🪐 Hentikan Ini

44 5 0
                                    

Hujan deras mengguyur kota sore ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hujan deras mengguyur kota sore ini. Disaat semua siswa dan siswi sudah pulang kerumah masing-masing, aku masih berada di halte bis dekat Sekolah menunggu jemputan, sendirian.

Telingaku sengaja ku sumpali dengan earphone yang kini musiknya juga ikut menyala. Volumenya tidak begitu kencang. Karena aku ingin mengombinasikan suara hujan dengan lagu ini.

Tak lama setelah aku berdiam sembari menikmati musik, sebuah mobil sedan berwarna hitam berhenti tepat didepanku. Ketika kaca mobil terbuka, memperlihatkan Kak Koko dengan senyuman iblisnya kursi kemudi.

Tanpa mengatakan apapun, aku langsung masuk kedalam mobil dan duduk disebelahnya. Meletakkan tasku di kursi belakang dan pura-pura tertidur dengan menajamkan mata.

Padahal aku hanya malas berbicara dengannya. Toh, Kak Koko juga diam-diam saja, tidak niat untuk mengajakku bicara. Biarkan saja.

Namun, belum ada 15 menit perjalanan, Kak Koko mematikan mesin mobil, hingga terpaksa aku harus membuka mata untuk melihat tingkah randomnya saat ini. Seharusnya perjalanan kami masih lama lagi.

"Aku ingin membeli cemilan, kau mau ikut?" tanya Kak Koko, sembari melepaskan sabuk pengaman.

Dengan semangat berkobar, aku melepaskan earphone dan buru-buru membuka sabuk pengaman, "ayo!"

Tanpa menunggu Kak Koko, aku membuka pintu mobil dan berlari duluan untuk masuk ke supermarket.

Ini bagian yang aku suka, ketika berbelanja, maka Kak Koko maupun Kak Inui tidak akan marah jika aku menghabiskan banyak uang mereka untuk makanan ringan saja. Rasanya ingin aku bawa pulang semua seisi supermarket ini.

Ketika melewati, rak bagian mie instan, aku melihat peyoung yakisoba yang tersusun rapi. Entah mengapa seketika wajahku memanas. Aku memalingkan wajah dan menyentuh kedua pipiku.

Chifuyu impact.

"Kau kenapa?" tanya Kak Koko, sembari memasukkan beberapa ramen cup ke troli.

Aku menggeleng kecil, "ti--tidak-"

"Kau sakit?" Kak Koko menaikkan sebelah alisnya.

"Ti--tidak!" Aku melangkah melalui Kak Koko, berpura-pura mengambil beberapa susu kaleng steril dan memasukkannya kedalam troli.

Aku dan Kak Koko kembali menyusuri setiap lorong untuk mengambil apa saja yang menurut kami menarik di mata. Inilah yang terjadi ketika kau berbelanja tanpa membuat rencana, apapun akan kau ambil.

Tak lupa juga aku mengajak Kak Koko untuk mendatangi divisi kosmetik. Aku hanya ingin membeli parfum, lipcream, dan juga bedak padat. Hih! Bagaimanapun aku ini seorang gadis, yang tidak ingin terlihat buruk dimata siapapun.

"Yang ini atau yang ini?" Aku menyodorkan dua botol parfum yang menurutku memiliki harum yang segar.

"Ambil saja keduanya." sahutnya tanpa menoleh, dia juga sedang memilih-milih parfum untuk dirinya.

VENGEANCE ⭑ Tokyo RevengersWhere stories live. Discover now