[47]. Pelaku

644 74 30
                                    

Guys!!!

Welcome back to my story!

Sebenarnya aku tulis book ini krna dapet dare dari permainan TOD, dare nya itu ya ini, bikin cerita fanfic gitu, aku main tod sm temen temen ku itu pas tanggal 17 feb, jadi aku mulai laksanakan dare nya pas 18 feb waktu aku publish cerita ini. Dikasi waktu buat laksanakan dare nya itu dari 18 february sampai 30 maret, makanya aku maksain ending kemarin. I say sorry.

Aku dari awal publish emang udah sayang banget sama cerita ini. Aku memang bikin ending untuk cerita ini kemarin, tapi aku pikir pikir lagi, dan ya setelah aku pikir pikir lagi, aku akan secara pribadi melanjutkan cerita ini tanpa alasan 'karena dare' lagi.

Happy Reading guys!!

**

"BAGAIMANA BISA HAH!? LAKUKAN PENCARIAN SEKARANG JUGA! AKU TIDAK MAU TAU. PUTRA DAN MENANTUKU HARUS SELAMAT!"

Suara Amato menggelegar di ruangan. Urat-urat leher nya menonjol pertanda amarah, dia mencekik bawahannya hingga bawahan nya hanya bisa pasrah di cekik.

Amato menghempas bawahan nya itu, mengibas tangan nya. Demi nyawa, bawahan itu segera keluar dari lari terbirit-birit. Amato mengambil kunci mobil untuk segera menyusul ke Ekuador mengikuti Adrian yang sudah duluan ada disana.

Berita kecelakaan Pesawat Mountain Airlines di perairan Ekuador menyebar dengan cepat. Tepat pada jam dua pagi, para warga berhamburan keluar saat mendengar suara dentuman yang sangat keras berasal di Pantai bagian dalam, para warga mulai menghubungi pihak keamanan dan kepolisian setempat.

Pada jam tiga pagi, pesawat itu hanyut dan hanya memperlihatkan ekor pesawat yang masih mengambang. Pihak Tentara segera menyelam demi menyelamatkan manusia-manusia yang tenggelam disana. Beberapa yang menyelam itu adalah suruhan Adrian. Adrian sudah menangis karena mengira anak-menantu nya sudah meninggal. Tetapi, karena jam Kuasa nya Boboiboy memiliki sinyal yang kuat dari ponsel canggih Adrian, Adrian jadi memiliki harapan.

Beberapa perusahaan media mengirimkan Reporter ke tempat kejadian untuk memberitakan berita hangat dan genting ini. Tetapi, meskipun sinyal Boboiboy kuat, sampai sekarang mereka berdua belum ditemukan. Padahal, hampir sebagian penumpang sudah diselamatkan pada jam tiga pagi itu. Adrian mencak-mencak sendiri, dia menghampiri salah satu Komandan Tentara untuk meminta agar putri dan menantu nya segera ditemukan.

"Pak!" Adrian berlari pelan dengan wajah paniknya.

Pria tinggi nan kekar dengan seragam militer nya menoleh dan tersenyum tipis. "Siap. Iya."

Adrian masih panik. "P-putriku! Putriku dan menantuku masih belum ditemukan! Temukan mereka, pak." Adrian, memohon.

Dengan kekuatan apa dia bisa menyelam kelaut dan menyelamatkan dua anak nya?

Komandan Tentara itu memberi hormat lalu mengangguk tegas. "Baik!" Dia pergi untuk mengarahkan anak didiknya mencari dua orang yang dimaksud.

Adrian mengusap wajah nya gusar. Dia melihat sekelilingnya, para warga tengah memberi kehangatan pada para penumpang dan pramugari yang selamat.

Adrian mengeluarkan ponsel nya dan menghubungi Amato. Adrian tak berani menghubungi Tok Aba untuk masalah ini, ia takut kakek tua itu akan jantungan. Karl sendiri sudah pergi dengan jet pribadi untuk berkeliling di perairan itu dari atas untuk melihat apakah mereka ada atau tidak.

Haish. Amato kenapa tak menjawab hah!? Kemana Ayah dari menantu nya itu? Ya Tuhan!

Sementara itu, di pesisir pantai bagian selatan, Amato dengan nafas terengah-engah menarik dua tubuh anak nya. Amato mengulas senyum lega. Bahkan Amato tertawa dengan air mata yang mulai keluar. Dia menepuk pipi Boboiboy dan (Name) yang kini wajah mereka sudah sangat pucat.

Boboiboy X Reader (Possesive Husband) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt