[60]. Poor Cassandra

744 79 35
                                    

Ini sudah jalan dua hari semenjak kejadian itu. Boboiboy seperti orang linglung. Mereka pisah kamar, saat bangun tidur pun Boboiboy yang biasanya akan makan bersama dengan (Name) pun kini hanya makan sendiri di meja makan.

Boboiboy juga telah ratusan kali dalam seharian penuh membujuk (Name). Tapi nihil, istrinya tetap mengabaikannya.

Seperti saat ini. Boboiboy mengejar (Name) yang hendak keluar lewat pintu. "Sayang! (Name)!" Serunya.

(Name) hanya diam, tidak membalikkan tubuhnya, menunggu suami lucu nya itu mengatakan kalimat.

"M-mau kemana?" Nada suara nya terdengar sangat parau, kantung mata Boboiboy juga sedikit menghitam. Efek begadang mungkin?

(Name) tersenyum miring. "Aku punya janji sarapan bersama Derrick. Aku pamit."

Mendengar nama Derrick, Boboiboy mengepalkan tangan nya. Dada nya terasa amat panas, aliran darah ditubuhnya terasa sangat deras dan cepat. Boboiboy menatap tajam kedepan. Disaat seperti ini, istrinya itu ingin menemui lelaki lain? Jangan harap.

"Akh!" (Name) memekik kala Boboiboy mencengkram pundaknya kuat dari belakang. Dia  melotot saat Boboiboy menggendongnya dipundak layaknya karung beras. (Name) memberontak, dia memukul-mukul punggung Boboiboy yang kini membawa nya keatas kamar.

Yailah. Padahal udah rapi banget mau ketemu calon selingkuhan.

"Oboi! Gila! Turunkan aku! Aku sudah ada janji temu! Astaga! Akh!" (Name) meringis saat Boboiboy meletakkannya di kasur dengan sedikit kasar. Menyebabkan rok lipit pendek yang dikenakan (Name) tersingkap menampilkan paha nya.

Boboiboy diam dengan nafas yang memburu. Wanitanya ini, ingin menemui lelaki lain? Dan dengan terang-terangan meminta izin padanya? Sialan.

"Jika kau berani pergi selangkah saja dari rumah ini ... Jangan salahkan aku bila aku menggunakan kekerasan untuk tetap menahan mu disisi ku." Pria itu, Boboiboy, menggeram, dia mengeraskan rahangnya.

(Name) berdecak kesal. "Disini aku yang sedang marah padamu. Kenapa jadi kau yang berlebihan seperti ini?"

Boboiboy menyeringai. "Berlebihan? Berlebihan kah jika seorang suami melarang istrinya pergi menemui lelaki lain? Apa itu berlebihan? Aku baru tau," ujar nya dengan nada yang terdengar mengejek.

Tangan kecil (Name) mengepal. Kok jadi gini sih?! Harunya kan dia yang marah, dia yang begini begitu. Kok jadi Boboiboy yang tiba-tiba posesif gini.

"Ya. Baiklah. Aku tidak akan menemui Derrick."

"Jangan menyebut namanya."

"Memangnya kenapa? Itu kan nama nya, Derrick, bagus nama nya."

"Jangan menyebut nama nya. Jangan membantah. Kalau kau membantah, jangan salahkan aku jika kau tidak bisa berjalan besok." Tatapan Boboiboy begitu tajam, seakan siap menguliti nya hidup-hidup.

(Name) mengangguk malas. "Hm. Baiklah." Iyain aja deh.

"Di kapal angkasa silam ... Itu tidak seperti yang kau lihat." Boboiboy menatap (Name) dengan tatapan rindu yang menggebu. Bayangkan saja, tiga hari dia tidak memeluk istrinya saat tidur, dicuekin, nggak diajak ngobrol, nggak sahutin obrolan. Kan kangen parah ges.

(Name) lagi-lagi mengangguk. Kali ini tak mengelak. "Aku tau."

"Hah?"

"Aku tau Oboi. Itu akal-akalan busuknya si Cassandra itu. Derrick yang memberitahu ku. Bahkan Cassandra mengajak Derrick untuk bekerja sama menghancurkan rumah tangga kita, tapi syukurnya Derrick hanya pura-pura menyetujui, Derrick memberitahukan semuanya sesaat setelah kau pergi."

Boboiboy X Reader (Possesive Husband) Where stories live. Discover now