❄27

17.4K 2.3K 593
                                    

Suaranya yang rindu update-an cerita ini🙋

🌿🌿🌿

Elusan lembut di pipinya berhasil mengusik Alunada dari tidurnya. Badannya menggeliat lalu dengan mata yang masih berat, dia mencoba mengumpulkan kesadarannya.

Matanya mengerjap beberapa kali guna menyesuaikan cahaya, lalu siluet wajah Kalingga adalah hal pertama yang Alunada lihat.

"Makan malam dulu." ujarnya mengelus wajah itu lembut. Alunada menguap lebar, dia mencoba bangun kemudian menatap ke arah jendela. Ternyata sudah gelap.

"Jam berapa sekarang?" tanyanya menatap Kalingga yang masih setia pada posisinya.

"Jam 7 lewat."

Netra Alunada membola, kenapa dia sampai tertidur sampai begitunya.

"Kok aku kebo banget sih. Harusnya dari tadi kamu bangunin aku." dumelnya berdiri detik berikutnya tubuhnya ambruk ke lantai lantaran ada sengatan perih di antara pangkal pahanya.

"Hati-hati, Melody." Kalingga segera membantu Alunada berdiri yaitu dengan cara menggendongnya. Sedangkan Alunada, pikirannya masih blank.

Butuh beberapa detik bagi otaknya memproses hingga kilasan-kilasan yang terjadi tadi siang memenuhi kepalanya. Alunada memejamkan matanya, dengan helaan napas kecil dari bibirnya.

Ternyata aku udah nananina ehek-ehek.

"Aku udah masak. Kamu tunggu di sini dulu, aku ke bawah ambilin makanan."

Tanpa menunggu Alunada memberikan respon, Kalingga melesat pergi meninggalkan Alunada yang masih termenung di tempatnya. Menghela napas panjang, pandangannya menurun. Ternyata dia sudah memakai baju, mungkin Kalingga yang memakaikannya.

Tidak lama, sosok Kalingga kembali maju. Alunada berusaha menetralisir kegugupannya dengan memberikan seulas senyum lebar pada Kalingga.

"Biar aku suapin." katanya mengambil alih sendok di tangan Alunada. Wanita itu membiarkannya kemudian mulai menyambut suapan dari Kalingga, dalam hati dia berdecak iri lantaran masakan pria itu sangat enak.

Alunada jadi insecure.

"Kamu gak usah mandi, ya. Udah malem juga. Aku juga udah bersihin vagina kamu tadi, jadi pasti udah nyaman."

Uhuk! Uhuk!

Alunada tersedak usai mendengar Kalingga berkata frontal, Kalingga dengan gercep memberikannya minum. Wajahnya sudah memerah, entah perih yang berasal dari tenggorokannya atau rasa malu yang menjalar karena sempat membayangkan adegan Kalingga membersihkan itu-nya.

"Udah baikan?" tanyanya lembut sambil mengelus pipi merah istrinya. Alunada mengangguk singkat, kembali ia menyambut suapan Kalingga. Kali ini Kalingga tidak bersuara selain fokus menyuapi Alunada, dirinya hanya takut perkataannya bisa membuat wanita itu kembali tersedak.

❄❄❄

Hari ini Alunada berniat membersihkan lantaran dia cukup bosan berada di villa. Tinggal selama sebulan, nyatanya Alunada merindukan suasana luar yang sudah tidak ia lihat sejak menikah.

Bahkan pekerjaannya pun ia sudah kehilangannya 3 minggu lalu. Itu karena pihak sekolah sudah mendapatkan penggatinya lantaran Alunada tidak ada kabar selama seminggu. Setidaknya itulah kabar yang Kalingga kasih.

Sebulan ini sebenarnya sudah 4 kali dirinya bertanya perihal keberadaan mereka di villa. Namun kata Kalingga alangkah baiknya selama 6 bulan mereka habiskan waktu di sini. Alhasil Alunada tidak bertanya lagi.

TRAP!Where stories live. Discover now