Candra & Indra pt. 6

257 62 105
                                    


Sider is illegal

Bruk

Salah satu pencuri berhasil ditumbangkan oleh tendangan Indrayan.

"NAIK!"
Teriak Indrayan pada pangeran Candra yang berhasil dia susul.

Pangeran pun segera naik ke atas kuda yang kembali berpacu kencang. Tanpa ada yang sadar jika yang ada didepan mereka adalah sebuah danau besar. Sedangkan Indrayan sudah terlambat untuk menghentikan kuda nya.

BRUSSS

Indrayan, pangeran Candra, dan Jaka pun terjun ke danau

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Indrayan, pangeran Candra, dan Jaka pun terjun ke danau.

"Jangan diikuti! Kita pulang saja! Danau itu angker!", kata salah seorang pencuri pada temannya. Yang kemudian diiyakan oleh yang satu lagi.

Beberapa saat kemudian.

"Hhuft!"
Kepala Indrayan menyembul ke permukaan air dengan nafas terengah-engah. Sementara Jaka alias kudanya, telah berhasil menepi ke darat. Tapi dia tidak melihat pangeran Candra.

"Dek Candra! Dek Candra!"
Panggilnya kencang.
Kekhawatiran nya semakin menjadi.

"Dek Candra! Dek Candra!"

Masih tak ada sahutan.
Sampai kemudian, matanya membelalak saat melihat tubuh pangeran Candra mengapung di dekat tepi darat.

Segera dia berenang.

Dia bawa pangeran Candra ke daratan.
Di tepuk-tepuk nya kedua pipi pangeran.
"Dek Candra! Bangun!"

Tak ada respon.

Dia tekan-tekan dada nya, dia berikan nafas buatan pada bibir pucat itu.
Namun tak kunjung berhasil.

Indrayan frustasi. Cemas. Bingung. Sedih. Takut. Semua menguasai hatinya, hingga air mata lolos begitu saja tanpa disadari.

"Bangun! Bangun, dek Candra! Jangan membuat saya takut kehilangan!"
Badannya bergetar.

"Bukankah kamu ingin kita menikah? Tolong bangun! Saya sangat mencintai mu. Sangat.. mencintaimu. Sampai dada saya selalu terasa sesak menyimpannya.
Berikan saya kesempatan untuk membahagiakan hidup mu.. Jad-"

"OHHHOK! AKK!"

Terkejut bukan main. Dia melihat pangeran Candra terbangun.

"OHHOK!"
Pangeran Candra masih memuntahkan air dari perut nya.

Pandangannya yang lemah, memandang ke sekitar. Lalu menemukan Indrayan yang menatapnya seolah tak percaya.

Tiba-tiba badannya dipeluk oleh Indrayan.

"Terimakasih ya Tuhan..
Dek Candra, terimakasih sudah kembali sadar..", lirih Indrayan penuh sukacita.

Tentu saja hati pangeran Candra berbunga-bunga. Dia balas peluk erat Indrayan.

Taekook Short StoriesWhere stories live. Discover now