🪐 Hubungan Terputus

30 6 0
                                    

Setelah Chifuyu mengantarku sampai depan blok, aku memilih untuk berjalan kaki sampai depan rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Chifuyu mengantarku sampai depan blok, aku memilih untuk berjalan kaki sampai depan rumah. Tidak masalah, itu tidak terlalu jauh. Hanya menghabiskan waktu 10 menit.

Memang aku yang meminta Chifuyu untuk menurunkanku di depan blok. Jangan pernah sebut Chifuyu lelaki pengecut. 

Sebentar lagi malam akan tiba, aku berharap sudah tiba dirumah sebelum para bajingan itu kembali.

Berada tak jauh dari depan rumah, aku belum melihat adanya tanda-tanda kehidupan disana. Bahkan, lampu belum menyala. Anggota Black Dragon yang tumbang tadi pagi, sudah tidak ada disini. Hanya menyisakan kekacauan saja.

Mereka pasti sudah mengadukan perihal ini kepada Inui dan Kokonoi. Tcih! Aku sudah malas menyebut mereka berdua Kakakku. Sikap mereka begitu buruk untuk peran seorang Kakak.

Dengan langkah tak gentar, aku masuk kedalam rumah yang masih gelap seisinya.

Brak! Seseorang melemparkan tas sekolahku dan tergeletak tepat didepan kaki, aku menundukkan kepala dengan mata yang terbelalak karena terkejut, "apa-apaan ini..."

"Kami tidak membutuhkanmu lagi, mari kita putuskan hubungan ini." ucapnya pelan, dan melemparkan seragam serta jaket Toman milikku.

Namun, sebelum kedua benda ini menyentuh lantai, aku lebih dulu menangkapnya dan mengambil tasku, memunguti beberapa benda yang berserakan dan kembali aku masukkan kedalam tas.

"Ini yang kau inginkan?" tanyaku pelan, memeluk tas serta mantel Toman-ku.

"Bukankah kau yang menginginkannya?" tanya Kak Inui, dia melirikku begitu tajam dan malas dengan posisi menyamping.

Aku meremat benda yang berada dalam dekapanku ini, "sejak kapan aku menginginkan ini?"

"Aku sudah memberikanmu pilihan, dan kau lebih memilih opsi kedua. Itu yang kau inginkan, bukan?" Kak Inui berbalik membelakangiku.

"Mulai hari ini, kau bukan lagi Adikku dan kita adalah musuh. Jangan anggap aku Kakakmu ketika pertarungan besok." Setelah mengatakan itu, Kak Inui masuk kedalam rumah dan meninggalkanku.

Dia memutuskan hubungan keluarganya begitu saja.

Seketika dadaku menyesak. Aku berbalik dan melangkah pergi entah akan kemana. Memangnya aku harus kemana?

Sesekali aku menoleh kebelakang untuk melihat rumah, berharap Kak Inui hanya melontarkan sebuah candaan dan kembali membawaku masuk. Namun, hal itu hanyalah mimpi belaka, dia tidak akan melakukan hal serendah itu.

Aku menyampirkan mantel Toman milik Mikey ke pundak, dan memeluk jaket serta tasku begitu erat. Mereka mengusirku dari rumah.

"Menangislah, dasar bodoh!" Aku memukul dadaku yang begitu sesak.

Menyakitkan sekali jika terus kutahan, hanya saja air mataku enggan untuk keluar meskipun dadaku se-sesak ini. Kemana aku akan pergi? Aku tidak memiliki tujuan sama sekali.

VENGEANCE ⭑ Tokyo RevengersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang