"tiga puluh empat"

311 42 40
                                    

  2 tahun kemudian..

  Malam itu agak gelap. Suasana jalanan masih normal seperti biasanya, Yoona baru saja kembali dari tempat kerjanya, berjalan sendirian menembus kabut dingin saat jam menunjukkan pukul 8.42 di malam hari, hanya lampu-lampu jalanan yang menyala dan daerah sepi seperti di rumahnya sudah jauh lebih tenang.

  Ada beberapa anak tangga pendek didepan rumahnya yang dicat coklat, kontras dengan dinding putih rumah, langkahnya terdiam didepannya. Memandang sebuah pot berisi mawar yang diletakkan sengaja dipinggir anak tangga paling atas, warnanya putih, tetapi anehnya, diatasnya ada lelehan cairan kemerahan. Seolah dipaksa mengingat, Yoona melebarkan matanya.

  Itu bagaikan kondisi mawar dimana dahulu Taehyung mengalami kecelakaan, mawar merahnya yang dibasuh habis oleh darah lelaki itu. Retinanya dibuat menajam saat dengan jelas ia melihat sebuah buku kecil disamping pot. Buku dengan sampul coklat yang amat familiar dalam otaknya. Buku yang dahulu pernah dibacanya dan menjadi titik balik dalam hidupnya.

  Buku itu..

  "Yoon!"

  Yoona sontak menoleh, dibuat terkejut oleh kedatangan Rose disana, ia menahan nafasnya, gadis itu mengenakan jaket denim tebal dengan dua kantung plastik belanjaan. Ia melebarkan matanya.

  "Rose, kau mengejutkanku tahu!"

  "Sorry, habisnya kau mematung disini, kenapa tak masuk?"

  Bagaikan disadarkan oleh ucapan sahabatnya itu, Yoona yang tadinya merasa deja vu kini dibuat menahan nafasnya gugup, Rose yang tahu kearah mana pandangan Yoona terkekeh.

  "Ini hampir akhir Oktober, Halloween akan segera mulai dan semua orang akan merayakannya, tapi kayaknya aku telat belanja dekorasi deh, semua sudah habis di toko-toko dan hanya sisa itu"

  "Itu?"

  "Mawar imitasi, warna putihnya terlalu polos, jadi aku beri sedikit cat merah tadi.  Aku terlalu malas menghias labu atau memasang lampu. Hehe, kreativitasku hanya sebatas itu"

  Yoona terkekeh, rupanya ia tadi terlalu berlebihan dan berfikiran terlalu jauh. Itu hanyalah ulah Rose untuk menghias rumah mereka, ini memang sudah tanggal 25. Pandangannya jatuh pada buku disampingnya.

  "Kalau buku itu?"

  "Hm? Oh, awalnya aku ingin beli death note, tapi sudah terjual habis, jadi aku ambil buku itu" Yoona diam melihat Rose mengambil buku itu, membukanya dan menunjukkannya pada Yoona "Lihat, ada seluruh cerita urban legend daerah sini, mereka bisa baca dan ambil kartu pos gratis tema Halloween didalamnya yang kudesain sendiri"

  Yoona bergidik, selera Rose tentang Halloween cukup aneh juga. Kenapa repot-repot mau menaruh death note didepan rumah? Memangnya itu efektif untuk mengusir anak-anak yang minta permen di malam hari? Rose juga menarik lembaran kartu pos yang ia bilang itu dari balik buku, tercetak dengan warna hitam dan keputihan yang menggemaskan.

  "Kau perhatian sekali"

  Rose tergelak, ia menutup kembali buku itu dan menaruhnya tepat disamping pot mawar dengan asal, tangannya menggandeng Yoona memasuki rumah karena suhu diluar mulai gelap.

  "Tak hanya itu, jika beruntung, mereka bisa dapat voucher mainan gratis didalamnya"

  Yoona tertawa dan membuat gerakan bertepuk tangan, mengapresiasi kebaikan Rose, kadang ia terlihat cukup tak acuh tetapi sebenarnya punya ketelatenan yang tinggi, mereka menutup rumah. Jarang-jarang Rose berkunjung, ia menjadi satu-satunya temannya karena Jimin pun hampir jarang ke Amerika.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 06 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Butterfly EffectWhere stories live. Discover now