🪐 Luka Yang Dia Dapatkan

71 14 3
                                    

Incestphobia bisa skip bab ini.

Incestphobia bisa skip bab ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Eungh..."

Telingaku menangkap suara seseorang tengah bicara, hanya saja aku tidak bisa mendengar dengan jelas. Suaranya seperti gumaman.

"Jangan paksakan matamu untuk terbuka!" Ah, ini suara Kak Koko.

Ketika kelopak mataku terbuka, pandanganku memburam. Namun, segala yang aku lihat adalah berwarna putih. Dimana aku? Sudah berapa lama aku tidur?

Seluruh tubuhku terasa begitu sakit, hingga aku sendiri tidak bisa menjelaskannya. Aku ingat pada malam itu, salah satu anggota Black Dragon memukulku dengan tongkat baseball milik mereka.

Lalu Chifuyu dan Angry membawaku pergi.

Chifuyu?

Dimana dia?

"Chi--Chifuyu..." ucapku terbata-bata. Sulit sekali untuk menggerakkan lidah ini.

"Jangan sebut nama pecundang itu. Utamakan kesembuhan mu dulu, aku akan memanggil Dokter!" Kak Koko mendengus dan keluar dari ruangan ini.

Huh? Aku dirumah sakit? Setelah penglihatan ku membaik, aku baru menyadari ada beberapa kabel yang terpasang di tubuhku. Selang oksigen juga bertanggar di hidungku.

Tak lama Kak Koko kembali bersama Dokter dan dua Suster dibelakangnya. Sementara aku hanya pasrah ketika mereka mengotak-atik benda yang ada di tubuhku ini.

Mengapa aku tidak mati saja?

Seluruh tubuhku telah terlepas dari kabel-kabel aneh, hanya menyisakan infus. Bahkan, selang oksigen sudah dilepas. Itu artinya aku baik-baik saja, kan?

"Kondisinya mulai membaik, pukulan keras itu tidak sampai melukai tengkoraknya. Anda harus sering memperhatikannya, agar tidak ada hal buruk yang terjadi lagi." jelas Dokter kepada Kak Koko, dia melihatku dengan tatapan miris.

"Ya, ya, aku mengerti. Pergilah!" usir Kak Koko. Lantas, Dokter dan dua Suster itu langsung pergi meninggalkan ruangan ini.

Dia melangkah mendekat dan duduk di samping bangsalku. Kedua tangannya terlipat diatas perut, "masuk!"

Tiba-tiba sebelas anggota Black Dragon yang datang dan merusak suasanaku bersama Chifuyu pada malam itu, masuk kedalam ruangan.

"Siapa yang memukulmu?" tanya Kak Koko, menatap satu-persatu wajah anggotanya dengan sengit.

Tanpa ragu, aku mengangkat pelan tanganku dan menunjuk orang yang malam itu hendak memukul Chifuyu.

Lantas, Kak Koko kembali berdiri dan menghampiri tersangka yang kini terlihat pucat karena ketakutan.

Namun, belum sempat Kak Koko menghajarnya, orang itu sudah berteriak kesakitan dan terhuyung. Ketika dia jatuh, barulah aku mengerti bahwa dia dipukul dengan tongkat baseball juga oleh Kak Inui.

VENGEANCE ⭑ Tokyo RevengersWhere stories live. Discover now