"dua puluh lima"

665 65 74
                                    


  05.02 am

  Saat derit pintu dibuka, suasana rumah besar itu masih lengang seperti biasanya. Ia melangkahkan kakinya memasuki kamar dan melihat sosok yang terus mengisi kepalanya sejak semalam.

  Yoona duduk diantara sisi ranjang dengan punggung yang ditegakkan. Persis seperti bagaimana ia menghabiskan hari-harinya untuk menatap garis cakrawala dibawah serambi langit yang kebiruan.

  Taehyung mendudukkan dirinya disisi gadis itu membuat Yoona otomatis menoleh dengan raut terkejut mendapati pria itu mengunjunginya dipagi buta. Sejenak mengobservasi gerak tubuh Taehyung yang tenang membuatnya waspada, pria itu membuang pandangannya pada jendela didepan mereka.

  "Kau menyukai langitnya?"

  "Hm?"

  Yoona menatap kebingungan, tetapi kemudian ikut menatap langit pagi yang masih pekat, cahaya matahari yang belum menapaki dinding langit masih bersembunyi dibalik awan.

  "Mm.." Jawabnya yang hampir seperti gumaman ".. Aku menyukainya"

  Hening sejenak. Yoona masih merasa waspada dan ia tak tahu apa yang akan dilakukan Taehyung padanya, tetapi pria itu masih saja bungkam dan seolah menikmati waktunya.

  "Kau ingat rencana yang kita buat sebelum kau melarikan diri pagi itu?"

  Yoona menipiskan bibirnya, tentu saja ia ingat. Sangat jelas bahkan.

  "Kau ingin jalan-jalan setelah kuliah usai?"

  Ucapan lembut Taehyung itu masih terputar jelas diantara ingatannya. Ia bahkan mengiyakannya tanpa perlawanan.

  "Apa kau masih ingin melakukannya?"

  Yoona menoleh, menatap Taehyung dan rahang tegas pria itu terlihat jelas dari samping tubuhnya. Ini dia.. Taehyung yang hampir selalu dicarinya. Taehyung yang berbicara dengan tenang dan lembut itu tiba-tiba muncul sekarang.

  Pria itu menoleh, menatap Yoona yang masih mengerjapkan matanya tak percaya atas sikapnya barusan.

  "Kau ingin jalan-jalan bersamaku?" Ulang Taehyung.

  Yoona menipiskan bibirnya, ia mengangguk dengan gerakan terpatah-patah yang canggung.

  "Mungkin tak keluar.. aku masih belum bisa mempercayaimu"

  "Tak apa-apa.." Sahut Yoona gugup "Disekitar sini pun tak apa-apa"

  Taehyung mengangguk, tetapi diam-diam ia menyembunyikan senyumnya. Melihat Yoona yang lebih tenang sekarang.

  "Apa kau ingin berbicara denganku? Kepala pelayan bilang kau mencariku semalam"

  Yoona mendadak gugup. Gadis itu menipiskan bibirnya dan menelan ludahnya susah payah. Oh, astaga jangan sampai pria itu tahu apa yang sudah dilakukannya semalam. Bayangan dirinya mencium Taehyung yang tengah tertidur membuat rona merah otomatis merekah diantara pipinya.

  "Ah! Tidak, tidak.." Yoona membuang pandangannya kesembarang arah "Aku.. hanya.. ingin tahu apa kau sudah pulang. Ya.. eh.. hanya itu"

  Taehyung menatapnya tanpa sahutan. Tak banyak bicara walau ia menikmati melihat kegugupan perempuan disampingnya.

  "Kau bisa mencariku dikamar lain kali"

  "Oh.." Yoona mengangguk canggung "Tentu.. Akan kuingat.."

   Ia meremas jemarinya sendiri, membuang wajahnya kedepan untuk menutupi rona kemerahan itu. Taehyung mungkin akan murka bukan jika tahu kelancangannya? Oh, salahkan hatinya yang tak bisa mengendalikan diri.

Butterfly EffectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang