"dua puluh empat"

443 61 57
                                    


  "Operasinya berhasil dan anda membawanya di waktu yang tepat, sekarang pasien sedang berada dalam kondisi induksi medis koma pasca-operasi. Tetapi tak ada yang perlu dikhawatirkan, kami akan terus memantau perkembangannya"

  Tak ada jawaban. Beberapa pria berjas putih yang dikenal sebagai dokter di ruangan itu hanya mampu menipiskan bibirnya. Ia membungkukkan kepalanya sebelum akhirnya berjalan pergi diikuti dua orang dibelakangnya.

  Mark masih diam. Lelaki yang kini berwajah tegang itu hanya bisa melihat datar sosok yang tergeletak tak berdaya diatas ranjang rumah sakit. Jaehyun masih dalam keadaan kritis, beberapa selang panjang dan alat-alat medis yang menempeli tubuhnya dengan patuh. Membantunya untuk tetap bertahan hidup.

  Sialan, ia kecolongan.

  Tangannya masih dipenuhi noda darah Jaehyun dan kemejanya yang kemerahan belum sempat digantinya sejak semalam. Harus memastikan majikannya itu tetap hidup hingga waktu yang tak pasti.

  Ia tahu siapa dalang dibalik ini semua. Ia tahu Taehyung akan segera melakukan balas dendam, hanya tak menyangka akan melakukannya malam itu juga. Semua rencana pria itu terlampau rapih dan tak bisa ditebak, mungkin itu sebabnya semua orang tak pernah suka berurusan dengannya.

  Mark menajamkan matanya, menelisik keadaan Jaehyun dengan penuh selidik. Kenapa Jaehyun masih bisa hidup? Padahal itu tembakan jarak jauh dengan akurasi tinggi. Tidak, ini bukan karena ia bisa membawa Jaehyun di waktu yang tepat sehingga pria itu bisa diselamatkan. Tapi karena.. tembakannya memang sengaja dibuat meleset.

  Sengaja tak membunuhnya.

  Seolah.. hanya ingin membuatnya terbaring kritis.

°°°

  08.32 am

  Bunyi gemericik air kian riuh saat bertemu dengan gerakan kasar milik lelaki itu. Dibawahnya seorang perempuan hanya memejamkan matanya menahan sakit.

  Taehyung lagi lagi melakukannya.

  Pria itu menyuruh Yoona untuk berendam dengannya dibawah bak mandi yang besar. Tetapi kilatan nafsu yang panas kembali membutakannya, dan pria itu sama sekali tak menahan dirinya saat ini. Memperlakukan gadis itu sebagai bonekanya. Ia melumat bibir Yoona kasar dan menggagahinya dengan tergesa.

  "T-taehh.. mmhh"

  Yoona menggigit bibir bawahnya. Paha dalamnya terasa sakit saat sekali lagi pria itu menyetubuhinya dengan gerakan kasar yang terburu. Tangannya meremat sisi-sisi bath up saat gerakan Taehyung makin kasar melesakkan kejantanannya didalam sana.

  Taehyung menciumi bibir Yoona penuh gairah, ia mengangkat satu kaki gadis itu dan diletakkan diatas pundaknya. Menambah indah pemandangan gadis itu yang tak berdaya dibawahnya. Dibawah rendaman air hangat yang samar memperlihatkan tubuh telanjangnya.

  Taehyung menggeram rendah saat ia mencapai klimaksnya dan menembakkan seluruh orgasmenya dibawah sana, berbaur menjadi satu dengan genangan air didalam bak mandi. Yoona mendongakkan kepalanya dengan mata terpejam. Merasakan semburan hangat milik pria itu didalam tubuhnya.

  Taehyung menatap nafas Yoona yang masih tersengal dibawahnya, sekali lagi melumat bibirnya singkat.

  "Katakan.. apa bonekaku ini menyukainya?"

  Ujarnya mengusap pipi gadis itu lembut, Yoona hanya mengalihkan pandangannya kebawah dengan wajah yang tak bisa digambarkan. Ia terlalu takut dan tubuhnya terlampau lelah hanya untuk melawan pria dihadapannya.

Butterfly EffectWhere stories live. Discover now