Diantara Kita pt. 2

176 52 18
                                    

Lanjut..



Hari sudah berganti, waktu di jam Hp Jungkook menunjukan pukul lima sore. Mata Jungkook terus berbinar oleh rasa semangat. Sudah ada dua kantung keresek berisi bahan makanan di samping nya, selagi menunggu mobil taksi yang membawa dirinya sampai ke kos an Taehyung.
Dia tau Taehyung hari ini masih ada kegiatan syuting jadi model video klip, jadi dia berencana akan memberi kejutan menyambut si pacar pulang dengan memasak di kos an nya.
Yah.. pasangan ini memang sudah saling percaya untuk berbagi kunci. Jungkook bisa masuk kos an Taehyung kapan saja, Taehyung pun bisa masuk apartemen Jungkook kapan saja.

Dengan seribu semangat, Jungkook membuka pintu kos an sang pacar.
Kepalanya geleng-geleng karena disambut keranjang sampah yang penuh. Untung itu sampah-sampah kering.

"Hishh.. sibuk amat sih, sampe lupa buang sampah."
Dia lanjut melangkah masuk. Rencananya akan simpan bahan masakan dulu, dan akan buang sampah.

"Kok pintu nya kebuka?", herannya saat melihat pintu kamar Taehyung terbuka begitu saja.

Dia jadi waswas..  'Apa kos an Taehyung kemalingan??'

Setelah dia taruh bawaannya di meja, dia cek kamar Taehyung, dan.......

Kening Jungkook mengerut ketika mendapati satu stel pakaian perempuan teronggok bebas di pinggiran kasur. Rok jeans, kaos ketat warna ungu, juga ada sepasang sepatu kets warna putih dekat ranjang.

Mata belo nya beralih melihat sang pacar yang tampak baru bangun tidur dengan telanjang dada.

Taehyung menutup mulutnya yang menguap.

Baru saja Jungkook akan bersuara, suara dari pintu kamar mandi berderit ketika seseorang muncul dari dalam sana.
Seorang perempuan.
Perempuan yang tentu Jungkook kenal. Dan Taehyung pun kenal.

Dia lawan main akting Taehyung di video klip. Juleha.
Eh, Ummi, namanya.

Perempuan dari dalam kamar mandi itu cukup tercengang dengan kehadiran Jungkook, dalam kondisi dirinya yang hanya mengenakan handuk.

Ketiga manusia itu tercengang. Tapi Jungkook yang paling tercengang. Bahkan tenggorokannya langsung terasa sakit hingga suaranya terhambat tak mampu berbicara.

"Loh?"
Ini suara Taehyung. Matanya berpendar melihat kondisi kamar dan perempuan itu. Lalu sadar akan situasi yang sedang terjadi.
Dia bangun dengan tubuh hanya mengenakan sempak. Dan meraih tangan Jungkook yang masih terdiam, dengan mata yang kini menatap nya nanar. Sakit. Kecewa. Sedih.

"Kookie.. Dengerin aku sayang.. aku-"

"GAK!"
Potong Jungkook sambil melepas genggaman tangannya. Bersama air mata yang lolos. Membasahi kedua pipinya.

Taehyung peluk si pacar.
"Aku gak ngapa-ngapain, sayang.."

Jungkook berontak. Diam. Dan terus berontak. Sampai akhirnya Taehyung melepas pelukannya karena tidak ingin menyakiti si pacar.

Suara Jungkook pun menggema di kamar itu.
"BANGSAT KAMU!"
Dan langsung lari untuk pergi.

"Sayang! Sayang! Sayang!", panggil Taehyung yang berusaha menyusul.
Tapi ketika sudah di depan pintu, dia berhenti. Baru sadar jika dirinya hanya memakai sempak.

"AARGHH!", geramnya frustasi.
Masa dia harus nyusul Jungkook cuma pakai sempak.
Sementara Jungkook sudah lari menjauh dari sana.
Dia pun kembali ke dalam.

"Tae.."
Suara Ummi yang masih hanya pakai handuk.

"DIEM LO JULEHA!", kali ini suara Taehyung tinggi. Akibat sudah tidak tahan menahan pusing dan emosi.

Ummi pun kaget dengar bentakannya.

"Gue Ummi, Tae.. bukan Juleha.", protes nya sambil takut-takut.

"Gara-gara lo-"
Suaranya terdiam akibat emosi yang membuncah.

Ummi, "Kok gara-gara gue, sih?"

Taehyung tetap diam untuk berusaha menenangkan diri sejenak. Lalu bergegas masuk untuk memakai pakaian. Dia harus segera menyusul Jungkook ke apartemennya.

Sedangkan Ummi menghentakkan kaki nya kesal karena diabaikan.







"Hhiks
Hhuaaaa.."
Suara tangis Jungkook memenuhi ruang apartemennya.

Sungguh. Sangat tidak menyangka jika dirinya akan dikhianati Taehyung. Sungguh..

Sakit sekali perasaannya..
Padahal apa sih yang kurang dari dirinya? Apa sih pengorbanannya selama ini yang masih kurang?
Kalau memang dirinya memiliki kekurangan atau salah pada si pacar, apakah dirinya pantas untuk dikhianati seperti ini?

Apalagi selingkuhan Taehyung orang yang dia kenal.

Apa jangan-jangan Taehyung sudah diam-diam sering bermain dibelakang nya dengan Ummi atau perempuan lain?

"HHUAAAA
TAEHYUNG BRENGSEK!!!"

Teeetttt
Teeetttt

Suara bel apartemen berbunyi.

Jungkook yakin itu pasti si brengsek Taehyung.

Kenapa Taehyung harus pencet bel?
Karena tadi Jungkook sudah langsung mengganti password kunci pintu masuk apartemen nya.

"Kookie.. Kookie sayang.. Tolong kasih kesempatan aku buat bicara.." suara nyaring Taehyung dari luar pintu.

Jungkook diam dalam tangis.

"Tolong buka pintu nya ya..
Plis.. kita harus bicara langsung."

Tanpa peduli, kaki Jungkook melangkah pergi masuk ke kamar. Tidak ingin mendengar suara si pacar.
Dan suara tangisnya kembali meraung. Tidak ingin peduli dengan bunyi dering telpon Hp nya, yang sudah pasti panggilan telpon dari Taehyung.







Lima hari sudah Jungkook tidak dapat dihubungi dan tidak dapat di temui. Bahkan ketiga sahabat Taehyung yang juga sudah menjadi sahabat Jungkook pun belum bertemu Jungkook lagi.

Jungkook benar-benar menutup diri di apartemennya.
Hingga di suatu sore yang telah mulai melukis senja, entitas Jungkook nampak di atap gedung apartemen, dengan wajah muram kesedihannya.
Kakinya menaiki tembok pinggiran pembatas atap gedung. Dimana mata belo Jungkook langsung disambut pemandangan menegangkan dari atas sana.
Bayangkan, dia telah berdiri di pinggiran atap gedung apartemen berlantai 10 itu.

Degup jantung Jungkook berdetak semakin cepat oleh rasa adrenalin dan rasa takut yang bercampur. Sekaligus rasa kesedihan yang sakit nya minta ampun.

Rasa sakit serta trauma oleh kehancuran hubungan orangtuanya yang harus dia alami dan belum sembuh, harus dia rasakan kembali dalam hubungan percintaannya. Dia sangat muak.
Ingin cukup ibunya saja yang harus tersakiti oleh dikhianati. Namun ternyata, dirinya juga malah harus mengalami hal menyakitkan itu.

"Maafkan aku, bunda..
Aku juga ingin mati..", lirihnya dengan pandangan pasrah memandang apapun yang ada didepannya.

Perlahan, dia pejamkan mata. Lalu mengambil nafas sejenak dengan tenang, untuk kemudian...

Badannya oleng, dan......








Dan apa?
mari kita lanjut ke part 3 setelah Vote ya😄

Taekook Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang