[56]. New York (2)

612 73 24
                                    

"(NAME)! JAKE! CLEO! HARRY! HATI-HATI!"

Seorang pemuda berusia 17 tahun dengan rambut hitam legam dan wajah yang khas dengan orang-orang di Benua Eropa, berteriak dari Helikopter; meneriaki empat orang di atas puncak Patung Liberty, empat orang yang sedang berusaha mengambil rakitan bom yang dipasang oleh narapidana di New York.

Derrick, namanya. Pemuda yang merupakan seorang polisi dari Interpol yang ditugaskan menyertai tim Jaq untuk misi-misi berikutnya, mengingat akan ada nya mara bahaya hukum.

"Tenang saja! Aku dan yang lain sudah selesai di detik ketiga!" Jake menyahut.

Derrick mendekatkan Helikopter nya ke puncak Patung Liberty. Dia yang menyetir Helikopter itu. Derrick mendapat tugas untuk menyertai tim Jaq setelah ia bermisi di Italia untuk menangkap Narapidana yang menyembunyikan emas di Australia dengan jumlah yang sangat fantastis, melebihi rekor dunia.

Derrick mengulurkan tangan nya pertama kearah (Name), (Name) menyambut uluran tangan Derrick lalu menaiki Helikopter itu dengan membawa bom tadi. (Name) lalu mengulurkan tangan pada Cleo, lalu Jake, dan Harry. 

Mereka semua sudah naik ke Helikopter, menatap ke bawah, dimana ramai sekali warga yang mengambil video mereka. Entah untuk di unggah atau tidak, yang pasti mereka masuk ke berita di televisi. Untungnya mereka memakai kain untuk menutupi setengah wajah mereka, sehingga yang terlihat hanya mata mereka saja.

"(Name), kau baik-baik saja?" Derrick bertanya dengan nada yang terdengar khawatir.

(Name) membalas dengan senyuman. "Aku baik."

Helikopter itu pergi meninggalkan keramaian yang mereka ciptakan. Jake menghela nafas kasar. "Seharusnya aku sedang tidur untuk malam ini. Kantung mata ku sudah hitam." Keluhnya.

Cleo mendelik. "Ku kira hanya wanita yang memperhatikan penampilan dan wajah."

"Hei! Para pria juga ingin wajah yang mulus!" Sentak Jake lalu cemberut.

Harry, (Name), dan Derrick tertawa. Derrick melirik kearah (Name) yang kebetulan duduk di kursi samping kursi kemudi Helikopter. Derrick memperhatikan cara wanita itu tertawa, hidung nya yang kecil nan mungil, bibir nya yang cherry, juga kulit putih itu. Derrick menggeleng pelan lalu kembali fokus membawa Helikopter itu menjauh dengan pipi yang bersemu merah.

"Ah, Derrick. Setelah misi ini, kami akan menginap di Pulau Rintis di Malaysia. Kau ikut? Jika iya maka akan ku carikan rumah kontrak atau pun hotel disana." Harry bertanya, dia melepas head band di kepala nya lalu mengacak-acak rambutnya.

Derrick menoleh sekilas lalu fokus membawa Helikopter. "Aku ikut. Lagi pula setelah menyertai kalian dalam misi ini, aku diberi cuti dua bulan berkat pekerjaan ku yang selalu berhasil."

Harry dan Jake mengangguk. "Kau akan tinggal dimana? Hotel? Kos? Atau rumah?"

Derrick melirik sekilas kearah (Name) yang sibuk dengan ponsel nya. "Aku akan booking hotel disana selama dua bulan penuh. Malam aku tidur di hotel, tapi dari pagi sampai sore aku akan mengunjungi kalian untuk bermain."

"Ide yang bagus. Nanti kita meracik racun baru, bagaimana?" Cleo ikut menawarkan hal ekstrem itu. Meracik racun adalah hobi mereka berlima.

"Ide bagus." Semua nya menyahuti tawaran Cleo. Memiliki hobi yang sama itu sangat menyenangkan.

"Dua jam setelah ini, kita akan ke sarang para hama itu. Kalian bersiaplah." (Name) memiringkan ponsel nya, menonton sesuatu di layar ponselnya. Semuanya mengangguk.

Derrick sedikit melirik kearah ponsel (Name), pria itu terkekeh lucu melihat layar ponsel wanita disebelah nya itu berisi tontonan animasi untuk anak kecil. Menggemaskan.

Boboiboy X Reader (Possesive Husband) Where stories live. Discover now