"tujuh belas"

418 52 50
                                    

  Taehyung mendudukkan dirinya disamping Yoona tepat di kursi penumpang. Supir didepan mereka mengemudikan setir dengan fokus, sekaligus merasa canggung saat Taehyung kini berada dalam satu mobil yang sama. Entah bagaimana pria itu selalu membawa aura yang tenang dan membuat segan siapapun, bagaimana atmosfirnya selalu mendominasi akan jadi salah satu citra yang melekat pada pria itu.

  Dan, nampaknya pemikiran itu akan disetujui Yoona diam-diam. Bagaimana gadis itu mendudukkan dirinya dengan canggung setelah apa yang baru saja terjadi pada mereka, meninggalkan Chanyeol di halaman luas fakultas tanpa sepatah kata. Yoona hampir tak punya pilihan, gadis itu hanya memikirkan bagaimana caranya agar Chanyeol tak perlu berurusan dengan Taehyung. Ia tahu betul apa saja yang bisa dilakukan pria itu dan batasan yang dimiliki Chanyeol terhadapnya.

  "Tadi itu pria yang kau sukai?"

  Yoona menajamkan retinanya, sedikit membulatkan netranya saat mendengar ucapan dalam milik Taehyung. Pria itu masih memandang ke depan saat mengatakannya, namun ia dapat merasakan sisi waspada Yoona disampingnya.

  "A-apa? B-bukan—" Yoona gugup.

  Taehyung mendecih. Ia tahu persis apa yang dipikirkan Yoona dan bagaimana gadis itu memandang dirinya. Ia mengalihkan pandangannya pada gadis disampingnya yang kini tengah membuang pandangannya ke arah jendela untuk menyembunyikan perasaannya.

  "Apa kau pikir ia tetap menyukaimu jika aku mengatakan semuanya?"

  Yoona menahan nafasnya. Ia menoleh dan mendapati tatapan Taehyung sudah mengurung pandangannya.

  "Apa maksudmu?"

  "Bagaimana jika ia tahu kau tak bisa menemuinya lagi karena berada di rumahku. Tinggal dan hidup disana. Apa ia akan tetap menyukai gadis sepertimu?"

  Taehyung terkekeh "Oh, maaf... Kau bukan gadis lagi ya karenaku?"

  Wajah Yoona memerah saat mendengar ucapan pria itu. Ia meremas tangannya sendiri mengingatnya.

  "Dengar Yoona, hari ini kau buat keputusan tepat untuk memilihku, dan akan tetap seperti itu seterusnya. Karena  semua yang ada pada tubuhmu ini..." Pria itu itu menggerakkan tangannya menyusuri paha Yoona dibawah roknya, menyentuh area kewanitaan gadis itu dengan jemarinya secara seduktif "...milikku"

  Yoona menahan nafasnya saat merasakan getaran yang dihasilkan jemari Taehyung dibawah pakaiannya, berusaha merapatkan kakinya saat sensasi yang diberikan pria itu  menyerang tubuhnya. Taehyung tersenyum miring saat melihat Yoona memejamkan matanya dengan nafas ditahan atas ulahnya, menahan dirinya agar tak mengeluarkan suara apapun di dalam mobil yang sedang melaju membelah jalanan. Jemari Taehyung bergerak dengan nakal disana, memasuki titik sensitif gadis itu dengan gerakan pelan namun menuntut.

  Taehyung mendekatkan tubuhnya pada Yoona, tangan lainnya menyentuh pinggang gadis itu, menarik tubuh Yoona dengan posesif membuatnya hampir meloloskan desahannya saat merasakan jemari Taehyung makin melesak masuk dibawah pusat gairahnya yang mulai memanas. Taehyung berbisik sensual dibawah telinganya.

  "Hanya aku yang mampu membuatmu sebasah ini hmm?"

  Yoona gugup, ia menggigit bibirnya saat merasakan tubuhnya mulai meremang "T-tae..."

  "Sst... Tahan Yoona" Perintah Taehyung dominan

  Yoona memejamkan matanya. Gadis itu tak kuat lagi saat merasakan jari ketiga Taehyung mulai ikut menjelajah didalam kewanitaannya. Ia menyentuh dada Taehyung, meremas jas pria itu dengan sisa tenaganya menahan erangannya. Bagaimanapun, Yoona tak terbiasa dengan sentuhan ini. Tapi pria itu tak memedulikan Yoona dan tetap menyentuhnya, menunjukkan siapa yang dominan diantara mereka. Tepat saat kuda besi hitam itu memasuki lingkungan rumah dan terparkir rapi didepan pintu masuk yang megah Taehyung memutuskan untuk menghentikan kegiatannya. Pria itu tersenyum puas saat melihat Yoona yang tak berdaya dan masih mencerna sisa-sisa sensasi yang diberikannya.

Butterfly EffectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang