[16]. Kerja Sama

1.1K 96 2
                                    

Sebulan telah berlalu, usia kandungan (name) juga sebulan sekarang. Perut nya masih rata namun sedikit menonjol, sedikit.

Boboiboy sangat protektif pada istri nya. Dia tidak membiarkan istri nya menyentuh pekerjaan-pekerjaan rumah, bahkan urusan dapur juga ditangani oleh Boboiboy.

Terkadang teman-teman mereka akan datang bermain dirumah. Tok Aba yang sesekali datang untuk memberikan kasih sayang, Adrian dan Amato yang hanya datang sekali untuk memeluk pasutri itu, em dan Karl yang datang dengan penampilan yang gila.

Karl ini gak ada habis nya ya.

Seperti sekarang, tepat pada pukul delapan malam Karl berkunjung ke rumah keponakan nya. Dia sedang ada urusan di Pulau Rintis, dia bingung mau nginap dimana, yasudah di rumah keponakan nya aja.

Bukan itu yang jadi masalah, yang jadi masalah sekarang adalah penampilan Karl yang dipenuhi bercak darah. Setelan jas abu Karl telah kotor oleh darah, entah apa yang dilakukan Karl sebelum kemari. Membunuh seseorang mungkin.

"Ya ampun paman! Kau mengotori rumahku dengan darah orang!" Boboiboy mengomel. Capek tau, habis pel malam-malam tapi malah dikotori lagi sama sepatu Karl yang ada sisa darah nya.

Karl menyengir gak jelas. Dia membuka jas nya lalu ia lampirkan di  bahu kiri nya, dia merenggangkan tubuh nya yang kaku.

"Diam lah bocah, aku lelah habis menghabisi hama." Karl menuju dapur. Mata nya berbinar menatap masakan Boboiboy yang nampak lezat.

"Wah keponakan! Kau memasak ini semua? Aku sungguh laparrrrr!" Karl berteriak senang, perut nya langsung kosong dan berbunyi kala melihat banyaknya menu diatas meja makan.

(Name) turun dari tangga mendengar keributan. Dilihat nya Karl yang bersorak senang dan Boboiboy yang mengomel gak jelas.

"Loh? Paman? Paman habis menghabisi siapa?"  (Name) duduk di kursi meja makan. Dia menyuruh Boboiboy duduk lalu mengambilkan menu makanan untuk suami dan paman nya.

Karl dan Boboiboy duduk, Karl dihadapan (name) dan Boboiboy disamping (name). Takut sama darah? Ngapain? Boboiboy sama (name) mah dari kecil udah biasa aja ngelihat darah sama mayat.

Sssttt, ini rahasia dua keluarga besar Adrian dan Amato. Hihi.

Karl langsung mengubah ekspresi nya jadi datar. "Ponakan, aku baru saja membunuh seorang pria mesum yang mengikuti teman perempuan kalian yang berbusana pink. Em, aku lupa nama teman kalian itu, Yaya gak sih?"

Boboiboy menjawab. "Yang berbusana pink? Oh, iya Yaya."

"Bagaimana bisa teman ku diikuti seperti itu? Paman ceritakan lah." (Name) merasa khawatir.

Karl mengibas tangan nya, dia mulai makan sambil bercerita. Boboiboy dan (name) pun mulai makan sambil mendengar cerita Karl.

"Tadi saat aku baru saja tiba. Aku ingin menuju rumah kalian, tapi aku melihat teman mu itu seperti baru pulang membeli makanan, dan seorang pria bajingan mengikuti nya dari belakang dengan gestur aneh. Jadi aku mengikuti nya lalu membunuh nya saat dia ingin menyentuh temanmu, memangnya perbuatan ku salah?"

"Terima kasih paman," Boboiboy dan (name) berucap kompak. Sangat bersyukur Karl menghentikan seorang pria yang hendak berbuat jahat pada Yaya.

Karl merasa bangga. "Heh, sama-sama."

Mereka lanjut makan dengan hikmat, setelah makan Boboiboy menyuruh (name) untuk naik ke atas dan tidur. Benar-benar tidak mau istri nya kelelahan. (Name) hanya mendengus lalu menuruti.

Saat Karl ingin pergi ke kamar tamu untuk istirahat, Boboiboy menarik kerah belakang kemeja kotor Karl.

"E-eh? Apa ini? Lepaskan aku sialan!" Karl meronta.

Boboiboy X Reader (Possesive Husband) Where stories live. Discover now