Chapter 0. Kiara Joy

55.9K 1.6K 128
                                    

"Kialaaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kialaaa.. mau mamam apa cayang? pizza? lasagna? mama bikinin cemuanya!"

Saat ini di dalam sebuah kamar yang berukuran cukup besar dan bernuansa putih dengan aksen kayu kecokelatan, dua orang perempuan sedang menatap dengan heran.

Vanessa benar-benar tercengang, ia sampai melihat ke arah sahabatnya, Mery si pirang yang tersenyum dengan bingung.

"Sejak kapan ni orang jadi cadel??" ucap Vanessa, menunjuk ke arah seorang ibu muda yang saat ini sedang mengajak ngobrol puterinya bernama lengkap Kiara Joy.

Ibu muda itu sedari tadi asyik mengobrol, padahal bayinya masih berusia enam bulan, dan masih belum bisa berbicara selain ocehan tanpa arti.

"Woy! Karina!"

Vanessa akhirnya memanggil nama sahabatnya dengan tegas, membuat ibu muda itu berdecak kesal dan menatap ke arahnya.

"Apa si? gua lagi ngobrol sama anak gua," ucap perempuan bernama Karina, si pemeran utama.

"Gila lo ya? ayo buruan, kita kan udah janji mau ngopi di luar," ucap Vanesaa, berucap dengan kesal.

"Siap-siap dari sekarang kalo mau bawa si Kinderjoy, jangan lelet lo nyet."

"Heh!" Karina segera mendekat ke arah Vanessa dan mendorong perempuan itu keluar dari kamar apartemennya yang terletak di tengah kota Jakarta.

"Jangan ngomong kasar di depan anak gua! bangs*t!"

Brak!

Karina menutup pintu dengan kasar, kemudian menghela nafas pelan dan kembali berjalan dengan riang mendekati puterinya yang saat ini berada di dalam keranjang bayi.

"T-tapi kamu juga ngomong kasar, Karina," ucap Mery sambil menggaruk kepalanya dengan bingung.

"Bangke!!"

Dibalik pintu, Vanessa mengumpat dengan kesal, sementara Karina dan Mery sudah sama-sama berdiri di dekat keranjang bayi.

Mery memperhatikan bayi bernama Kiara, yang hari ini genap berusia enam bulan.

"Kiara makin cantik ya, mirip banget sama mamanya," ucap Mery, sembari memberikan jari telunjuknya yang langsung digenggam erat oleh Kiara.

"Iya dong aunty, mamanya aja secakep ini," sahut Karina tersenyum bangga, kemudian ia mengecup pipi bayinya dengan gemas.

"Kia main sama aunty Mery ya, mama ambilin baju ganti dulu," ucap Karina.

Karina kini berjalan menuju ke lemari pakaian, meninggalkan Mery yang masih tersenyum memperhatikan Kiara.

Mery tidak berbohong ketika ia mengatakan ada kemiripan yang cukup jelas di wajah Kiara terhadap Karina, namun ia hanya berani mengakui di dalam hati, bahwa Kiara juga sangat mirip dengan ayahnya.

myloverWhere stories live. Discover now