Chapter 33. Who's Syerin?

9K 542 32
                                    

Pukul tujuh pagi di dalam apartemen, seorang ibu muda sudah sibuk sedari tadi, menyiapkan sarapan untuk bayinya, serta dua orang dewasa yang ada disini sekarang.

Karina memasak, sambil melihat ke arah puterinya sesekali. Kiara terlihat sedang asik di kursi bayinya. Ia menggigit-gigit mainannya, dan sesekali mengoceh pada Karina, seperti memanggil ibunya agar memberikan perhatian padanya.

"Sebentar ya sayang, mama nanggung nih," ucap Karina.

Tiba-tiba suara pintu kamar terdengar. Karina menengok, dan melihat seorang laki-laki yang baru saja keluar dari kamar.

"Wah, bocil udah bangun ternyata? pantesan gak ada di keranjang."

Julian mendekati kursi bayi Kiara, dan langsung melepas sabuk yang mengamankan Kiara agar tidak jauh, kemudian menggendongnya.

Julian mengecup pipi Kiara yang gembul, kemudian tersenyum melihat bayi yang baru pukul tujuh pagi sudah terlihat begitu segar.

Pandangan Julian kini beralih, ke arah seorang perempuan yang sibuk di dekat kompor. Julianpun mendekat sambil menggendong Kiara, dan berdiri di samping Karina.

"Mama lagi bikin apa?"

Karina yang sedang fokus kini menengok ke samping, dan melihat Julian yang menggendong puterinya.

"M-mama..?" ucap Karina, begitu tersentak mendengarnya.

Sementara Julian mengernyit. Ia tersenyum kecil. "Mamanya Kiara kan?" ucapnya, seperti merasa tak ada yang salah dengan ucapannya.

Karina seketika menelan ludah. Ia tahu maksud Julian, namun mendengar laki-laki itu menyebutnya dengan julukan 'mama,' masih terasa sedikit aneh baginya.

"French Toast," jawab Karina akhirnya, menyebutkan makanan apa yang sedang ia buat untuk sarapan mereka berdua.

"Keliatannya enak," ucap Julian tesenyum. Ia mengambil satu potong stroberi yang akan jadi topping makanan tersebut, kemudian memakannya.

Julian melihat Kiara yang mangap-mangap dan berusaha merebut stroberi itu dari mulutnya. Iapun mengambil satu potong lagi dan memberikannya pada bayi tersebut.

"Belum bisa," ucap Karina, hendak mengambil stroberi yang berukuran cukup besar itu dari tangan Kiara, namun tentu saja bayi itu tak membiarkan. Genggaman tangannya terlalu erat.

"Gakpapa, aku jagain," ucap Julian seketika, sambil berjalan pergi dan memperhatikan Kiara yang terlihat berusaha menggigit buah tersebut. Julian akan memastikan Kiara tidak memasukkan semuanya ke dalam mulut.

Sementara Karina yang berada di depan meja dapur kini masih memperhatikan. Ia melihat Julian yang membawa Kiara ke balkon, untuk menikmati udara segar sambil memandang ke arah pemandangan kota di pagi hari.

Karina menelan ludahnya. Semalam, ia membaca pesan di ponsel Julian yang membuatnya tercengang.

Satu nama tiba-tiba muncul, nama yang Karina ingat sebagai nama mantan kekasih Julian yang sudah meninggal.

Kenapa Gede, bodyguard Julian menyebut nama tersebut? kenapa ia mengatakan bahwa Syerin menunggu Julian di rumah? apa maksudnya??

Karina kini mengalihkan pandangannya. Ia menelan ludah, dan berusaha menenangkan dirinya.

Baru saja satu minggu ia berpacaran dengan Julian, Karina sudah mulai didatangi kejutan yang begitu membingungkan.

Padahal, Julian sudah berjanji padanya akan mulai terbuka. Lalu kenapa Karina masih saja megetahui sesuatu hal yang mengejutkan dan bukan langsung dari Julian?

Kin Karina kembali menelan ludah. Bagaimana jika mimpi buruknya benar-benar terjadi?

***

Saat ini di dalam ruang makan, Karina, Julian dan Kiara sudah memulai sarapan mereka.

myloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang