[3]. Pulau Rintis

3.1K 241 2
                                    


Kini, Boboiboy, Tok Aba, Ochobot, dan (name) sudah sampai di Pulau Rintis. Setelah acara pernikahan mereka, Adrian dan Amato menyuruh untuk langsung saja ke Pulau Rintis, entah apa alasannya.

Mereka ada didepan rumah Tok Aba, (name) yang sedang memeluk Ochobot, Boboiboy yang melotot pada Ochobot, Tok Aba yang sedang membuka pintu rumah.

Klek

Mereka memasuki rumah antik itu. Boboiboy mengatakan pada (name) kalau sebaiknya gadis itu menginap dulu disini sehari baru ke rumah nya yang ada di seberang, namun (name) menolak. Dia bilang ingin melihat rumahnya, dengan sedikit rengekan dan paksaan, Boboiboy pun mengiyakan.

Boboiboy juga meminta izin pada Tok Aba untuk menginap dirumah (name) malam ini. Tok Aba yang paham pun mengizinkannya.

Ochobot menatap jahil Boboiboy. Dia tau niat terselubung tuan nya itu, Boboiboy menatap Ochobot lalu menaruk jari telunjuk nya dibibir, mengisyaratkan untuk diam.

Boboiboy dan (name) berjalan kerumah (name).

"Besok kau main ke kedai Tok Aba ya? Aku akan mengenalkan mu pada sahabat-sahabatku, mereka pasti senang melihatmu." Kata Boboiboy dengan tangan kiri merangkul pinggang (name) posesif. Padahal tidak ada siapa-siapa ataupun ancaman disini.

(Name) mendongak. "Hm, baiklah."

(Name) membuka pintu rumah, lalu mereka masuk dan mengunci pintu. Terlihat bahwa rumah yang bisa dibilang lumayan besar dan mewah itu sudah bersih dengan perabotan yang tertata rapi.

"Ayah sudah menyiapkan semuanya ya," kata (name) riang. Kalau gini kan dia jadi gak buang tenaga.

"Hwaaa!!" Kaget (name) saat Boboiboy mengangkat tubuhnya ala bridal style.

"Oboi?!" Rengek (name) saat Boboiboy mulai menaiki tangga menuju kamar.

Sesampainya dikamar bernuansa coklat itu, Boboiboy menurunkan (name) lalu kembali memeluk gadis itu.

"Kau ini sangat manja," (name) mengelus rambut Boboiboy. Dia gemas sekali saat Boboiboy bersikap manja seperti ini.

Boboiboy tersenyum senang. "Hanya pada mu tau. Apa kau tidak ingin menceritakan keseharian mu sebagai Agen disana? Seperti apa misi yang kau kerjakan disana? Lalu apa saja ujian menjadi seorang Agen? Oh! Bagaimana pertemuan mu dengan rekan tim mu? Ceritakan pada suami mu ini," Boboiboy bertanya pertanyaan beruntun dengan sangat antusias.

(Name) tertawa gemas. Dia mengecup rambut Boboiboy lalu menceritakan pengalaman-pengalaman nya di Negeri Paman Sam.

"Dulu sesudah pendidikan dan latihan aku langsung lanjut ke Organisasi ku, saat masuk itu ada Ujian materi dan Ujian fisik. Ujian materi itu seperti menanyakan apa strategi yang dilakukan apa bila perang atau misi diluar kendali tim dan Organisasi. Kalau ujian fisik seperti push up, gym, latihan menggunakan pistol, senapan, shotgun, tombak, juga katana. Memang berat tapi sku sangat menikmati nya karna memang seseru itu.

.... Setelah menunggu keputusan lulus selama dua hari, akhirnya aku lulus. Aku jadi agen termuda disana, aku ditempatkan untuk satu tim dengan mereka. Awalnya, aku sedikit risih dengan keributan antara kak Harry dan kak Jake, tapi seiring waktu aku mulai terbiasa dan kadang merasa heran semisal mereka tidak bertengkar sehari saja. Ah, intinya sangat menyenangkan.

.... Soal misi ya? Beruntungnya, tim ku tidak pernah gagal dalam misi. Kami jadi tim hebat disana karena meski misi seberat apapun kami tetap bisa mengerjakan nya." (Name) bercerita dengan tersenyum, mengingat masa-masa nya disana.

Boboiboy kagum, terdengar seru tapi terdengar beresiko. "Kau sangat hebat istriku, aaa bukan kah aku sangat beruntung memiliki mu? Tentu saja sangat beruntung!" Seru Boboiboy bertanya dan menjawab sendiri.

Boboiboy X Reader (Possesive Husband) Where stories live. Discover now