu. Segala hal tentang Adrian, selalu menjadi candu untuk Grace. Grace jatuh cinta. Tetapi, kala mendengar kabar bahwa Adrian telah menikah dengan seorang gadis cantik bernama Nizzy dan mereka memiliki seorang putri, Grace merasa marah, perlahan, rasa cintanya itu berubah menjadi Obsesi. Grace sangat senang kala Adrian menyandang status Duda karena Nizzy yang telah tewas ditempat yang tak Grace ketahui. Tidak peduli, yang penting Nizzy mati. Itulah pemikirannya. Sejak saat itu, dia mulai gencar mendekati Adrian, tapi sayangnya ia selalu memperoleh penolakan yang kasar. Adrian masih sangat mencintai Nizzy, Grace tau itu, Adrian itu setia, setia banget, Grace jadi semakin mencintainya jika Adrian se setia itu.

Dan saat itu, rencana jahat pun muncul dipikirannya. Mendengar jika putri dari Adrian dan Nizzy menaiki pesawat Mountain Airlines di Brasilia yang menuju Malaysia, Grace meminta pada Ferry--kekasih gelap nya untuk memblokade mesin pesawat itu agar terjatuh. Rencana nya berhasil, ia hanya memacari Ferry untuk senang-senang dan memuaskan nafsu birahi nya. Ferry itu mencintai Grace. Ferry rela melakukan apapun untuk wanita itu. Bahkan, Ferry tak tau alasan dari perintah Grace itu. Yang ia tau, jika Grace memerintah, maka ia akan melaksanakan nya dengan sepenuh hati.

Tangan Grace bergerak meraih ponsel nya di atas ranjang kamar nya. Dia menekan log panggilan yang terdapat nama 'Ferry mi Amor' yang paling atas. Grace menelepon Ferry.

Panggilan tersambung.

"Sayang? Darl? Honey? Are you crying? Kenapa suara mu serak begitu? Siapa yang membuatmu menangis? Katakan padaku."

Hati Grace menghangat. Iya. Dia egois. Dia egois bahwa dia mencintai Adrian tetapi juga menyayangi Ferry. Grace tidak ingin kehilangan dua-duanya. Grace mau mereka berdua. Grace memang serakah. Grace akui itu. Suara Ferry itu selalu melembut jika bersama nya, tidak pernah menaikkan oktaf bicara nya pada Grace. Selalu memperlakukan Grace layaknya barang mudah pecah. Grace diperlakukan selayaknya ratu oleh Ferry.

Boboiboy X Reader (Possesive Husband) Where stories live. Discover now