Christmas Tree pt.1

143 29 8
                                    

In this momentI see youIt always comes around as I believed

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

In this moment
I see you
It always comes around as I believed



Gemerlap kelap kelip hiasan dekorasi natal menyelimuti kediaman rumah bermarga Jeon.

"Selamat natal..!"
"Selamat natal semuanya..!"
Setiap orang yang hadir di ruangan keluarga Jeon saling mengucapkan perayaan natal bersama di acara open house ini. Termasuk Jeon Jungkook yang terus berdiri sedari tadi, ikut menyambut para tamu keluarga.

Sementara itu, Jimin, Taehyung, Hoseok, Namjoon, Jin, dan Yoon gi tengah berkumpul di rumah Jin. Khusus acara mereka. Hanya saja, kurang satu, Jungkook.

Makanan lezat telah mereka santap sembari bercengkerama hangat. Juga minum minuman masing-masing.

"Sayang sekali kali ini kita tidak lengkap.." lirih Jimin sedih, teringat Jungkook yang tak bisa hadir. Berhubung mereka semua sibuk dengan pekerjaan masing-masing, dan hanya bisa kompak menyempatkan waktu di libur natal.

Namjoon, "Semoga, lain kali kita ada kesempatan untuk bisa berkumpul lengkap bertujuh lagi."

"Semoga.." sahut yang lainnya.

Dibalik meja, tangan Taehyung menegang, memegang gelas minumannya kuat.

Ketika yang lain kini sedang bermain kembang api, ada juga yang sedang video call, Taehyung memilih menyepi sejenak di pojokan balkon. Menatap langit malam yang tampak sepi dari keceriaan para bintang kecil.

"Tae.." sapa Hoseok yang sudah berdiri disamping nya.
"Kau dan Jungkook baik-baik saja, kan?"

Wajah Taehyung menoleh, namun tetap dengan berusaha nampak tenang. Bibir tebal nya menyunggingkan senyuman.

Pantulan kaca jendela menampakkan guratan wajah sendu Jungkook yang duduk termenung sendirian di halaman belakang. Sesekali menatap langit bersama rasa sesuatu yang menyesakkan dada setelah dikagetkan oleh notifikasi alarm kalender yang bertuliskan agenda natal bersama Taehyung yang telah dia buat empat bulan yang lalu, sebelum...

Flashback 3 bulan yang lalu

"Apa aku benar-benar gay?" tanya Jungkook pada dirinya sendiri di depan cermin.

"Apa aku benar-benar tidak normal?"
Apa aku memang mencintai "Taehyung?"
Dan pertanyaan paling mengerikan adalah..
"Apa.. Taehyung memang benar-benar mencintai ku?"
"Apa dia juga bisa kembali menyukai seorang perempuan?"

Lemas badan Jungkook. Frustasi.
Rentetan pertanyaan-pertanyaan itu terjadi setelah percakapan tak sengaja dengan seorang perempuan asing di sebuah acara fashion tadi malam.

"Kau tidak datang bersama Taehyung?" tanya seorang  perempuan berambut hitam panjang tanpa poni, badannya dibalut dress ungu. Simpel tapi stylish.

Jungkook yang memang tidak saling kenal dengan perempuan itu hanya diam menatap heran.

"Aku tau hubungan apa yang terjadi diantara kalian berdua." lanjut si perempuan dengan percaya diri. Menyebabkan perhatian Jungkook menjadi terpusat padanya.

Jungkook tidak tahan diam. "Kau siapa? Aku dan Taehyung tidak ada urusan dengan mu."

"Betul.. Tapi kau harus tau, manis.. Jika dirimu atau bahkan Taehyung pun, sangat mungkin tidak benar-benar saling mencintai."

Kening Jungkook mengerut.

Setelah meminum alkohol nya sejenak, perempuan itu melanjutkan, "Karena bisa jadi yang terjadi diantara kalian adalah terjebak dalam rasa nyaman dan obsesi. Yang kemudian kalian berdua salah artikan menjadi cinta."
"Kau belum pernah pacaran dengan perempuan kan? Sayang sekali.."

Darah Jungkook berdesir panas. Perempuan itu sangat tidak sopan. Namun ucapannya juga ternyata berhasil menghantui pikiran Jungkook.
Tanpa basa basi, Jungkook langsung meninggalkan perempuan itu. Yang kini tampak tersenyum bangga menyaksikan seorang Jungkook yang telah terpengaruh oleh nya.

Air kran mengucur deras selagi Jungkook membasuh wajah.
Seusai mengelap wajah basahnya, Jungkook kembali berbicara di depan cermin.
"Tenang Jungkook.. Nanti kau bisa bicarakan ini dengan Taehyung."

Baru saja kembali duduk di ruang manager nya, Jungkook harus dikejutkan oleh perkataan sang manager.
"Jungkook.. tawaran settingan kencan itu lebih baik harus kau terima. Jika tidak.. rumor tentang kau adalah gay akan semakin parah."

"Aku tidak peduli.." ucap Jungkook acuh.

"Apa kau masih tidak mengerti jika itu akan berimbas pada karir mu? Sekarang karir mu sedang dalam puncak, Jungkook.. Itu bukan hal mudah dilakukan lagi bagi seorang musisi senior seperti mu! Ini adalah kesempatan emas dalam hidupmu!"









Hmm.. Lanjut! Ke bab berikutnya setelah Vote ♡

Taekook Short StoriesWhere stories live. Discover now