25. Mimpi

42.1K 3.1K 550
                                    

WAJIB FOLLOW WATTPAD AUTHOR: Tialrhyu BIAR ENGGAK KETINGGALAN INFO UPDATE!!

Bantu promosikan cerita ini ke teman atau sosial media kalian! Post di tiktok atau reels gunakan hastag #darrenmargantara #tialrhyu, ya!❤️

Cek selalu spoiler next part serta konten menarik di tiktok: @wattpadtiaa or Instagram: @tialrhyu & @wattpadtiaa jangan sampe ketinggalan 😜!

Cek selalu spoiler next part serta konten menarik di tiktok: @wattpadtiaa or Instagram: @tialrhyu & @wattpadtiaa jangan sampe ketinggalan 😜!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lo kenapa?" Kenzie bertanya pada Yogi di sampingnya. Cowok itu terlihat menghela napas berulang-ulang seperti merasa lelah. Membuat Darren, Arkan dan Abiyan ikut menoleh padanya juga.

Pagi ini, inti Mahogra masih berada di parkiran SMA Rajawali, duduk di atas motor masing-masing padahal bel masuk telah berbunyi sejak lama. Mereka belum mau memasuki kelas. Memang selalu mencari gara-gara.

"Nyokap sama bokap gue mau balik," ucap Yogi, terdengar lesu. "Lo semua tau kan, gue paling males kalo udah ada mereka. Banyak aturan, pasti bentar lagi gue dikurung, dipaksa jadi ustadz."

Kenzie ikut menghela napas mendengarnya. Kedua orangtua Yogi memang dikenal sangat alim dan taat agama. Mereka pun lebih sering berada di Arab Saudi, tinggal di sana, sembari mengurus salah satu bisnis perhotelan yang berada di sana.

Abraham Ahsan Ashari-ayah kandung Yogi adalah seorang pengusaha perhotelan yang sukses dan cukup terkenal. Hotel yang dimilikinya telah berada dimana-mana, dalam atau luar negeri, termasuk di negara Arab Saudi. Membuat mereka lebih nyaman tinggal di sana, sekalian lebih mendekatkan diri kepada Tuhan mereka.

Yogi sudah terbiasa ditinggal-tinggal sendiri sejak kecil. Tapi, ia tak pernah kesusahan, ada pembantu dan satpam yang selalu siap melayani segala kebutuhannya. Lagipula, Yogi jarang berada di rumah, dan lebih sering menginap di markas Mahogra yang ia rasa lebih pantas disebut keluarganya.

"Masalah sekolah kita yang diserang itu, bikin bonyok gue marah banget. Sampe mereka mutusin pulang, padahal biasanya mau gue sengemis apa pun juga mereka gak bakal mau kalo diminta pulang," ujar Yogi, terkekeh kecil. Kini, moodboster-nya Mahogra yang biasa menjadi pencair suasana itu terlihat sangat sedih.

"Mungkin mereka sibuk di sana." Arkan mengusap pundak Yogi, berusaha memberinya kesabaran. "Gak boleh benci ortu sendiri."

"Lo juga benci kan sama sama bapak lo," sahut Yogi, membuat tatapan Arkan berubah seketika.

"Beda konsep, anjing."

"Sama aja ditinggal," jawab Yogi.

"Kenapa malah ribut?" Kenzie menatap Yogi dan Arkan bergantian.

"Tau," timpal Darren. "Masih mending punya orangtua," katanya, memiliki maksud mendalam.

Seketika empat cowok itu bungkam. Sedikit menyesal telah membahas orangtua di hadapan Darren yang sudah tak memiliki orangtua. Cowok itu benar, mau bagaimana pun orangtua kita, kita tetap harus bersyukur dan menyayangi mereka, karena masih banyak orang di luar sana yang bahkan sudah tak memiliki orangtua.

DARREN MARGANTARA [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now