[54]. New York

641 56 7
                                    

Disarankan memutar lagu berjudul 'Animals' by Maroon 5 untuk membaca bab ini>

**

"Sudah siap semua?"

"Of course." (Name), Cleo, Jake, dan Harry saat ini berada di tangga yang berfungsi menjadi panjatan untuk naik ke Helikopter.

Menuju ke New York demi melaksanakan misi rahasia, tim hebat ini selalu siap. Memakai setelan serba hitam lengkap bersenjata, mereka berempat mengunyah permen karet dalam mulut lalu satu per satu naik ke dalam Helikopter dengan pemandu yang sudah ada disana.

Jake duduk disebelah Cleo, mengusap rambut wanita itu pelan. "Aku tidak ingin bertele-tele untuk saat ini di New York, kita kesana akan langsung menyelesaikan nya dan pulang."

(Name) tersenyum pongah. "Tapi kak, aku tidak merasa kita akan pulang cepat. Karena ini melibatkan salah satu anggota keluarga pemilik brand terkenal. Kita harus mengambil kembali juga pusaka-pusaka kuno milik negara-negara yang melapor."

"(Name) benar. Setidaknya paling lama mungkin satu minggu." Harry membuat letupan balon dari permen karetnya.

Cleo mengangguk. "Bagus. Berarti, semua fasilitasnya sudah persiapkan."

"Tentu" jawab Jake.

Helikopter itu terbang dari Chicago menuju New York dengan kecepatan diatas rata-rata. Menggunakan atribut payung terjun, dari ketinggian yang tinggi mereka mulai melompat dari Helikopter itu satu per satu.

Menjaga kebisingan baling-baling Helikopter, (Name) mengarahkan tangan nya keatas untuk membuat kubah pelindung untuk Helikopter dan kemudi nya.

"YOSSHA! WE ARE THE BEST TIM OF JAQ!" Jake berteriak sambil terbang tengkurap lalu menekan payung terjun nya.

Harry, Cleo, dan (Name) tertawa lalu sama-sama menekan payung terjun mereka. Mendarat sempurna di atas jembatan Brooklyn. Melepas tautan payung terjun mereka, mereka memegang senjata masing-masing dan mendekat, saling berpegangan tangan lalu melompat dari jembatan Brooklyn.

Tenang. Tidak di air, tapi mereka mendarat di daratan dekat sungai itu. Berdiri melingkar lalu mengeluarkan tablet informasi.

"Ke markas besar PBB? Aih, aku sangat malas bertemu dengan para tikus itu semua." Jake merotasikan bola matanya malas.

Cleo terkekeh, sedikit melupakan masalahnya dengan kemari; misi bersama rekan selayak saudara. "Heh, Sepupu mu aja itu oposisi."

"Jangan membahas dia!" Yang lain tertawa mendengar pekikan kesal dari Jake.

Menghentikan tawa mereka, mereka mulai berdiskusi. "Kita tidak akan berpisah, kita harus bersama. Nanti, temui Dewan Ekonomi PBB untuk mengambil surat resmi secara rahasia, JAQ sudah mengkonfirmasi nya dengan Sekjen PBB. Sehabis itu kita bisa bergerak leluasa asal tidak menyakiti masyarakat. Ah, dan ambil patung kecil berharga itu. Katanya, itu pusaka yang sangat berharga." Harry menjelaskan dengan luwesnya.

"Kelurga Giovani, ya? Cih, keluarga itu busuk sekali. Untung saja usaha brand ternama nya itu bisa menutupi segala kasus yang ia buat. Dan, mari kita beri mereka karma!" (Name) berseru seraya mengecup ujung tajam nan mengkilap belati dengan gagang berwarna cokelat tua perpaduan vintage.

Cleo mengangguk, dia merangkul (Name). "Senapan dan peluru tercinta ku telah sangat siap."

"Ayo!"

**

Diruang istirahat pribadi Dewan Ekonomi PBB, ruangan dengan dominasi warna putih dengan sentuhan benda-benda bersejarah yang nilai budaya nya sangat tinggi, banyak lukisan berseni yang memiliki makna tersendiri. Di sofa empuk dengan meja berlapis kaca dihadapan dua orang itu, mereka saling melempar tatapan intimidasi.

Boboiboy X Reader (Possesive Husband) Where stories live. Discover now