[2]. Awal dari segalanya

Start from the beginning
                                    

Hal yang sama dilakukan oleh Boboiboy, Boboiboy merasa darah akan mengalir dari hidungnya kala melihat ekspresi menggemaskan dari gadis itu.

Didalam kamar masing-masing, mereka meluapkan perasaan yang menggebu-gebu. Saling menutup wajah dengan bantal dan menyuarakan teriakan yang suara itu teredam oleh bantal.

**

"Bagaimana para saksi? Sah?,"

"SAH!!"

Alhamdulillah, kini keduanya telah menjadi sepasang suami istri. (Name) mengecup tangan suami nya, Boboiboy mengecup kening (name).

Para saksi memandang haru, Mechabot menangis pura-pura dengan mengusap mata robotnya dengan tissue. Tok Aba menangis terharu, Adrian dan Amato saling merangkul lalu tersenyum bahagia.

"Wah, aku jadi tidak sabar saat kita ke Pulau Rintis nanti." Boboiboy berbisik, pemuda itu tampak gagah dan tampan dengan setelan jas berwarna coklat, dia tidak menggunakan topi dino nya membuat Boboiboy semakin tampan dengan rambut air nya.

"Sepertinya aku harus selalu mengunci rumahku nanti," (name) ikut-ikutan berbisik.

"Huwaaaa!!! Kenapa kau menikah secepat ini bocah?! Kau mendahuluiku dasar gadis maniak warna coklat!!" Seru Jake yang datang bersama Harry dan Cleo.

Pernikahan ini hanya dihadiri oleh keluarga inti masing-masing, penghulu, dan sahabat se-Agen (name).

(Name) terkekeh lucu lalu menyambut pelukan Cleo yang kini mata nya berkaca-kaca.

"Kau tau? Aku ini paling susah menangis, tapi kau bocah! Kau membuatku menangis... Huwaa," Cleo menangis pelan, sungguh tak ia sangka bahwa gadis berwajah polos ini akan melangkahi dirinya dalam urusan rumah tangga. Seingatnya baru kemarin dia berkenalan dengan Agen muda ini.

"Ahahaha, kak Cleo cantik banget kalau nangis, ayo kak nangis lagi!," (name) sinting. Akibat ucapannya, Cleo semakin menangis lalu memeluknya erat.

Harry menghampiri Boboiboy yang hanya menatap (name) dan Cleo yang berpelukan. Dia menepuk pundak Boboiboy membuat pemuda itu menoleh kearahnya.

"Hei bro, kau sangat gagah dan tampan. Aku titip adikku yang itu ya, dia itu yang paling muda diantara kami. Kami sangat menyayanginya layaknya adik kami sendiri, hahaha rasanya baru kemarin aku menjahili Agen muda itu." Harry memberi mandat pada Boboiboy, Harry memandang (name) seperti tatapan abang ke adik.

Boboiboy mengangguk, mereka sesama lelaki, jelas Boboiboy bisa membedakan antara tatapan cinta lawan jenis maupun tatapan sayang abang ke adik. Dan Harry murni menganggap (name) seperti adiknya.

"Tentu saja kak, tanpa kau minta pun aku siap mengerahkan seluruh nyawa ku untuk menjaga nya." Boboiboy dan Harry tertawa.

"Kau suaminya adikku ya? Wah (name) tidak salah pilih suami, kau sangat tampan!" Jake tiba-tiba datang lalu merangkul Boboiboy dan Harry. Ketiga lelaki itu tampak akrab seperti sahabat lama yang baru bertemu.

"Ah iya, terima kasih atas pujianmu. Kau juga gagah bung," Boboiboy memuji balik, dia tidak bohong lho! Badan Jake sangat kekar dan gagah, layaknya Hulk .

Mendengar itu membuat Jake jadi besar kepala, dia menepuk dada nya bangga lalu tersenyum mengejek menunjuk Harry yang kini mendengus, tau apa yang akan terjadi.

"Tentu saja! Tidak seperti dia! [menunjuk Harry] yang otot nya baru terbentuk, huh dasar pemalas."

Boboiboy dan Jake tertawa, biasa Jokes bapak-bapak. Harry mendengus menatap sinis Jake, lihat saja orang itu nanti! Akan Harry jahili habis habisan.

Jake dan Harry menoleh pada (name) dan Cleo yang tengah berbincang ria. Jake dan Harry meminta izin pada Boboiboy untuk memeluk (name) sebagai salam perpisahan. Boboiboy mengizinkan.

Keduanya memeluk (name) bergantian dengan mata berkaca-kaca seperti anak kecil. (name) menatap sayang dua lelaki yang selalu menjaga nya saat di Amerika.

"Aku akan sangat merindukan kue mu itu, huhuhu," Jake menangis paling lebay diantara mereka. Cleo mendengus lalu menarik kencang telinga Jake membuat Jake mengaduh.

"Dan aku akan sangat merindukan wejangan mu," Harry berkata dengan wajah cool, namun mata cowok itu berkaca-kaca, siap menumpahkan air mata.

(Name) tertawa. "Oh ayolah, aku akan tetap mengikuti misi bersama kalian, kita kan sedang diberi cuti."

Cleo seakan tertampar fakta. Aduh! Mana ia sudah nangis bombay lagi tadi, mengira dia dan gadis polos ini tak akan bertemu lagi, mereka kan tetap satu tim. Aduh, Cleo malu.

"Eh? Iya juga!!"

Boboiboy memandang mereka dengan senyum diwajahnya, dia jadi terharu. Ternyata selama pendidikan di Amerika, (name) mendapat orang orang baik seperti mereka.

Jake merangkul Harry dan Cleo. "Kalian berdua ayo ikut aku berburu makanan di acara ini,"
Jake menyeret Harry dan Cleo.

"Mereka baik ya, sangat menyayangimu, aku jadi terharu tadi." Boboiboy berucap pada (name).

(Name) mengangguk, dia juga seperti itu.
"Aku juga! Aku sangat menyayangi mereka, mereka kakak-kakak ku yang sangat baik, selalu menjaga ku, memarahi ku ketika aku telat makan, selalu melindungi ku ketika aku diganggu orang,"

Boboiboy mengelus kepala (name).
"Aku senang mendengarnya. Tapi kenapa kita harus menyembunyikan status kita saat di pulau Rintis nanti? Aku keberatan," Boboiboy cemberut. Mereka diharuskan oleh Adrian dan Amato untuk menyembunyikan status mereka.

(Name) menarik dagu Boboiboy menghadap nya. "Ini demi kebaikan kita Oboi, kita masih muda dan tenanglah oke? Kau punya akses bebas untuk ke rumahku nanti, lagipula kata Tok Aba, rumah kita hanya selang dari empat rumah." Jelas (name).

Boboiboy menghela nafas lalu mengangguk. Tangannya menggenggam tangan istrinya lalu tersenyum senang.

"Hei anak anak Ayah, haha! Selamat ya!" Adrian berjalan mendekati mereka, disusul Amato dibelakangnya.

Adrian mewek. Dia memeluk putri semata wayangnya, "huhu,, nanti jangan lupa telfon Ayah ya, ayah bakal kangen sama (name)."

"Iya Ayah, nanti aku telfon," (name) ini sangat kalem ya. Adrian mengangguk

Amato memandang Boboiboy. Anaknya kini tumbuh sesuai dengan ekspektasinya. Amato bangga deh.

Boboiboy dan Amato berpelukan sejenak. Tidak ada yang memulai pembicaraan karena suasana yang canggung. Mereka terpisah 7 tahun karna Amato menyuruh Boboiboy hidup 'berdikari'.

"Bagaimana kabarmu nak?" Amato mengawali obrolan.

"Sangat baik, aku tumbuh kuat seperti ini karna mu Ayah. Terima kasih," aduh Boboiboy formal banget ke Amato. Kan Amato jadi ngerasa ngomong sama rekan bisnisnya.

Amato tersenyum simpul. "Tentu, ibu mu, Mara akan sangat bangga melihat mu dari atas sana." Amato memandang keatas atap yang dihiasi lampu-lampu indah dengan motif yang begitu mewah.

Boboiboy tersenyum menanggapinya. Dia menunduk guna menghalau kesedihan nya karena mengingat sang Ibu yang telah wafat dan berpulang ke pangkuan Tuhan. Boboiboy mengangkat kembali kepala nya. Mana bisa ia bersedih di hari yang paling membahagiakan ini?

.
.
.
.
.
.
.
Tbc.


Boboiboy X Reader (Possesive Husband) Where stories live. Discover now