Seluruh tugas sekolah telah ku selesaikan, maka dari itu sekarang aku bisa menonton televisi sembari memakan cemilan haram. Iya, haram, karena uang untuk membeli semua cemilan ini berasal dari tindakan kejahatan mereka. Tetapi aku tidak terlalu peduli, haram atau tidak, tidak akan merubah apapun.
Fokusku yang tadinya pada televisi, beralih ke dua kakak laki-lakiku turun dari lantai atas, mereka sudah terlihat tampan dengan seragam putih kebanggaan Black Dragon. Ew, kebanggaan apanya?!
"Kami tidak pulang malam ini. Jika kau tidak berani sendirian, langsung hubungi aku, agar aku mengantar Yuzuha kesini." ucap Kak Inui yang kini sudah duduk di depanku. Sementara Kak Koko berada di dapur.
"Aku tidak takut. Pergilah!" usirku tanpa melihat mereka.
Setelah Kak Koko keluar dari dapur, mereka melangkah keluar dari rumah. Sangat bagus jika aku berada dirumah sendirian. Aku bisa melakukan apapun yang ku suka tanpa adanya mereka.
Deru mesin mobil yang mereka kendarai menghilang dari pendengarku. Aku menghela nafas lega.
Tiba-tiba saja aku menginginkan makanan panas. Berhubung mereka tidak ada dirumah, maka aku akan pergi sebentar ke minimarket terdekat untuk membeli ramen kemasan.
Aku menggunakan mantel pemberian Kak Koko dan keluar dari rumah, tak lupa untuk mengunci pintu.
Black Dragon tengah melalukan rapat, sudah pasti seluruh anggota berada di markas mereka. Tidak akan ada satupun anggota yang berkeliaran. Karena jika ada yang tidak menghadiri rapat, maka mereka langsung berurusan dengan Kapten Geng, Taiju Shiba.
Hih! Mengingat ukuran tubuhnya yang hampir menyerupai hulk, sedikit membuatku takut. Dan Taiju Shiba adalah Kakak laki-laki dari Kak Yuzuha-- orang yang disebut Kak Inui tadi.
Ketika aku hendak melangkah masuk kedalam minimarket, seseorang juga hendak masuk, akibatnya tubuh kami hampir terhimpit di pintu yang hanya terbuka sebelah.
"Chi--Chifuyu?" Mataku terbelalak ketika menyadari bahwa orang yang juga hendak masuk ke minimarket ini adalah Chifuyu.
"Oh? Izumi, apa kabar?" tanya Chifuyu, dengan senyuman.
Bisa sekali dia menanyakan kabar didepan pintu minimarket? Aku menarik jaket hitamnya untuk masuk. Tidak sopan berbicara didepan pintu seperti tadi.
"A--aku baik. Bagaimana denganmu?" tanyaku kembali. Sembari mengambil satu cup ramen ukuran besar.
"Sekarang sudah membaik. Sudah dua belas tahun lamanya kita tidak bertemu," Chifuyu tersenyum tanpa melihatku, dia juga mengambil ramen cup ukuran sedang.
"Padahal aku juga satu angkatan denganmu di sekolah, tetapi sulit sekali rasanya untuk menyapamu," sambungnya, dan melewatiku menuju kulkas.
Setelah mengambil ramen, aku mengambil chiki dan mengikutinya, "aku bahkan baru tau tadi bahwa kita berada disekolah yang sama." sahutku.
YOU ARE READING
VENGEANCE ⭑ Tokyo Revengers
FanfictionHidup dalam ketidaktenangan, siapa yang menginginkan itu? Semua orang menghindarinya. Meskipun hidup bersama dua orang Kakak lelaki, mereka tidak bisa melindungi Izumi sebagai mestinya seorang Kakak. Siksaan. Itu sudah menjadi makanannya sehari-hari...