"lima belas"

429 50 40
                                    

  peringatan konten dewasa.
  kebijaksanaan pembaca diharapkan.

  Pintu yang dibiarkan terbuka akhirnya benar-benar menjadi pemandangan terakhir yang dilihat matanya sebelum pria diatasnya itu benar-benar menguasainya.

  Taehyung menempatkan bibirnya pada bibir Yoona dengan gerakan kasar, menggigit dan menyesapnya seolah ia hampir kehilangan kendalinya. Lumatan yang kasar itu hampir membuat Yoona kehilangan nafasnya. Tenaga pria itu yang terlampau kuat dan tubuhnya yang lemas benar-benar tak bisa disandingkan, bibir Taehyung bergerak menyentuh leher gadis itu, sedikit menekannya lalu membuat tanda kepemilikannya disana dengan bibirnya.

  Air matanya mengalir layaknya sungai kecil yang membasahi tebing pipinya. Taehyung telah menulikan dirinya, menggigit leher jenjang itu bak Yoona adalah bonekanya, tangannya bergerak melucuti sisa pakaian gadis dibawahnya dengan tergesa. Ia turut membuka pakaiannya dan membiarkan tubuh telanjangnya bertemu dengan tubuh hangat Yoona, kulit mereka yang bertemu mengikis jarak sekaligus mempertegas ketegangan diantara keduanya.

  Mengecap setiap jengkal buah dada gadis itu, menandai kembali apa yang selalu ia klaim sebagai miliknya.

  Detik berikutnya, Taehyung menanamkan kejantanannya tanpa pemanasan sedikitpun membuat Yoona hampir memekik saat merasakan rasa sakit itu menghentaknya. Membiarkan desahan yang ditahannya sedari tadi lolos begitu saja menjadi lenguhan kesakitan saat matanya memejam dan wajahnya yang dipalingkan kesamping. Yoona meremas erat sprei dibawah tubuhnya, air matanya mengalir dan merasakan tangannya mungkin dapat merobek kain itu jika gerakan Taehyung makin menggila.

  "T-tae..."

  Yoona hampir tercekat ketika tangan kekar Taehyung mencengkram kuat-kuat wajah Yoona agar menatapnya. Pria itu belum menggerakkan tubuhnya, menempatkan miliknya lebih dalam pada pusat gairah Yoona.

  "TATAP AKU YOONA!!!" Pria itu menekan kuat tangannya pada dagu Yoona, memaksa wajah itu agar menghadap padanya "Tatap mataku saat aku memasukimu. Jika aku melihat kau memalingkan wajahmu lagi, maka aku akan menggerakkan milikku dengan kasar. Paham?!"

  Yoona tak menjawab, bibirnya bengkak dan terasa kelu barang untuk mengatakan sesuatu. Air mata miliknya lolos kembali. Manik tajam Taehyung hanya beberapa sentimeter darinya. Pria itu benar-benar mendorong miliknya dengan tergesa dan hampir bagai orang kesetanan membuat tubuhnya serasa terbakar. Keringat yang mulai membanjiri tubuh mereka dan pandangannya yang mulai tertutup buliran air mata membuat Yoona merasa semua ini akan membunuhnya.

  "Fuck!"

  Gerakan pinggul Taehyung mengentak kasar kala mendapati gadis itu menggigit bibirnya untuk menahan desahannya yang membuatnya makin murka, dan apa yang dilakukannya itu berhasil karena dalam detik berikutnya nama Taehyung didesahkan Yoona dengan kesakitan. Ia menyeringai puas saat mendengarnya, mendapati Yoona sudah tak berdaya dibawahnya sekaligus merasakan bagaimana kewanitaan milik gadis itu membungkus miliknya dengan erat dan panas.

   Yoona telah melakukan pelepasan beberapa kali tapi Taehyung bahkan belum mencapai kepuasannya. Masih memasukinya sekaligus membiarkan telinganya menikmati bagaimana namanya di desahkan Yoona saat ia bergerak kian cepat dan mendorongnya lebih dalam, seolah ia hampir tak pernah kehilangan tenaga. Cukup kuat untuk menindih tubuh Yoona bahkan tanpa mengikatnya diranjang. Sesekali peluh diantara pelipis pria itu jatuh diatas ranjang.

  Taehyung masih memainkan miliknya didalam tubuh tak berdaya Yoona. Pria itu kemudian mendekatkan wajahnya diantara ceruk leher gadis itu, menjilat daun telinganya dengan sensual lalu tersenyum angkuh.

  "Bagaimana? Apa kau merasakan milikku didalam sana?"

  Yoona merasakan bulu kuduknya meremang, tubuhnya bahkan merasa terangsang saat pria itu menempelkan hidungnya diantara tulang pipi miliknya dan nafasnya yang menghembus panas disisi telinganya dapat dirasakan Yoona dengan jelas.

Butterfly EffectWhere stories live. Discover now