29. It hurts

43.3K 3K 658
                                    

WAJIB FOLLOW WATTPAD AUTHOR: Tialrhyu BIAR ENGGAK KETINGGALAN INFO UPDATE!!

Bantu promosikan cerita ini ke teman atau sosial media kalian! Post di tiktok atau reels gunakan hastag #darrenmargantara #tialrhyu, ya!❤️

Cek selalu spoiler next part serta konten menarik di tiktok: @wattpadtiaa or Instagram: @tialrhyu & @wattpadtiaa jangan sampe ketinggalan 😜!

Yang lagi puasa, jaga emosinya ya!
⚠️Not to be imitated⚠️

Paula tak berhenti senyam-senyum sendiri membaca buku novel di tangannya malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Paula tak berhenti senyam-senyum sendiri membaca buku novel di tangannya malam ini. Novel bergenre romansa itu baru ia beli dari Gramedia siang tadi bersama Darren. Tenang saja, bukan novel dewasa seperti milik mamanya, kok. Valerie benar-benar menyembunyikan semua buku novelnya sejak kejadian tempo lalu.

Memang sulit jika anak dan ibu memiliki hobi yang sama.

“Waw, sekarang Ula mengerti caranya kissing. Bibirnya harus digigit hingga berdarah, dan lidahnya disedot hingga lepas dari mulut. Ula akan mencobanya kepada Darren nanti, hihi.”

Brak!

Paula terkejut. Pintu kamarnya tiba-tiba terbuka kasar, menampilkan sosok tiga sahabatnya yakni Aninda, Ghea, dan Calista.

Tak peduli dengan raut bingung juga terkejutnya Paula, tiga gadis itu malah menghampirinya tak tahu diri dan naik ke atas kasur. Jujur, pakaian mereka malam ini sedikit membuat Paula heran. Pakaian mereka kekurangan bahan semua.

Ghea merebahkan diri di kasur dengan kedua kaki diangkat ke atas dan tangan di rentangkan, sangat bar-bar. Anggap saja kamar sendiri.

Aninda tidur di samping Ghea, menjadikan tangan gadis itu bantalan. Aninda peluk erat tubuh sahabatnya. “Asi lo gede juga, Ghe,” ceplosnya, mengejutkan Ghea.

“Anying!" Gadis itu sampai menampol mulut Aninda sampai si empunya meringis.

“Teman sinting! Orang mah dipuji itu bilang makasih!” sungut Aninda.

“Tapi kalo lo yang muji mah, geli lah gue. Kalo Kenzie baru gue bilang makasih.”

“Halah! Udah jadian emang lo?!”

Ghea menatap Aninda dan tersenyum. “Udah ciuman malah.”

“Goblok!” Kali ini Aninda yang menampol mulut Ghea sampai gadis itu mengaduh juga.

Paula mulai pusing. Kedamaian yang semula tercipta waktu ia sendiri, kini telah sirna. Berani sekali sahabatnya itu mengganggu dan membuat gaduh kamarnya! Paula kesal.

“Seperti penyusup datang-datang tidak permisi! Bikin gaduh di kamar Ula! Ada apa pada ke sini sudah malam?! Sebentar lagi Mama Papa Ula pulang.”

“Aman, Lista udah dapat izin dari Tante Vale,” jawab Aninda, seraya bangkit dari tidurnya seraya merapikan dress berwarna cream yang dikenakannya. Aninda terlihat sangat menawan dengan pakaian itu. Lekuk tubuhnya yang ramping tercetak jelas.

DARREN MARGANTARA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang