73. Keputusan terbaik?

33.4K 2.5K 4.2K
                                    

WAJIB FOLLOW WATTPAD AUTHOR: Tialrhyu BIAR ENGGAK KETINGGALAN INFO UPDATE!!

Bantu promosikan cerita ini ke teman atau sosial media kalian! Post di tiktok atau reels gunakan hastag #darrenmargantara #Paulavalencia dan #tialrhyu, ya!❤️

Cek selalu spoiler next part serta konten menarik di tiktok: @wattpadtiaa or Instagram: @tialrhyu & @wp.tialrhyu jangan sampe ketinggalan 😜

jangan skip scene mana pun ya, sekalipun kalian gak suka sama tokohnya tetap harus dibaca soalnya nyambung ke alur❤️

BIASAKAN VOTE SEBELUM BACA, SPAM KOMEN SAMBIL MEMBACA BIAR CEPAT TEMBUS TARGET DAN UP LAGI💨🤯

3 PART MENUJU ENDING🚩❤️

setiap paragraf nya harus rame yaa..

3 PART MENUJU ENDING SUDAH TIDAK LENGKAP, SILAHKAN BELI NOVELNYA UNTUK MEMBACA VERSI LENGKAPNYA ❤️🙌🏻

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

3 PART MENUJU ENDING SUDAH TIDAK LENGKAP, SILAHKAN BELI NOVELNYA UNTUK MEMBACA VERSI LENGKAPNYA ❤️🙌🏻

••••

Yogi meraih sebelah tangan Paula di sampingnya, membawanya ke atas paha dia. Yogi mengusap punggung tangan yang terasa sedikit dingin itu, bermaksud memberikan kehangatan bahkan ketenangan karena Yogi tahu Paula masih belum bisa tenang akhir-akhir ini. Yogi tahu pikiran Paula berisik. Sekali pun pikirannya dipenuhi oleh Darren, Yogi tetap ingin menenangkannya.

“Aku mau Ula happy lagi kayak dulu,” kata Yogi. “Sedih tau liat Ula murung terus dan jadi pendiem begini. Aku jadi merasa gagal.”

Paula tak menjawab dan justru menghela napas berat. Pandangannya lurus ke depan, ia bahkan tak menoleh ke arah Yogi yang tak berhenti memandangnya. Paula merasa kehidupannya semakin berat.

Paula merasa sudah tidak memiliki tenaga sekadar untuk tersenyum. Paula tidak tenang memikirkan nasib Darren di penjara sana. Ingin sekali Paula menjenguknya, tapi Paula tidak yakin Darren masih ingin bertemu dengannya.

“Kita udah beda, Paula. Kita udah nggak mungkin. Jadi gue harap lo paham. Lupain gue, La. Lupain semua tentang kita. Kita selesai. Gue udah nggak cinta sama lo. Gue bosen sama lo.”

Apakah kala itu Darren serius dengan perkataannya?

“La.”

Paula lantas mengusap air matanya yang tumpah. Lalu menoleh ke arah Yogi yang memanggilnya. Yogi tersenyum tipis. Tangannya terulur mengusap pipi Paula. Ia sadar barusan Paula menangis walau air matanya sudah hilang. “Masih soal Darren?”

“Gapapa, La. Jangan terlalu dipaksain.”

Kening Paula berkerut. “Maksudnya?”

“Jangan dipaksa tunangan sama gue kalo di pikiran lo aja masih Darren,” jawab Yogi, berhasil membuat Paula bungkam. “Biar nanti gue yang ngomong sama orang tua kita. Hati nggak bisa bohong, La. Lo nggak cinta sama gue. Jadi lo gak akan bahagia sama gue.”

DARREN MARGANTARA [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now