Bab 42 : Malam tak berujung (1)

1.3K 155 7
                                    

Dug...

Jantung Leon berdebar sedikit kencang, mungkin karena ia tidak menyangka apa yang sedang terjadi diruangan utama ini.

Disana, ditengah ruangan terdapat satu tabung besar yang didalamnya berisi seorang anak kecil.

Anak tersebut sangat kurus, ada selang yang menancap disetiap bagian tubuhnya. Selang tersebut sepertinya sedang menyedot darahnya.

"Apakah dia adikmu? " Leon bertanya kepada Tian yang sedang menatap sedih tabung tersebut.

Tes..

Tian menitikkan air matanya, ia hanya mengangguk pada pertanyaan Leon.

Ha...

Leon menghela nafasnya, ia berjalan menuju tabung tersebut.

Angga diam di belakang bersama Tian, ia tidak tahu harus berbuat apa.

"Leon apa yang ingin kau lakuka-"

Pyar!

Tabung tersebut pecah, Leon menghancurkannya, lalu ia pelan pelan mencabut semua selang yang menancap ditubuh Vano, adik Tian.

Blup Blup Blup

Gelembung air berterbangan menuju tubuh Vano, gelembung tersebut menyembuhkan luka akibat menancapnya selang yang menyedot darahnya.

Leon lalu menggendong Vano dan berkumpul kembali dengan Angga.

"Saat ini aku hanya bisa menghentikan pendarahannya, ayo kita menyusul kak Noah dan Aurel dan segera pergi meninggalkan gua ini"

Rencana Leon disetujui oleh Angga dan Tian namun, ketika mereka hendak pergi dari tempat tersebut.

Cuuuuuu

Sebuah suara muncul dikepala mereka.

"Leon Angga, kumohon pergilah sejauh mungkin."

"Kak Aurel-"

"Kau mendengarnya juga? " Sahut Angga

"Hei Leon! Apa yang terjadi dengan mereka berdua? " Angga panik setelah mendengar suara Aurel yang begitu lemah.

Dug..

Dug..

Jantung Leon terus berdebar kencang, ia tak tahu mengapa jantungnya berdebar begitu kencang.

Set

Leon menyadari bahwa ia sedang diserang.

Swosh!

Sebuah bola energi berwarna merah melesat menuju Leon.

Boom!

Bola energi tersebut bertabrakan dengan bola api milik Angga.

Tidak hanya Leon, Angga juga menyadari kehadiran sosok yang begitu kuat.

Violet, ia datang dan memasuki ruangan tersebut.

"Beraninya kalian... " Violet melihat ruangan utamanya yang sudah benar-benar hancur, serta objek penelitiannya yang berada di gendongan Angga.

Namun, Violet sepertinya terlihat sedikit santai.

"Kahahaha, tak apa. Aku sudah menduga semua ini, rencanaku akan berhasil.. Sebentar lagi akan dimulai"

Leon dan Angga tidak memahami apa yang Violet katakan.

Blurgh...

Leon memuntahkan beberapa liter darah segar.

"L Leon! " Angga menopang tubuh Leon yang hendak ambruk.

The Cursed Son From Duke FamilyWhere stories live. Discover now