🪐 Teman?

24 5 0
                                    

Netraku terus melirik pintu ruang instalasi gawat darurat yang tak kunjung terbuka

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Netraku terus melirik pintu ruang instalasi gawat darurat yang tak kunjung terbuka. Dari kaca buram, aku bisa melihat dokter yang mondar-mandir memberikan perawatan pada Kak Inui dan juga Chifuyu.

Aku diam mematung sembari menyandarkan tubuh ke pilar rumah sakit. Entahlah, aku tidak mengerti apa yang aku rasakan sekarang. Rasanya begitu hampa dan tidak dapat aku jelaskan.

Seketika saja dadaku kembali sesak, aku ingin menangis. Namun, aku tak ingin mereka semua melihatnya. Lantas, aku bangkit dari bangku yang aku duduki dan melangkah pelan meninggalkan mereka semua.

"Kau mau kemana?" tanya Mikey

"Izumi!" panggil Draken.

"Tinggalkan aku sendirian." sahutku pelan dan terus melangkah.

Aku melangkah menuju belakang rumah sakit. Seketika aku ingin menyendiri dulu dan mencerna apa yang terjadi belakangan ini.

Karena gelap mata, aku mulai beranggapan bahwa aku adalah korbannya. Entah ini benar atau tidak, mungkin aku akan menanyakan perihal ini kepada kedua Kakakku sebelum aku pergi meninggalkan mereka.

Bagaimanapun, Kak Inui sudah memutuskan hubungan keluarga, aku tidak berhak berada disamping mereka lebih lama lagi. Entah akan kemana aku setelah ini, aku tidak memikirkannya. Yang terpenting sekarang adalah keselamatan Kak Inui dan Chifuyu.

Bahkan, aku telah memutuskan untuk berhenti berhubungan dekat dengan Chifuyu. Karena berada dekat denganku, hal yang tidak aku inginkan terjadi padanya.

Dan juga, aku akan meninggalkan Toman. Aku benar-benar akan pergi tanpa sepengetahuan mereka. Tabunganku juga cukup banyak, mungkin pergi ke luar Jepang adalah pilihan yang tepat.

Setiba dibelakang rumah sakit, aku memukul dinding dan kembali menangis.

Benar kata orang-orang menyesal tidak ada gunanya sama sekali. Karena sebelum penyesalan itu datang, aku tidak pernah berpikir dua kali untuk bertindak. Ini semua memang kesalahanku.

Dari awal juga begitu, jika aku menurut pada Kak Inui, pasti aku tidak akan membuat celah pertarungan antara Toman dan Black Dragon. Seharusnya polisi menahanku, bukan Kak Taiju. Mengingat dia masih memiliki tanggungan keluarga, yaitu Hakkai dan Kak Yuzuha, tidak seharusnya dia mendekam dalam penjara.

"Karena aku semua orang menderita!" bisikku dan kembali memukul dinding. Hingga aku dapat melihat bercak darah yang menempel pada dinding putih ini.

Aku berbalik, bersandar pada dinding dan merosot terduduk dilantai. Menekuk kedua lututku dan menutupi wajah dengan kedua telapak tangan, "Kak Inui ... Chifuyu ... maafkan aku ..."

"Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri, semua yang terjadi tidak sepenuhnya kesalahanmu."

Sebuah suara membuatku sedikit terkejut dan berhenti terisak. Lantas, aku menurunkan tangan dan melihat sosok didepanku ini.

VENGEANCE ⭑ Tokyo RevengersUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum