🪐 Sesuatu Yang Tidak Kumengerti

23 6 0
                                    

Disini aku berada, tepat didepan pintu rumah kediaman Seishu yang telah lama tidak aku pijak lantainya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Disini aku berada, tepat didepan pintu rumah kediaman Seishu yang telah lama tidak aku pijak lantainya. Tidak ada perubahan apapun disini, semua masih sama.

Aku meletakkan plastik besar berisi dua kotak black forest dan sekotak taiyaki didepan pintu. Tak masalah jika Kak Inui tidak ada dirumah saat ini. Setidaknya dia akan mengambil makanan ini setelah dia kembali nanti.

Menurut informasi dari Kak Koko, setelah bergabung dengan Toman, Kak Inui dan Kak Koko jarang pulang ke rumah. Mereka berada ditempat persembunyian yang tidak kuketahui dimana letaknya.

Tak ingin telat sekolah, aku menghela nafas dan berbalik, melangkah meninggalkan pekarangan rumah.

"Mau sampai kapan kau bermain seperti ini?"

Suara seseorang menghentikan langkahku, dadaku berdebar ketika mendengar suaranya. Tetapi aku enggan berbalik karena sudah mengetahui siapa pemilik suara ini.

"Kau adalah orang paling bodoh dalam berbohong. Berbalik!"

Lantas, aku mengulas senyuman lebar dan berbalik. Hingga tatapanku dan tatapannya bertemu.

Bolehkah aku berlari dan memelukmu, Kak Inui?

"Apa yang kau lakukan di rumahku?" tanya Kak Inui, dengan sorot matanya yang begitu tajam.

"Are? Aku hanya lewat, apakah tidak boleh?" Aku memiringkan kepala dan melihat arah lain.

"Tcih! Kembalikan Koko."

Melihatnya begitu sinis, aku terus mengulas senyuman dan melangkah mendekat. Setiba tepat didepannya, Kak Inui menatapku begitu malas. Seperti orang yang mengantuk.

"Dia bergabung dengan Tenjiku atas kemauannya sendiri."

Tiba-tiba Kak Inui menarik kerah seragam sekolahku, hingga aku berjinjit. Terlihat dengan jelas urat-urat amarah yang muncul di keningnya, "kau yang memaksanya, brengsek!"

Aku memejamkan mata dan tersenyum lebar menanggapinya, "jika kau memang tidak percaya, tanyakan saja padanya!"

"Arghh!"

"Inui lepaskan dia."

Saat Kak Inui hendak memukulku, seseorang dari belakangku menghentikan aksinya. Lantas, Kak Inui melepaskan cengkeramannya dan mendorongku agar menjauh.

Begitu mendengar suaranya, dadaku kembali berdebar. Aku mengenal suara ini.

Langkah kakinya kian mendekat dan mengunci pergerakanku, hingga rasanya sesuatu menahanku untuk tidak berbalik dan melihat orang ini.

Dia adalah orang yang paling aku tunggu-tunggu. Dalam konteks penasaran dengan reaksinya bagaimana ketika melihatku. Senyumanku luntur berganti dengan ekspresi bingung.

Sebuah tangan melingkar di dadaku, seketika nafasku tercekat dan tubuhku benar-benar sulit untuk di gerakkan.

"Kau mungkin bisa berbohong pada siapapun, tapi tidak denganku." ucapnya pelan, menjatuhkan kepalanya tepat dipundakku. Dan merapatkan pelukannya.

VENGEANCE ⭑ Tokyo RevengersWhere stories live. Discover now