0. Prolog

302K 10.4K 725
                                    

Darren Margantara
(slightly revised)

Spin off Arkaninda (Sacrifice)
[dapat dibaca terpisah]

Series Kedua Mahogra
DARREN MARGANTARA | Devil and Angel
Dark romance, humor
by Tialrhyu.

(Yang mampir hanya untuk mencuri atau mengcopy paste karya saya, saya doa kan tangan kamu gatal-gatal seperti terkena gigitan maung🙏🏻 )

• • •

Don't forget follow Tialrhyu 🤍
and, vote & comment!

⚠️GENG MOTOR, KRIMINAL, BAHASA KASAR, KEKERASAN, PEMBUNUHAN, PSYCHO, DARK ROMANCE, PERGAULAN BEBAS, OBSESI, TEROR⚠️

banyak adegan yg tak patut dicontoh! harap bijak! kelakuan tokoh sangat gil4.

TERDAPAT KATA-KATA VULGAR ‼️

happy reading kakak🤍

• • •

"Bagaimana keadaan kamu sekarang?"

Darren lantas menghembuskan napas berat menyahuti pertanyaan dari seorang perempuan yang ada di hadapannya itu. "Makin hari makin kek tai."

Lidya Veronica, perempuan itu terkekeh kecil. "Darren, come on boy. Kamu masih terlalu muda. Berbahagialah, Sayang."

"Kek udah bahagia aja hidup lo, kak." Darren berdecih. "Lagipula gue cukup happy. Gue udah puas nidurin banyak cewek setiap malam."

Lidya menggelengkan kepalanya, tak habis pikir. "Bukan itu yang aku maksud, anak nakal. Kamu coba deh pikirin kondisi kamu, Ren. Baru kelas sebelas SMA udah sering masukin lubang sana sini. Kamu nggak mikirin masa depan kamu? It's very dangerous, Darren."

Darren memutar bola matanya. Salah satu hal yang membuatnya malas mengunjungi wanita itu adalah ini. Dia selalu ikut campur dengan urusannya, dan bertingkah begitu peduli, padahal Darren sama sekali tidak membutuhkan itu.

"Gue sama sekali nggak mikirin masa depan, kak. Tujuan gue hidup cuma buat nyari mereka dan balas dendam atas kematian papa."

"Darren," tegur Lidya. "Kapan kamu buang dendam kamu itu? Papa kamu pasti sedih kalo kamu seperti ini."

"Ayo lah, sayang. Sekolah yang benar, jadi anak pinter, sukses, hidup kamu pasti akan cerah dan jauh lebih bahagia."

"Jangan nasehatin gue soal kehidupan, kak. Gue suka hidup gue yang seperti ini. Gue nggak suka diatur, lo tau kan? Gue suka kebebasan ini." Darren menatap Lidya tajam. "I'm so happy, please don't interfere."

"Ren ..."

"Gue datang ke sini cuma buat minta obat. Obat gue udah abis. Bukan untuk dengerin ceramahan lo yang sama sekali nggak pernah berguna buat gue."

Lidya menghembuskan napas pasrah. Ia mengangguk tanpa penolakan. "Oke, aku buatkan obatnya dulu." Tidak ada gunanya juga berdebat dengan anak laki-laki itu.

DARREN MARGANTARA [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now