"dua puluh delapan"

318 52 46
                                    


07.16 am

Pagi itu udara lebih dingin dari biasanya, hujan membasuh bumi semalaman. Genangan air di jalanan kota atau tetes embun di antara daun yang kehijauan. Taehyung melajukan mobilnya lebih lambat saat memasuki pekarangan universitas. Ia lebih menikmati waktunya berkendara pagi bersama Yoona.

Sesaat setelah mesin kuda besi itu berhenti, Yoona turun dari mobil sambil membawa tas miliknya dan disusul Taehyung, pria itu nampaknya tak terlalu tergesa pergi ke perusahaan. Ia bahkan menyempatkan dirinya untuk memastikan bahwa Yoona benar-benar masuk ke dalam gedung.

Gadis itu menatap Taehyung dan tersenyum sebelum melangkahkan kakinya untuk berjalan menjauhinya menuju gedung fakultas yang besar mencakar langit jauh dari mereka sekarang. Tetapi sebelum ia benar-benar menjauh suara Taehyung lebih dahulu menginterupsinya.

"Yoona.."

Yoona menghentikan langkahnya, alisnya terangkat dan ia memutar tubuhnya, menatap Taehyung yang berdiri tepat didepan mobil dengan tenang. Pria itu menatapnya teduh.

"Abu-abu"

"Hm?"

"Aku baru memutuskannya pagi ini" Taehyung membuat raut wajah yang rikuh dengan samar tetapi juga sedikit merona. Ia menjeda kalimatnya sebentar.

"..warna kesukaanku"

Yoona terdiam. Lidahnya kelu dan bagaimana ucapan rendah tetapi teratur milik Taehyung itu hampir membuat hatinya merasakan gelora miliknya sendiri. Ia terkekeh kecil.

"Itu cocok denganmu"

Taehyung melihat bagaimana Yoona memberikan tanggapan miliknya dengan tangan terbuka dan itu membuatnya hatinya menghangat. Ia ikut tersenyum. Jujur saja, ia hampir memikirkannya semalaman. Hitam adalah warna yang selalu melekat padanya selama ini, tetapi bagaimana otaknya mengingat warna putih sebagai sesuatu yang menggambarkan gadis itu membuatnya berfikir lebih lamat. Jadi, abu-abu adalah jawabannya.

"Dan.. Mawar"

Yoona menaikkan alisnya lagi mendengar ucapan Taehyung. Padahal, mereka berdiri cukup berjauhan. Tetapi halaman fakultas yang lengang membuatnya dapat mendengar ucapan pria itu dengan jelas.

"..bunga kesukaanku"

Yoona menahan tawanya, ia menatap Taehyung dengan senyuman penasaran "Memutuskannya pagi ini juga?"

Taehyung mengusap tengkuknya malu "Yah.."

Yoona tersenyum, kali ini bahkan senyumannya menjadi lebih lebar seolah ucapan Taehyung menghiburnya.

"Mawar?"

Taehyung mengangguk "Mawar putih"

Persis yang kau berikan untuk kali pertama..

Yoona mengangguk-anggukkan kepalanya seolah mengerti. Maksudnya ini sangat menyenangkan, membicarakan hal-hal ringan bersama Taehyung. Ia kemudian tersenyum untuk terakhir kalinya sebelum kembali memutar tubuhnya untuk kembali berjalan masuk ke gedung fakultas.

Tetapi pada detik selanjutnya, ia menghentikan langkahnya. Yoona kembali berputar kebelakang dan menatap Taehyung kembali.

"Mawar merah"

Taehyung menaikkan alisnya, menatap Yoona dengan penasaran.

"Hm?"

"..bunga kesukaanku"

Yoona mengatakannya dengan rona merah diantara pipinya, menyembunyikannya diantara embun dingin di pagi hari, dan Taehyung tak bisa lagi menahan senyumnya, pria itu menatap Yoona dengan wajah yang bahagia.

Butterfly EffectNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ