Chapter 29. Mysterious Blonde

8.1K 548 77
                                    

"Ehm.. I don't remember.."

Di sebuah restoran Jepang yang begitu mewah di tengah kota Denpasar, seorang perempuan masih menunggu jawaban dari lawan bicaranya, yang terlihat kesulitan berucap, dan berlagak seperti dirinya tidak mengingat.

"Kayanya gua ketemu dia waktu lagi di kampus, gua kan Dekan di kampus internasional Bali," tutur Bianca, membuat Karina mengernyit.

Karina kemudian membelalak, ia begitu tersentak.

"Dekan?" ucapnya, begitu tak percaya.

Sementara Bianca kembali tertawa, seperti lucu melihat ekpsresi wajah Karina.

"Emang segitu anehnya ya?" ucap Bianca, kemudian mengambil cermin di meja dan melihat pantulan dirinya.

"Cocok ah," ucap Bianca, tersenyum menganggumi kecantikannya sendiri.

Karina tidak paham bagaimana perempuan di hadapannya ini adalah seseorang dengan jabatan yang cukup tinggi di suatu kampus. Ia juga tidak paham bagaimana Julian bisa dekat dengannya.

Entah kenapa, semua terasa begitu aneh baginya.

"Ah.. gua paham sekarang," ucap Bianca seketika, sambil meletakkan kaca yang ia pegang.

Karina langsung mengerjap tersadar. Ia tidak semestinya fokus pada hal seperti itu.

"Lo kesini mau nyuruh gua buat gak deketin Julian lagi kan?"

Bianca bertanya sambil tersenyum menatap Karina.

"Well, too bad, selama Julian masih hidup di dunia ini, gua gak bakal berhenti ngegodain dia," ucap Bianca, sambil menggeser rambutnya ke belakang, dan menunjukkan wajah centil pada Karina.

"Walaupun gua ini bukan tipe ceweknya Julian, tapi gua yakin, suatu saat nanti Julian bakal naksir juga sama gua, dan jadiin gua cewek nomor satu dalam hidup dia," tutur Bianca lagi.

Karina awalnya tidak mau menanggapi ucapan Bianca, namun kini ia mengernyit.

"Lo kalo mau bersaing sama gua, kita harus bersaing sehat, kita ini sama-sama bukan tipe ideal Julian, tapi kita liat nanti siapa yang berhasil dapetin dia," tutur Bianca lagi.

"Tipe ideal Julian?" ucap Karina, membuat Bianca tersenyum dan mengangguk.

"You wanna know?" tanya Bianca, menduga bahwa Karina penasaran akan hal tersebut.

Karina mengangguk, sementara Bianca meminum segelas wine di meja, sebelum menatap lagi ke arah Karina.

"Gua tau tipe ideal Julian, sekaligus apa yang paling dia cari dari seorang perempuan, gua bisa tau karena gua.."

Bianca tersenyum kecil, menatap Karina di hadapannya.

"Nyaksiin sendiri," lanjut Bianca, membuat Karina mengernyit.

Bianca menyaksikan sendiri? apa maksudnya?

"Ada tiga kriteria yang harus dipunya seorang cewek, untuk bisa jadi cewek nomor satu di hati Julian."

"Yang pertama.. younger."

"Julian suka cewek yang lebih muda dari dia, jauh lebih muda, bahkan kalo bisa, baru masuk ke umur dewasa, he loves that."

Karina yang mendengar itu mengernyit seketika. "Kriteria macam apa kaya gitu?" ucapnya, entah kenapa begitu kesal mendengarnya.

Bianca hanya tersenyum dan mengedikkan bahunya, mengetahui dengan jelas bahwa Karina tidak lebih muda dari Julian.

"Yang kedua, Julian suka banget cewek blonde, alias rambut pirang."

Kedua mata Karina kini membulat. Ia begitu tersentak mendengarnya.

myloverWo Geschichten leben. Entdecke jetzt